My Banner

Photobucket

Sabtu, 09 Oktober 2010

THE LOVE IN MY HEART

Created by Hikari ‘cahya’ Haecha Yeppeo

Author : Hikari ‘cahya’ Haecha Yeppeo







*FF ini spesial dipersembahkan bagi seorang sahabat yang pernah mengajariku arti sebuah kejujuran dan ketulusan hati....tenanglah kamu disana teman*



juga spesial buat Taegoo ex DNT......











CAST:

1. Hwang Inseok ( Lead SHU-I)
2. Hikari
3. Lee Hongki (FT Island)
4. Lee Donghae (Super Junior)
5. Sheryu (Ryu)









nae simjangi meomchwodo heeojijamyeo tteonan geudael

nae gaseumeul apeuge han geudaereul itji motae

nae gaseumi apado dareun sarameul bodeon geudae

nae maeumeul seulpeuge han geudaereul jiul su eobseo

nunmuri neomu heulleonaeryeoseo geudae dwitmoseupdo boji motae

ibyeorui heunjeokdeulman georie nama

nae gaseuma nae nunmura

hoksirado geudae doraolkka tteonaji motae

nae gaseuma nae nunmura

nareul chueok motan geunyeoreul ijen saranghaejwo



nae simjangi meomchwodo ijeo dallamyeo tteonan geudael

hayan maeum kkamake han geudaereul damgo seo isseo

sigani neomu jinabeoryeoseo geudae

sosikjocha deutji motae aryeonhan gieokdeulman hyanggiro nama

nae gaseuma nae nunmura

hoksirado geudae doraolkka tteonaji motae

nae gaseuma nae nunmura

nareul chueok motan geunyeoreul ijen saranghaejwo

hanchameul georeogan geu gire babocheoreom itji motan nae sseulsseulhan sarang

nae gaseuma (nae saranga) nae nunmura (jebal tteonajima)

hoksirado geudae doraolkka tteonajil motae

nae gaseuma (nae saranga) nae nunmura (nal tteonajima)

nareul tteona beorin geunyeoreul ijen yongseohaejwo



(DNT-The Love in my heart)





Seoul, 24 desember 2005

Sudah beberapa waktu salju turun, udara terasa begitu dingin, serasa menusuk sampai ketulang – tulang. Kurapatkan jaketku mengusir hawa dingin. Sedari tadi aku lihat orang-orang berlalu lalang didepanku. Senyuman-senyuman manis dan bahagia tersungging dwajah mereka. Sepertinya semua orang sangat bahagia. Ah...tentu saja,hari ini malam natal. Semua orang tentu merasa bahagia. Bisa berkumpul bersama saudara,teman,sahabat. Saling bercanda,bertukar hadiah,menyanyi dengan riang. Meluapkan kebahagiaan dan melupakan kesedihan selama 1 tahun yg telah dijalani....rasanya sungguh menyenangkan. Apalagi diluar rumah seperti saat ini, melihat hampir semua orang yang kita temui tersenyum bahagia, rasanya hatipun ikut bahagia.

Begitupun denganku....sejak sore aku sudah keluar dari rumah berbekal baju hangat,syal dan sebuah topi hangat kulangkahkan kakiku menuju taman kota. Hari ini aku ada kencan istimewa dengan seseorang. Sejak hari dimana orang itu memintaku untuk menemaninya merayakan malam natal bersama,aku tidak bisa tidur dengan nyenyak,jantungku selalu berdetak dengan kencang dan bayangan orang itu seolah menari-nari didepan mataku... Bahkan tadi sore jantungku terasa meluap-luap seperti mau meledak.....

Lagu Evidence Of Love milik Supernova mengalun lirih dari ipod q menggantikan lagu Crazy Love milik DBSK....

