My Banner

Photobucket

Jumat, 08 Oktober 2010

BEYOND THE BLUE SKY

Kreeekk....
Dengan perlahan kubuka pintu suatu ruangan. Debu-debu mulai berlomba keluar membuat aku langsung terbatuk-batuk dan berusaha melindungi indra penciumanku dengan sehelai sapu tangan. Setelah merasa ruangan itu sedikit lebih bersih dengan udara dari luar,aku pun memasuki ruangan tersebut dan masih menutupi hidungku. aku berjalan perlahan, mengamati setiap bagian, langkah kecilku membuat suara-suara yang sedikit mengganggu indra pendengaran dan berhenti sejenak untuk mengamati isi dari ruangan tersebut.
"Tidak ku sangka, ternyata… lebih kotor dari dugaanku," gumamku sembari masih mengedarkan pandanganku keseluruh ruangan yang tak lain adalah sebuah gudang
"Banyak sekali barang-barang bekas disini. Apa 'dia' tidak pernah membersihkannya, ya?" batinku heran dan mulai menjelajahi bagian-bagian yang menurutku perlu dipindahkan dan ditata ulang.
Tiba-tiba................
BRUUKKKK!!!
"KYAAAAA...." reflex aku berteriak karena tiba-tiba saja ada benda terjatuh dari arah belakangku. Segera kubalikkan badanku untuk melihat apakah yang tadi terjatuh
Mata biru langitku pun tertuju pada sebuah buku yang cukup besar dan letaknya tak jauh dariku, dekat pintu gudang. aku pun mendekatinya dan mengamatinya sejenak..sepertinya buku itulah yang tadi terjatuh. Aku berjongkok untuk mengambil buku itu dan meniup debu yang menempel dibuku itu
"Fuuuhh... uhuk.. uhuk.." debu-debu mulai beterbangan dari buku itu dan membuatku terbatuk-batuk.
"Buku apa ini?" batinku heran dan seraya keluar dari gudang untuk mendapatkan udara segar. aku mulai berjalan ke arah bangku dibawah pohon beringin dipinggir kolam yang tak jauh dari gudang. aku pun duduk diitu dan mulai memandang buku itu sebentar sembari mencoba membersihkannya dari sisa-sisa debu yang belum terlalu tebal. Motif bunga lili menghiasi bingkainya dan dan diiringi motif sulur berwarna biru yang semakin mempermanis buku itu. aku mulai membuka buku tersebut dengan perasaan berdebar-debar seakan aku akan menemukan sesuatu yang mengejutkan dari buku itu
"I-ini..." aku terkejut ketika membuka buku itu. Banyak sekali terpasang foto. Ternyata, itu adalah sebuah ALBUM PHOTO yang sudah lama.
"Sudah lama sekali rasanya...." gumamku seraya senyum-senyum sendiri dan mulai ber flashback ria.
.
~Flasback mode: ON~



