Inseok POV
Hari ini aku telah memenuhi janjiku untuk mengenakan cincin pemberian Alice. Hah...aku sampai harus bertengkar dengan make up artisku. Dan akhirnya dia mengalah membiarkan aku memakai cincin ini. Kali ini jantungku berdetak kencang, maklum saja ini adalah perayaan 2tahun debut aku dan changhyun.
Acara segera dimulai, aku melihat alice duduk ditempatnya. Dia tersenyum....tapi saat acara hampir selesai dia segera menghilang
Setelah acara benar-benar selesai dan kami ada dibackstage aku segera berpamitan pada semua,tiba-tiba ada perasaan untuk segera menemui alice
Dan disinilah aku..ditempat pertama kali aku bertemu dan ngobrol dengannya. Ditaman ujung jalan dekat rumahnya
Sudah ½ jam aku menunggunya disini, tapi dia tidak muncul juga. Aish..aku baru ingat,selama beberapa waktu ini aku bahkan tidak pernah menanyakan no hp’nya. Kalo sudah seperti ini aku merasa diriku benar-benar bodoh...
“ apa dia akan datang..?” gumamku dalam hati
Waktu demi waktu berlalu tak terasa sudah 3jam aku menunggunya...
“ aku pikir dia tidak akan datang kesini..lebih baik aku pulang..” kataku segera berdiri dan berjalan menuju mobilku
“ oppa...” terdengar suara seorang gadis memanggilku dari arah belakang
“ alice..akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu dari tadi..” kataku, sebuah senyum segera terkembang dibibirku
“ oppa mianhe....” katanya tiba-tiba
Aku tidak mengerti kenapa dia tiba-tiba minta maaf padaku
“ wae?” tanyaku
“ mulai sekarang oppa tidak perlu menungguku disini...” katanya pelan membuatku semakin tidak mengerti maksud perkataannya, tapi aku tidak mau menyela kalimatnya “ appa dapat pekerjaan baru di Indonesia...jadi....” alice menghentikan kalimatnya dan menatapku memastikan bagaimana ekspresiku
“ jadi kamu harus pindah rumah..?” kataku oh bukan mungkin itu sebuah pertanyaan yang aku sudah tau jawabannya. Alice mengangguk perlahan
“mianhe....” katanya lagi
Aku mengangguk “ ne..arasseo. ini bukan salahmu jadi kamu tidak perlu minta maaf padaku...”
“ tapi aku tetap merasa bersalah” kami terdiam beberapa saat
“ kapan kalian berangkat?” tanyaku
“ malam ini juga kami harus berangkat....” jawabnya lirih, kulihat dia menundukkan wajahnya
“ oh..secepat itukah?”
Alice mangangguk
“ oppa, gomawo untuk semuanya. Gomawo karena oppa mau mengenalku, menemani aku ditengah kesibukan oppa. Gomawo sudah memenuhi permintaanku, setelah ini mungkin aku tidak bisa minta apa-apa lagi pada oppa...” ditatapnya mataku
“ seharusnya aku yang berterima kasih padamu karna kamu sudah mau menyukai orang sombong dan egois sepertiku” jawabku sembari tersenyum
“ aku akan selalu menyukai oppa dan selalu mengingat oppa...” katanya lagi
“ babo..tentu saja kamu harus mengingatku selamanya karena aku juga akan mengingatmu selamanya fans spesialku..” kataku disambut derai tawa darinya. Derai tawa terakhir yang bisa kudengar dan kurasakan bersamanya sebelum dia pergi
Setelah mengantar dia pulang, aku segera kembali kerumah dengan perasaan campur aduk. Saat memasuki ruang tamu, aku lihat changhyun dan manajer Yoosun sedang duduk berdua tapi saling diam, semua sibuk denga pikiran masing-masing
“ aku pulang..” kataku
“ oh...inseok-a,kamu sudah pulang...duduklah, ada yang ingin kami bicarakan denganmu..” manajer yoosun segera mempersilahkan aku duduk
“ waeyo? Apa terjadi sesuatu? Wajah kalian terlihat pucat...?” tanyaku
Baik manajer yoosun maupun changhyun sama-sama menggelengkan kepalanya
“ kamu dari mana saja?” tanya changhyun
“oh, aku baru saja bertemu dengan alice..” jawabku ringan namun sungguh tak kusangka reaksi changhyun dan manajer yoosun nampak terkejut
“ inseok-a, ehm..masalah alice..ehm..itulah yang ingin kami katakan padamu...” manajer yoosun berusaha mencri kata yang tepat
“ alice? Wae?” aku mengerutkan dahiku
“ lihat ini....” changhyun mengeluarkan barang-barang dari dlam sebuah kardus keatas meja. Banyak sekali barang didalamnya. Aku semakin tidak mengerti arah pembicaraan ini
“ kenapa dengan barang-barang ini...?” tanyaku
“ bacalah note pengirimnya...”