Ah sungguh lagu yang membuat aku sedari tadi ingin tersenyum...aku ingat tadi saat mengantarku berangkat hongki oppa sempat menggodaku

“jadi akhirnya kalian akan berkencan...? so sweet...hahahhaa” goda hongki oppa

“ oppaaaa....” wajahku memerah

“ aish..kenapa wajahmu begitu merah...? hahaha...ya! sudah jam 6..cepat pergi. Jangan biarkan pangeranmu menunggu terlalu lama. Ohya..jangan pulang lebih dari jam 1 oke..” kata hongki oppa

“ memang kenapa?” tanyaku

“ kalo kalian sampai pulang lebih dari jam 1,oppa akan segera menikahkan kalian...” jawab hongki oppa

“ ya! Oppaaa.a.....” wajahku kembali memerah

__________________________



Salju mulai menumpuk dipinggir-pinggir jalan, diatas atap rumah, diatas pohon. Mataku berhenti pada sebatang pohon cemara didepan sebuah rumah, masih kecil memang namun cahaya lampu-lampu yang dipasang dipohon itu begitu indah dan disampingnya ada sebuah boneka salju

“uuh.....” aku semakin merapatkan jaketku...aku mulai ikut bersenandung kecil mengikuti nada-nada yang dinyanyikan supernova,sekedar mengalihkan perhatianku dari rasa dingin yang perlahan kembali menyusup. Entah kenapa aku jadi ingin tersenyum sendiri....sesekali aku melihat kearah jalanan,tapi orang yang kutunggu-tunggu tidak juga datang....

padahal sudah 2 jam aku menunggu dia ditaman itu.....entah apa yang terjadi

“ mungkin dia kena macet dijalan..ini kan malam natal, semua orang pasti keluar jalan-jalan...” kataku mencoba menenangkan kegundahan yang tiba-tiba menyelinap dalam hatiku

Kumasukan tanganku kedalam saku untuk mengambil ponselku...kucoba menghubungi ponselnya. Tersambung.....lama tidak ada yang mengangkat...

Tiba-tiba terdengar bunyi seperti ponsel diangkat...

“ in........” baru saja aku hendak bicara tapi terdengar suara dari seberang

“ hai Inseok disini...saat ini aku sedang sibuk jadi silahkan tinggalkan pesan. Nanti aku telpon balik...”

“tut...tut...tut..” sambungan terputus

“hah..? mati? Apa dia sedang menyetir mobil....? ah sudahlah..aku tunggu saja..” kataku kembali menekuni kesibukanku mendengarkan musik sembari melihat orang berlalu lalang didepanku.



-------------------------------

Waktu terus berlalu....sudah hampir jam 23.00. tak terasa sudah 5 jam aku menunggu inseok. Tapi dia tidak datang juga. Aku sudah sangat kedinginan...bukan hanya badanku yang dingin, hatiku lebih dingin lagi. Ternyata aku berharap terlalu banyak pada inseok. Dia sama sekali tidak menyukaiku. Buktinya dia tidak datang menemuiku....tadinya aku pikir malam ini dia akan menyatakan perasaannya padaku

“ hiks..hiks....” bulir-bulir air mata mengalir dipipiku

“ wae,inseok-ka....?” aku masih saja menangis ditempat itu. Sampai kurasakan seseorang menyentuh bahuku....dingin...refleks aku menoleh. Kulihat seorang laki-laki mengenakan jas merah berdiri disitu...senyuman tersungging dibibirnya

“ i..inseok-ka...no....” aku masih sedikit terisak

Inseok masih saja tersenyum,senyum hangat ciri khasnya

“ mianhe membuatmu menunggu begitu lama,Hika-chan” katanya penuh penyesalan sembari tangannya mengelap air mataku...

Dingin...............tangan inseok terasa begitu dingin dipipiku

“i..i..inseok-ka,tanganmu begitu dingin..apa kamu sakit?” tanyaku sedikit cemas,baru kusadari wajah inseok tidak seperti biasanya. Wajah yang biasanya begitu berbinar dan selalu tersenyum, malam ini terasa berbeda. Dia memang tersenyum seperti biasa,matanyapun masih seperti biasa...tapi dia terlihat begitu pucat.....

“kamu begitu pucat...dan badanmu terasa dingin...” kataku lagi, inseok menggeleng....