Ckiiit. Bruumm.
"oppaaaaaaaaaaaa!!! Gimana nih cara nyetirnya?!!" teriakku histeris, sementara orang yang kutanyai—yang duduk di kursi penumpang yang ada di sebelahku—hanya berteriak-teriak gaje seakan-akan tengah menaiki jet coaster.
"Kyaaa!!!" teriak kami berdua saat mobil itu hampir saja menabrak truk gandeng, namun dengan cekatannya aku membanting stir dan melajukan mobilnya lebih jauh lagi. Melewati jalan tak rata yang membuat mobil loncat-loncat.
"Wow! Wow! Wow! Wow!" teriak ku dan oppa ku ketika kami naik turun dari kursi mobil.
"Jangan diteken dalem gasnya, Cha!" teriak oppaku sambil menepuk-nepuk tanganku, maksud hati hendak menenangkan,tp hal tersebut justru membuatku kehilangan kendali dan mobil yang kami tumpangi melaju secara zigzag di tengah jalan.
"Huwaaa!!!" kami kembali berteriak ketika berbelok.
"Bentar lagi nyampe, nanti injek remnya!" kata oppaku yang bernama Kim Sungje
"I-Iya," jawabku masih dengan ekspresi panikku
50 meter lagi sampai...aku bersiap-siap mengerem mobilku ketika tiba-tiba ada orang nyeberang didepanku
“Kyaaaaaaaaaaaaaaaa....!!!!!!!!! oppa ada orang nyabrang....” teriakku semakin histeris saat orang yang nyebrang itu malah terbengong-bengong gaje didepan mobilku
“ rem,Cha....injek remnya........” teriak oppa sungje, orang yg didepan itu noleh dan berteriak histeris
Ckiiiit.................
"Wawawa!!!" lagi-lagi kami berteriak dengan penuh ke-GAJE-an saat mobil direm, stir dibanting, dan mobil terpelanting, berputar 180 derajat namun mendarat dengan sukses di depan pintu gerbang rumah kami
“Jdak! PIIIIIIIIMMM!!!”
Kepala oppaku terantuk dashboard dan kepalaku terantuk klakson mobil dengan kasar sampai memar dan membuat mobil itu mengeluarkan suara yang sangat dhsyat bunyinya......
"Aw!" ucap kami dengan kompak. Sembari menyentuh dahi kami masing-masing
"Hah... hah..." oppaku ngos-ngosan karena terlalu banyak berteriak, dan hal yang sama terjadi pula padaku. Wajah kami berdua terlihat pucat, berkeringat, dan berampang horror. aku tak menyangka bahwa kami akan sampai di tempat tujuan dengan selamat dan sehat walafiat tanpa luka suatu apapun....

(sungje: woi author....kami berdua terluka yo....*mulut monyong gaje)
*author: cerewet loe..suka-suka gw dunk nulisnya*
Sungje: tapi jidat gw memar neh.....

(neh author ko malah ikutan gaje...lanjutin aja dah)

oppa mengelap dahinya yang basah oleh keringat menggunakan lengan bajunya.
"Fiuh selamat-selamat...eh kenapa aku mendadak inget mantan pacarku, ya?" kata sungje oppa sambil memandangi foto Eunjung,T-ara yang diletakkannya di pigura yang berdiri di dashboard (author:mwo....eunjung??????)
"a..a...aku...aku gak mau nyetir lagi..." kataku melepaskan setir mobil dan melihat kearah oppaku dengan tampang mau nangis.
"Emang kamu pikir siapa yang tadi maksa dan minta untuk menyetir mobil hari ini?" tanya sungje oppa tajam,matanya mendelik kearahku. Aku menunduk diam,karena memang aku yang bersalah. Aku yang maksa mau menyetir mobil sendiri. Maklum mobil baru buk.....niatnya seh bergaya gitu..eh malah nyaris celaka
"Aku tahu, seharusnya aku tidak mengijinkanmu mengemudi, meskipun dengan mobilmu sendiri, haecha," kata sungje oppa sambil menghela napas pasrah. Sementara aq hanya bisa menatapnya dengan tatapan mata biru langitku q yg sudah berkaca-kaca

“ huwahhhhh...cowok.....” teriakku seolah diingatkan penyebab kecelakaan kecil tadi. Aku segera turun dari mobil
“ ya! Haecha...saat seperti ini kamu masih bisa memikirkan cowok...kamu tu.....” sungje oppa ngomel-ngomel gaje
Aku hampiri bagian depan mobilku...terlihat seorang laki-laki tiduran-eh pingsan maksudnya....
“ oppa..cepat turun, cowok ini....dia....” teriakku panik saat melihat cowok itu g bergerak sama sekali
“ mwoya...?” tanya sungje oppa mendekatiku dengan santainya sembari tangan kanannya meraba dahinya
“ co..co..cowok ini...dia...dia..mati ya....?” tanyaku sembari menunjuk cowok yg tergeletak didepan mobilku
“hush....sini oppa lihat...” sungje oppa jongkok,menyentuh hidung dan tangan orang itu “ dia Cuma pingsan saja kok...lebih baik kita bawa masuk. Panggil Hanbang dan Naru cepat....” perintah sungje oppa
“ ne..” jawabku segera berlari kedalam rumah
Tak lama aku keluar lagi bersama hanbang dan naru......
Bertiga dengan sungje oppa, mereka mengangkat cowok itu......