Aku ambil sebuah barang dan membuka notenya...aku terkejut membacanya
“ oppa, namaku adalah alice..”
Begitu seterusnya sampai ke barang yang terakhir......semuanya dari alice...
“ lalu apa anehnya..alice adalah fansku jadi wajar jika dia mengirimiku semua barang ini kan...?” tanyaku, changhyun dan manajer yoosun mengangguk
“ dan ini....” changhyun kembali memberiku sebuah kotak berisi syal “ini baru sampai kesini tadi siang....bacalah tanggal yang tertera”
“ 13 Agustus 2009 “ kataku “ eh, itu artinya dia mengirim terakhir 1tahun yang lalu..” lanjutku
Changhyun kembali mengangguk
Kali ini aku menatap kearah changhyun dan manajer yoosun bergantian. Mencoba mencari jawaban apa yang sebenarnya mereka berdua ingin katakan
“ seokkie-a, alice itu sudah meninggal....1tahun yang lalu dia dan kakaknya mengalami kecelakaan mobil saat hendak melihat pertunjukkan kita. Alice terlalu banyak kehilangan darah dan akhirnya dia meninggal diRS...” kata changhyun pelan seolah dia takut membuatku shock..tapi itulah kenyataannya. Aku benar-beanr shock
“ kamu pasti bercanda kan changhyun..” kataku, cahnaghyun menggeleng
“ aku serius...jika tak percaya tanyakan pada manajer yooosun..”
Aku melihat kearah manajer yoosun...manajer yoosun mengangguk
“ 1tahun yang lalu, saat kita mengadakan show di jamsil stadion, aku mendapat telp katanya ada seorang fans kalian meninggal dalam kecelakaan. Aku segera meminta petugas mengirimkan rangkaian bunga ungkapan dukacita kita. Setelah diselidiki ulang alamat gadis itu sama dengan alamat yang kamu katakan sebagai alamat alice..dan nama gadis yang meninggal itupun adalah Alice...” manajer yoosun menjelaskan semuanya padaku
Bagaikan disambar petir aku mendengar berita itu...aku benar-benar tidaak percaya kalo alice...dia...
“ ya! Kalian jangan mempermainkanku..aku benar-benar tidak suka cara kalian bercanda” teriakku “ alice itu masih hidup..aku bahkan baru saja menemuinya..”
“ kalo kamu masih saja tidak percaya lebih baik besok pagi kita datang kerumahnya. Kita buktikan semuanya....” kata changhyun
“ terserah kalian saja...” aku berteriak histeris dan segera masuk kekamarku
_____________________
Keesokan harinya
Dengan langkah enggan inseok terpaksa mengikuti kata-kata changhyun dan manajer yoosun untuk pergi kerumah alice. Semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan semua hal itu. Alice, seorang gadis yang sangat baik yang baru dikenalnya, seorang gadis yang mampu membuka pikirannya untuk semakin maju dan tidak terus terpuruk dia juga seorang gadis yang mengingatkannya pada sosok adik yang tak pernah dimilikinya. Bagaimana mungkin dia sudah meninggal...?
“ jadi itu rumah alice?” tanya manajer yoosun, inseok terlihat mengangguk lemah. Digunakannya topi dan kacamata, untuk menyamarkan dirinya dari orang-orang disekitar situ. Changhyunpun terlihat melakukan hal yang sama, tapi bukan topi yang ia pakai melainkan topi jaket yang dipakainya menutupi kepalanya. Sebuah kacamata hitampun menghiasi matanya...