“aku baik-baik saja..mungkin hanya karena terpengaruh dinginnya salju....” katanya kembali tersenyum. penyalaan kembang api masih 1 jam lagi,bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu?” pintanya,dan tanpa diminta 2x,aku langsung menyetujui permintaannya

“ tapi..apa kamu benar-benar tidak sakit...?” tanyaku memastikan

“ apa aku pernah membohongimu?” tanyanya kepadaku. Matanya menatap mataku membuat wajahku langsung memanas malu “ ayo...” ajaknya. Tangannya menawarkan sebuah gandengan yang langsung kusambut

“brrr....” hawa dingin kembali merayapi tanganku saat aku menyambut tangannya. Tapi aku mengabaikan hal itu begitu saja saat melihat dia tersenyum padaku. kuiikuti setiap langkah kakinya,aku tidak peduli kemanapun dia akan mengajakku pergi, bahkan kejurang sekalipun aku akan mengikutinya.....asal bersamanya matipun aku mau. Sungguh pikiran yang sangat egois bukan....

Tapi rupanya inseok hanya mengajakku berputar-putar menikmati pemandangan malam natal ditempat itu. Ah rasanya begitu bahagia...aku berharap Tuhan mau menghentikan waktu sejenak untukku dan inseok...

“ apa yang sedang kamu pikirkan?” tanya inseok saat kami telah duduk bersama diatas sebuah bangku dibawah sebuah payung. Aku buka mataku yang sejenak tadi tertutup. Aku pandang inseok lekat-lekat seolah tidak akan pernah melihatnya lagi

“ aku sedang berpikir betapa indah hidup kita jika bisa mencintai seseorang sekalipun orang itu tak pernah membalas cinta itu, bahkan mungkin orang itu tidak pernah tau kalo kita cintai...” kataku tersenyum dan kembali menutup mataku untuk mendengarkan alunan musik yang mengalun lembut ditempat itu....lagu favoritku. Sebuah lagu yang kuharapkan bisa dinyanyikan saat pernikahanku...(DBSK-Mi deoh Yo)

Aku masih saja menutup mataku untuk menikmati lagu itu, ketika kurasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirku. Aku terkejut dan langsung membuka mataku...

“ deg....deg...deg....”

Inseok menciumku....cukup lama sampai aku kesulitan bernafas

Beberapa saat kemudian inseok melepaskan ciumannya dan menatapku yang sedang blushing. Tak kusangka inseok akan menciumku....jantungku mau meledak...detaknya sangat tidak teratur...kencang sekali....

“ a...a..apa yang kamu lakukan...?’ tanyaku terbata-bata malu. Sementara inseok hanya tersenyum. Diraihnya tanganku.... dingin.....

“ dengarkan aku baik-baik, jangan ada kata-kataku yang kamu lewatkan, karena aku hanya akan mengatakannya satu kali saja. Jadi dengarkan dengan baik-baik dan seksama, ngerti?” tanyanya

“ hah???” aku bingung dan menggeleng. Inseok melihatku dengan mata elangnya, membuatku ingin tersenyum

“ araseo?’ tanyanya lagi

“ ye...” jawabku

Hening sejenak...

“ oh Tuhan...apa inseok akan menembakku malam ini...apa dia benar-benar akan menyatakan perasaannya padaku..?” batinku

“ Hika-chan,saranghae....” bisiknya lirih dan lembut ditelingaku,tapi efeknya sungguh luar biasa bagiku. Kalimat sederhana yang keluar dari mulut inseok terasa seperti bom atom yang jatuh di hiroshima dan nagasaki...dahsayattttttttt.....(terlalu dahsyat makanya jadi dahsayat....)

“y...ye?” tanyaku

“ kamu bertanya? Bukankah sudah kubilang hanya akan mengatakannya satu kali..” katanya menyentuh hidungku

Aku masih shock...........

“ ingat pertama kali kita bertemu di toko buku itu?” tanya inseok, aku mengangguk “ sejak hari itu aku mengikutimu untuk mencari tahu segala hal tentang kamu. Lalu aku tahu bahwa kamu adik Hongki hyung, semua jadi begitu mudah bagiku untuk mendekatimu. Sampai pada akhirnya aku sampai pada titik pengakuanku terhadap perasaanku sendiri bahwa aku mencintaimu. Namun aku belum punya keberanian mengatakannya padamu..jadi aku hanya menyimpan perasaan itu dalam hatiku” katanya masih dengan tatapan mata elangnya

Sementara aku hanya bisa mnetapnya tak percaya, jadi selama ini inseokpun menyimpan perasaan yang sama denganku...