----------------------------------

5jam kemudian cowok itu terbangun*jiah..pingsan apa tidur ya tu*
Dahinya sedikit berkerut...disentuhnya seluruh badannya seperti orang kebingungan. Sementara aku yang kebagian tugas menjaga cowok itu sampai bangun hanya melihatnya dengan ekspresi bingung
“ aku dimana...? apa aku sudah mati...” katanya perlahan
“ no....uhm...gwaenchana..?’ tanyaku sembari mendekatinya
“ nugu...?” tanyanya
“ oh..naneun Haecha. Gwaenchana?” tanyaku balik
Cowok itu terlihat terkejut dan melihatku cukup lama membuatku sedikit blushing
“ jangan-jangan cowok ini bakalan marah padaku,karena nyaris menabraknya tadi” kataku dalam hati sambil menelan ludah, aq duduk disampingnya. Dia masih saja melihatku
Tapi tiba-tiba saja cowok itu nyengir dan meraih tanganku dengan cepat
“ ah ada bidadari....!!!” teriaknya “ apa aku benar-benar sudah mati....? rupanya aku masuk surga..” cowok itu masih saja berteriak gaje
Aku yang masih shock karena kejadian tadi,kini menjadi semakin shock. Mulutku menganga,lidah terjulur,mata melotot nyaris meloncat

*haecha:woi author...neh orang shock apa orang mati gara-gara gantung diri...*
*author: haduh..haduh..mian dah. Maklum author terobsesi membuat FF misteri tp g bisa. Lok gitu kita lanjutkan saja*