Ketiganya terlihat ragu untuk turun dari mobil. Tiba-tiba seorang gadis kecil keluar dari arah rumah. Inseok segera turun diikuti changhyun dan manajer yoosun. Ketiganya lantas mendekati gadis kecil itu
“ hai adik kecil....” sapa changhyun ramah, gadis kecil itu mendongakkan kepalanya “apa kamu tinggal disini?” tanya changhyun. Gadis kecil itu terlihat mengangguk “ bisakah kami bertemu dengan pemilik rumah ini?” tanyanya lagi dan lagi-lagi gadis kecil itu mengangguk kali ini tangannya meraih tangan changhyun dan menariknya masuk kedalam rumah. Manajer yoosun dan inseok saling pandang lalu tersenyum kecil
Hah....semua orang memang menyukai changhyun termasuk anak kecil sekalipun...
Ketiganya lantas masuk kedalam rumah. Rumah itu cukup besar rupanya..sepertinya termasuk keluarga kaya disekitar situ
Gadis itu kemudian berlari kedalam rumah meninggalkan ketiganya dihalaman....tak lama seorang gadis yang usianya kira-kira 19th keluar. Inseok sedikit tertegun menatap gadis itu. Gadis itu benar-benar mirip dengan alice, wajahnya perpaduan korea-amerika
“ nuguseyo...?” tanyanya ramah
Inseok,changhyun dan manajer yoosun segera melepas topi dan kacamata mereka. Tiba-tiba gadis itu terperanjat
“ kalian......??? ah silahkan masuk dulu..mian sedikit berantakan...” kata gadis itu
Setelah mereka masuk kedalam rumah....
“ kalian 2Stars kan?” tanya gadis itu. Changhyun mengangguk
“ ne....” jawabnya
“ bagaimana kalian tau rumah ini? Dan ada perlu apa kalian kesini?” tanyanya lagi
“ begini nona.....?”
“ Jessica...” jawabnya
“ iya..Jessica-ssi, maksud kami kesini adalah untuk....” belum selesai manajer yoosun bicara, inseok tiba-tiba memotong
“ ini alice kan?” tanyanya sembari memperhatikan sebuah foto yang tergantung didinding. Jessica terperanjat
“ ne...” jawabnya lirih, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya. Suasana jadi terasa aneh saat itu
“ seokkie-a, kamu apa-apaan?” bisik changhyun
“wae? Apa ada yang aneh dengan pertanyaanku? Apa aku membuatmu sedih Jessica-ssi?” tanya inseok, jessica menggelengkan kepalanya
“ ani....” jawabnya
“ mianhe...aku kebelakang sebentar..” katanya meninggalkan ketiga orang diruang tamu
“ ya! Inseok-a..kenapa kamu tiba-tiba merusak suasana seperti itu. Aku pikir gadis itu pasti sedih mengingat adiknya..” omel manajer yoosun
“ aish..mianhe. aku tidak bermaksud begitu...”
10menit kemudian jessica muncul lagi membawa minuman dan makanan ringan
“ silahkan diminum, mianhe..omma tidak bisa menemani kalian ngobrol. Karena beliau sedang sakit..” kata jessica
“ ne...”
“ omma kamu sakit apa jessica-ssi?” tanya manajer yoosun
Jessica menggeleng
“ molla..dokter bilang omma tertekan dan sedih, makanya jadi sakit-sakitan” jawabnya
“ sedih? Kalo boleh tau kenapa?” tanya changhyun, sementara sedari tadi inseok menahan jutaan pertanyaan dalam kepalanya
“ semua ini karena alice...”
“ alice?” tanya inseok dan changhyun, jessica mengangguk
“ sejak dulu alice adalah anak kesayangan omma dan appa, dia adalah gadis yang sangat baik dan perhatian pada orang-orang disekitarnya itu sebabnya semua orang menyayanginya. Dia sangat mengidolakan kalian, terutama padamu inseok-ssi..” jessica mengatakan hal itu sambil memperhatikan inseok yang terlihat kaget meski dia sudah tau hal itu
“ ye...! aku tau itu...” jawab inseok lemah. Jessica tersenyum kemudian melnjutkan ceritanya
“ setiap hari dia selalu menceritakan keinginannya menyapa kalian. Setiap hari dia mengcapkan kata yang sama. Dia mempersiapkan kalimat jika suatu saat kalian menyapanya. Dia selalu mengejarku dan meminta pendapatku tentang kalimat itu sampai kadang aku kesal dibuatnya. Lalu hari itupun...........”