“ jeongmal mianhe,hika-chan....” katanya kemudian

“ ye?” aku tidak mengerti kenapa inseok tiba-tiba minta maaf padaku

“ aku selalu membuatmu menunggu tanpa memberi kepastian, aku selalu membuatmu mencemaskanmu, aku selalu merepotkanmu, dan aku selalu membuatmu menangis. Aku tidak mengerti kenapa aku selalu melakukan hal itu padamu. Aku ingin memelukmu dan mengatakan betapa aku mencintaimu. Hanya saja aku tidak tahu bagaimana aku harus mengatakannya padamu dan pada akhirnya aku akan membuatmu menangis...jeongmal mianhe” katanya

“ a..aniya...” jawabku

“ berjanjilah padaku mulai sekarang kamu tidak akan menangis karena aku lagi..” pintanya. Aku mengerutkan dahiku

“ kenapa kamu tiba-tiba berkata seperti itu” kataku

“ berjanjilah....kamu harus tegar dan selalu tersenyum untukku. Kamu harus bahagia. Kamu janji?’ tanyanya,kali ini terdengar seperti paksaan. Meski sebenarnya aku tidak mengerti apa maksud inseok berkata seperti itu tapi aku mengangguk

: iya aku janji...” jawabku

Seulas senyum kembali tersungging dibibirnya...

“ gomawo hika-chan...aku tenang,mulai sekarang aku tidak perlu mencemaskanmu lagi” kata inseok. Direngkuhnya tubuhku dalam pelukannya yang lagi-lagi terasa begitu dingin...badanku tiba-tiba merinding....

“ syuuuuuuuuuuuuu........ctar......dooor...door.....”

Suara kembang api menggema dimana-mana, lalu cahaya warna-warni memenuhi langit malam itu

“ kyeopta......” kataku tersenyum kecil



----------------------------------------

“ ah sudah hampir jam satu....lebih baik kita pulang. Aku tidak mau dimarahi hongki hyung” kata inseok

“ oh...sudah jam 1 ya...padahal masih ingin disini..” gumamku

“ tukkk....” inseok memukul kepalaku pelan

“ mana boleh anak gadis pulang lebih dari jam segini...” kata inseok, aku tersenyum

“ ne...araseo....ayo...” kataku meninggalkan inseok jalan dibelakangku

Sampai dirumah...

“ kamu beneran tidak mau mampir saja....?’ tanyaku. Inseok menggeleng

“ sudah terlalu larut...kamu kan harus istirahat” jawabny

“ kalo begitu aku masuk dulu ya....” kataku, inseok mengangguk. Tapi saat aku membalikkan badanku hendak meninggalkannya,inseok tiba-tiba menarik tanganku

“ ah.....” aku terkejut saat inseok memelukkku “ inseok-ka...”

“ sebentar saja..” pintanya

Aku diam, membiarkannya memelukkku. Setelah beberapa saat dilepaskannya aku

“ jaga diri baik-baik ya....” katanya sebelum melepasku. Membuatku bingung

“ iya..” jawabku

“ cup....” inseok mencium keningku

“ masuklah....” katanya

“ iya..kamu hati-hati ya....” kataku segera masuk kedalam rumah,sebelum kututup pintu masih kulihat inseok tersenyum kearahku.....

“clappp...” aku tutup dan kunci pintu

Kulihat rumah sepi...

“sepertinya oppa belum pulang....” gumamku saat kulihat kamar oppaku masih kosong. Aku segera masuk kekamarku, berganti baju lalu mengambil susu coklat hangat. Kemudian aku tidur....