Aku yang masih shock karena kejadian tadi, kini menjdai semakin shock....kutarik tanganku kuat-kuat dan aku segera berdiri
“ what the hell.....!!! heh..loe..jangan pegang-pegang ya..! “ teriakku sembari menunjuk wajah cowok itu dengan telunjukku
“ huwaaa....bidadari’nya kok galak sih...” kata cowok itu sembari menatapku dengan tatapan mata sok innocent
“ gubraaaaaaaakkkkkkkk....” aku makin shock
“ oppaaaaaaaaaaaaaaa.....” teriakku sekeras mungkin menyebabkan semua kaca,gelas,aquarium dan semua barang dari kaca dikamar itu langsung pecah berkeping-keping..*authornya gaje + lebay banget*
Tak lama sungje oppa masuk
“ aish..haecha..ngapain seh berteriak-teriak seperti itu...” kata sungje oppa dengan badan coreng moreng terkena tepung tapi tetep memperlihatkan aura tampannya
“astajim.....oppa,kenapa badanmu penuh tepung begitu?” tanyaku memperhatikan badan oppaku yang gak karuan
“ aku sedang menuang tepung untuk membuat kue ketika aku mendengar teriakanmu,makanya aku segera lari tapi malah nabrak meja dan alhasil tepung yang baru saja kutuang langsung tumpah semua kebadanku. Ngemeng-negemeng kamu kenapa berteriak-teriak gitu sih? What heppen?” tanya oppaku sembari tangannya sibuk mengibas-kibaskan tepung dari badannya. Tepung-tepung putih itu berterbangan dimana-mana
“ hatchiiii...oppa,hentikan ah. Lihat neh haecha ikut kotor” kataku. Tanganku mengibas-kibaskan tepung yang terbang didepan wajahku
“ tuh orang gila sudah sadar...” kataku lagi sambil menunjuk cowok yang pingsan tadi dengan ekor mataku
Sungje oppa menoleh kearah cowok tadi
“ oh...! kamu sudah sadar...bagaimana keadaanmu?” tanya sungje oppa mendekati cowok itu
“ wah...ada malaikat juga disini...” cowok itu tiba-tiba berteriak, matanya berbinar saat melihat sungje oppa
“ bleetakkkkk.......”
“mwo???? ma..ma..malaikat....?” sungje oppa melihat kearahku dengan ekspesi bingung, aku angkat bahu dan mendekati mereka
“ Ya! Siapa nama kamu?” tanyaku sedikit ketus
“ donghae...lee donghae” jawabnya sambil menatap sungje oppa bak berlian yang berkilauan dihadapannya. Sungje oppa terlihat bergidik
“ sebenarnya tadi kamu menabrak dia atau tidak sih?” bisik sungje oppa, aku menggeleng
“ molla...” jawabku
Aku dan sungje oppa saling pandang lantas kami berdua melirik kearah donghae yang ternyata masih melihat kami dengan ekspresi sok innocent. Tiba-tiba dia tersenyum kearah kami
“oppa,dia bukan orang gila kan..” bisikku namun cukup keras
“ ouiiii...aku gak gila yah....” jawab cowok itu eh donghae maksudnya “ jadi aku beneran sudah mati kan...?” tanyanya lagi
“molla” jawabku dan sungje oppa bareng
“ yah..siapapun namamu...denger ya. Kamu itu masih hidup. Jadi jangan mikir yang aneh-aneh” kataku menjitak kepalanya pelan
“ auw...” teriaknya. Tak lama tangannya mengusap kepalanya “ sakit.....” rintihnya sambil memandangku dengan mata lavendernya. Membuatku kembali blushing dan tak bisa bilang apa-apa lagi,” jadi aku masih hidup...? tapi tadi....”
“ kamu sudah jatuh pingsan sebelum kami tabrak..jadi kamu tidak ketabrak sedikitpun... “ kata sungje oppa
“kalo aku belum mati berarti aku masih didunia? Trus ini dimana?” tanyanya mulai bingung
“ini dirumahku....” jawab sungje oppa lembut
“ jadi kalian bukan bidadari dan malaikat?” tanyanya lagi, kami menggeleng. Terlihat guratan kecewa diwajahnya. Sementara sungje oppa hanya melihatku seolah bertanya-tanya
“ jelas aja bukan...kami manusia biasa seperti kamu..” teriakku dan sungje oppa bareng
“ hah..kenapa kalian gak bilang dari tadi sih lok kalian itu manusia biasa..” kata cowok brnama donghae itu
“ mwo???? Grrrrrrrrrrrrrr....cowok ini...lama-lama aku lempar kejalan juga dia...” teriakku
“ sabar cha.....” sungje oppa memegang tanganku yang sudah siap memukul donghae yang tampak bingung
“trus kalian siapa,aku siapa?” tanyanya seolah dengan dirinya sendiri

---------------------
“ mwo..?” tanya donghae padaku disuatu pagi saat aku mengantarkan makanan
Kuputar badanku menghadapnya
“ aku yakin kamu belum tuli..” kataku
“ mwo...?” tanyanya lagi masih dengan tatapan innocentnya
Kukerutkan dahiku “ mwoya..?” tanyaku balik
“ mwo...?” donghae masih saja mengucapkan kata yang sama
“ apaan sih kamu itu dari tadi mwo-mwo mulu...kalo masih mwo-mwo lagi,kuhajar kamu nanti” teriakku mulai jengkel
Donghae hendak membuka mulutnya, tapi diurungkannya saat dia melihatku sudah melotot. Dia hanya melemparkan cengirannya padaku
“ pokoknya aku tidak mau tau,makanan ini harus kamu habiskan..” kataku segera meninggalkan kamar donghae
“m.....”
Aku melotot....
“mau makan bersama....” pintanya sembari tersenyum

Sejak kejadian hari itu donghae tinggal dirumahku. Kata dokter dia mengalami pukulan yang cukup keras dikepalanya yang anehnya saat kejadian waktu itu tidak berdarah sama sekali. Sebagian besar memorinya hilang.
Aku dan sungje oppa telah berusaha membawanya ke RS, tapi hasilnya nihil. Donghae juga tidak ingat alamatnya maupun keluarganya, sungje opppa telah menempelkan selebaran,tp sampai 1bln tidak ada yang menelpon.....