Flashback........
“ onnie..bagaimana ini. Aku belum siap jika nanti mereka menyapaku. Masak aku hanya memperkenalkan diriku terus. Mungkin aku harus mencari kalimat lain yang bisa diingat inseok oppa. Tapi aku kan pengen inseok oppa selalu mengingat namaku...” kata alice kalang kabut
“ ya ucapkan saja kalimat yang biasa kamu tulis di note yang kamu kirim bareng hadiah-hadiahmu untuknya” jawab jessica
“ aish...masak aku harus mengucapakan Oppa, namaku adalah Alice terus...” katanya
“ ya! Alice-a, kenapa kamu selalu meributkan kalimat yang akan kamu katakan jika mereka menyapamu. Mereka tidak akan pernah menyapamu. Kamu ngerti itu...” bentak jessica
“ onnie...kenapa kamu jahat sekali padaku. tentu saja suatu saat mereka pasti akan meyapaku. Suatu saat inseok oppa juga akan mengingat namaku...aku pastikan itu” jawab alice
“ ah..ara..ara..terserah kamu saja. Sekarang kamu mau ngelantur terus atau akan segera berangkat ke pertunjukkan mereka...lihat itu oppa sudah menunggumu” tanya jessica
Alice memberengutkan bibirnya tapi tak lama sebuah senyuman terukir dibibirnya. Dia segera berlari kearah mobil
“ kajja kita berangkat.....” teriaknya riang, sementara jessica hanya bisa geleng-geleng kepala
“ enyeong onnie, omma, appa..” teriaknya. Dan mobil itupun berlalu
Lalu terjadilah kecelakaan itu.....
Flashback end
Semuanya terdiam mendengarkan penuturan jessica
“ sebelum meninggal dia sempat menitipkan hadiah padaku dan memintaku memberikannya pada kalian...aku tidak mengerti kenapa sampai ajalnya dia masih mengingat kalian. Mian aku baru mengirim hadiah itu kemarin karena kami semua jadi sibuk merawat omma yang jadi sakit-sakitan...” jessica mengelap matanya dengan sebuah tissue
Inseok terdiam...
“ jadi..alice benar-benar telah tiada..?” batinnya
“ masih ada satu lagi pesan alice sebelum dia meninggal. Untukmu inseok-ssi...”
Inseok memandang jessica
“ dia mengatakan tidak apa-apa oppa tidak mengingat dirinya. Tapi dia ingin kamu mengingat siapa dirimu sebenarnya..itulah yang dia katakan” kata jessica
Inseok terperanjat dengan kata-kata yang disampaikan jessica, mengingat dirinya sendiri...apa maksudnya....
-----------------------------
3hari kemudian, disebbuah tempat pemakaman terlihat inseok dan changhyun disana. Mereka berlutut didepan sebuah makam. Tak lama changhyun berdiri
“ aku tunggu dimobil ya..” katanya, inseok mengangguk
Setelah changhyun pergi inseok kembali melihat kearah makam didepannya
“ alice-a, gomawo untuk semuanya dan mian aku terlambat mengenalmu dan aku juga terlambat menyadari semuanya. Meski sebentar aku sangat senang mengenalmu. Aku baru menyadari maksud perkataanmu untuk mengenal diriku sendiri. Inilah aku yang sekarang..aku tidak lagi memendam kesedihanku karena kepergian yoona, sekarang aku tidak lagi penyendiri, aku membuka hatiku lebar-lebar untuk cinta dari sahabat dan fans. Gomawo alice, kamu telah menyadarkanku....aku berjanji, selamanya akan mengingatmu”
Untuk sesaat inseok menundukkan kepalanya, kemudian dia segera menghampiri changhyun dan mereka berdua meninggalkan makam itu dan menyongsong hari yang baru bersama-sama
Dan diatas sana, nampak seorang gadis mengenakan pakaian putih dengan wajah bercahaya tersenyum kearah 2orang yng kini menjauh
“ gomawo oppa sudah mengingat namaku....oppa, namaku adalah alice”
*aih...mian ya FF’nya geje banget neh
hiyaaa...
BalasHapuscha,ko end'nya serem gini
aku pikir takkan seserem ini
tapi keren banget....
serem sekali...
BalasHapuspie sungguh manis