Sementara itu tak jauh dari taman kota

Orang-orang masih berkerumun namun bkan dengan senyum bahagia,tapi dengan ekspresi wajah terkejut dan tegang

“ kasihan sekali laki-laki itu. Masih sangat muda semoga dia selamat...” kata seorang laki-laki paruh baya, disampingnya ada beberapa laki-laki paruh baya lain yang mengangguk-angguk

“sepertinya dia akan menenmui seseorang...” kata yang lain

“lihat bunga itu ternoda darah....” kata yang lain lagi

Lalu satu per satukerumunan itu menghilang.......

____________________________



Keesokan harinya.......

Dengan tubuh segar setelah habis mandi, aku berjalan menuju meja makan...

“ uh...aneh,jam segini biasanya oppa sudah “bertahta” dikursinya. Ko hari ini tidak...” gumamku saat melihat kursi yang biasanya diduduki oppaku masih kosong. Kulihat dikamarnya juga kosong. Lalu aku berjalan kearah pintu depan saat aku dengar suara

“ eh...non hikari sudah bangun...nyenyak sekali tidurnya semalam. Bibi sampai tidak berani membangunkan..” kata bik miinah, kepala pelayan dirumahku

“ hahaha..semalam cape sekali habis jalan-jalan dengan inseok..” kataku ersenyum cerah

“ eh..i..in..siapa non?” bik miinah tiba-tiba menghentikan kegiatannya merangkai bunga

“ inseok...masak bibi lupa..? dia kan setiap hari kesini..” kataku

“ tapi..tapi..”

“ tapi kenapa bik...bibi ini ko jadi pucat gitu, jangan nakut-nakutin hika dah..” kataku saat melihat raut wajah bi miinah berubah ketika aku menyebutkan nama inseok

“ non..pasti bercanda yah..” kata bi miinah

“ loh ko bercanda sih bi...aku beneran pergi jalan-jalan dengan inseok semalam..” kataku lagi

“ bibi kenapa sih ko kayak gak percaya begitu....? ah iya..semalam akhirnya inseok menyatakan cinta padaku...ya ampun aku senang banget bi..tak kusangka selama ini dai juga mencintaiku..” cerocosku gak menyadari sosok ibu-ibu disampingku sudah memucat dan gemetar

“ tapi itu gak mungkin non...tuan muda inseok kan......”





-------------------------------------



Pagi ini matahari sudah menyatakan keperkasaannya keatas bumi. Baru jam 10pagi tapi panasnya sudah minta ampun

“drap...drap...drap...”

Pagi itu aku berlari sejauh 20blok dari rumahku...........

Masih terngiang jelas ditelingaku kata-kata bi miinah barusan....

“ tapi itu gak mungkin non..tuan muda inseok kan semalam mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat dibawa ke RS.. ini bibi baru mau kerumahnya..” kata bi miinah

Bagai halilintar menyambar tanpa adanya mendung saat mendengar berita itu

“ bibi jangan bercanda....” kataku

“ mana mungkin bibi bercanda non....bibi.........” tanpa mendengarkan penjelasan bi miinah aku segera berlari keluar. Berlari sekencang-kencangnya

10meter sebelum sampai

Aku lihat bendera putih terpasang disebuah tiang,orang-orang berpakaian hitam berjalan menuju kesebuah rumah biru paling ujung...rumah inseok

“ deg...deg...deg..” jantungku berdetak dengan kencang

“ ini pasti Cuma mimpi..’’ kataku dalam hati,sambil berjalan kerumah biru itu. Tak terasa aku kembali berari masuk dan menyeruak kerumunan. Sampai didepan pintu....

“ Hikari....” aku mendengar suara oppa memanggil namaku, aku menoleh. Oppa berdiri disamping seorang wanita paruh baya dan seorang pria paruh baya pula. Wanita itu nampak habs menangis..badannya masih bergetar....

Dihampirinya diriku yang masih mematung didepan pintu...

“ hikari....inseok..dia....” wanita yang ternyata adalah ommanya inseok langsung memelukku erat dengan masih menangis sesengukkan

“ ma sudahlah...relakan inseok pergi..” pinta appanya inseok

Beberapa saat kemudian...

Ommanya inseok sudah bisa mengendalikan perasannnya dan melepaskan pelukannya padaku

“ hikari,gwaenchana..?’ tanay hongki oppa, aku menatapnya sejenak seolah minta jawaban atas semua pertanyaan dalam kepalaku

Tanpa menjawab pertanyaan oppaku, aku berjalan mendekati peti jenazah.badanku bergetar dengan sangat hebat, kakiku terasa begitu lemas seperti tiada tulang.

“ hikari....” oppa berusaha membantuku saat aku nyaris jatuh

“ hika bisa sendiri kak...” kataku. Kupaksakan kakiku melangkah mendekati peti itu,kulihat wajah yang ada didalamnya...

Benar-benar inseok...dia terlihat begitu damai. Seolah seperti sedang tertidur..seulas senyum masih terlihat.

Setelahnya aku tidak ingat apa-apa lagi





--------------------------------------





Seoul, 24 desember 2010

Salju masih saja turun seperti dulu setiap malam natal tiba. Orang masih berlalu lalang didepanku dengan senyuman bahagia. Anak-anak berlari-lari kecil saling berkejar-kejaran. Tawa canda dalam keluarga, tukar menukar hadiah...masih sama seperti 5tahun lalu.

Lalu aku...?? akupun masih berdiri ditempat yang sama seperti 5tahun yang lalu. Tempat dimana aku pernah menunggu seseorang datang, seseorang yang pernah kucintai dalam hatiku.....

Seseorang yang belum mengetahui isi hatiku.......

“ inseok-ka....bagaimana kabarmu disana...??” tanyaku sembari mendongakkan wajahku kearah langit bersalju.

“tep......”

Sebuah salju jatuh di dahiku....aku tersenyum

“jangan mencemaskan aku lagi.....” batinku

“ omma.....” kurasakan sebuah tangan mungil nan dingin menyentuh tanganku. Aku tersadar dari lamunan panjangku. Didepanku kni berdiri seorang anak kecil usianya 3tahun..matanya bulat dan besar. Pipinya cubbie menggemaskan....

“omma...” panggilnya lagi kali ini dengan menggerak-gerakkan tanganku

“ iya sayang...?” tanyaku lembut dan membungkukkan badanku menatap anak itu

“ ryu mau hadiah....” pintanya dengan cara ngomong balitanya...aku tersenyum saat tangannya terulur...

“ ryu mau hadiah...?” tanyaku disambut anggukan kepala dari ryu

“iya...” jawabnya, sebuah senyuman lebar langsung terkembang diwajahnya

“ bukannya ryu sudah dapat hadiah dari omma dan appa...” kataku, ryu nampak mengangguk

“tapi ryu mau hadiah lagi dari omma..” pinta Ryu, matanya menatapku dengan polos

“Ryu mau hadiah apa dari omma..?” tanyaku

“ hm...” ryu mengerutkan dahinya seolah sedang berpikir dengan keras. Aku menanti jawabannya “ Ryu mau hadiah pelukan...” jawabnya ceria

“ pelukan? Cuma itu...?” tanyaku, Ryu mengangguk. Aku segera berjongkok didepannya...sembari dengan senyum lebar ryu langsung memelukku dengan erat, membuat hatiku terasa hangat

“cup......” Ryu mencium pipiku

“ Ryu sayang omma....” bisiknya polos,aku tersenyum

“ omma juga sayang Ryu...” jawabku

“ pelukan dan ciuman untuk appa mana...?’ tanya seorang laki-laki yang mengenakan Jaket coklat. Donghae..leedonghae. seorang laki-laki yang mampu memasuki ruang hatiku yang dlu pernah tertutup karena kepergian inseok. Kini aku tak pernah lagi menutupi perasaan sayangku pada seseorang, aku tidak mau mengulang kesalahan yang sama seperti 5 tahun yang lalu saat aku belum mengatakan perasaanku,dia sudah pergi

Sekalipun suasana malam natal masih sama namun ada yang berbeda. Jika dulu aku berdiri disini sendiri, maka kini aku berdiri bersama 2 orang yang aku cintai...suami dan anak angkatku, Ryu.....



“inseok-ka,sudah kupenuhi janjiku padamu”





The end

Tidak ada komentar:

Posting Komentar