---------------------

"Haecha! Haecha!" terdengar suara teriakan seorang cowok dari luar kamarku diikuti ketukan pintu. Membuatku yang sudah terlelap dalam lautan mimpi terbangun. Q lirik jam disampingku
Jam 01.00
“aigoo.... siapa sih yang tengah malam gini teriak-teriak..gak tau orang sudah tidur apa” gumamku segera beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu kamarku. Orang diluar masih saja menggedor-gedor pintu dan berteriak. Saat aku buka pintu kulihat donghae berdiri disana lengkap dengan baju tidur dan boneka barbie berbaju pink yang dipeluknya

*donge (sweatdrop): WHAT THE HELL!!!!......gw meluk-meluk boneka barbie,berbaju pink pula pliss dah author gak keren banget sih.*
*author: ga usah protes deh odong-odong...gw tau loe lok tidur suka meluk-meluk boneka*
*donge: (masih sweatdrop) tapi ga boneka barbie juga kali...boneka beruang kek,panda kek...*
*author: terima atau loe gw lempar dari FF ini.....author berkuasa..hahahaha*
*donghae: ne.....arraseo...

Wes...lanjtin aja ceritanya daripada membaca keributan author n odong-odong yang gak jelas *dilempar sandal ma donghae*


"Ukh-" sambil ngucek-ngucek mata yang sumpah gila rasanya sulit dibuka
"Ngapain sih lo, donge! Gak perlu tereak-tereak bangunin gue!" kataku kesal. Gak sadar lok aku balik berteriak
"Kalo gak teriak-teriak kamu gak bakalan bangun!" jawab donghae gak mau kalah.
"Ya gue ngerti... Tapi jangan di telinga DONG!" teriakku di telinga donghae balik
"Emang kamu mau nanggung biaya THT gue, HEH? Gini nih, kalo blasteran toa ama speaker, pasti bawaannya tereak mulu. Btw, ngapain kamu bangunin aku? Ini 'kan baru jam satu dinihari,masih antara malam dan pagi" kataku nerocos gaje,sementara donghae menutup mulutnya rapat-rapat “ kenapa kamu diam?” tanyaku sedikit meicingkan mataku yang masih saja belum mau terbuka sepenuhnya
"aku gak bisa tidur nih..." jawabnya sembari memandangku dengan mata sok innocent
"EGP! Apa hubungannya denganku” kataku sewot
“ temenin aku ngobrol atau nonton tv gitu...sapa tau nanti aku langsung bisa tidur” pinta donghae
“ aish ogah dah,besok aku ada kuliah” jawabku setengah sadar dan bermaksud menutup pintu,tapi donghae tiba-tiba masuk kekamarku
“ ayolah...” pintanya lagi
“ aku gak mau...sana minta temenin sungje oppa saja” kataku “ dan cepet keluar dari kamarku” aku melotot
“ shireo!!....aku takut dikamar sendirian” jawabnya membuatku mulai kehabisan kesabaran
“astaga..kamu itu cowok,masak takut dikamar sendirian?” kataku
“ saat aku masih kecil omma sering mengatakan kalo ditiap pojok kamar itu ada penunggunya...” kata donghae sembari duduk dipinggir ranjangku bergaya sok innocent
“aish..hallo. itu kan karna saat kecil kamu itu bandel banget. Makanya omma kamu cerita begituan supaya kamu cepet tidur...” kataku
“tapi aku takut...! aku tidur disini yah sama kamu...” pintanya
“mwo...?? ya! Apa kamu sudah gila...gak bisa...” jawabku tanpa memberikan kesempatan donghae untuk membantah kalimatku
“ mendingan kamu kembali kekamarmu dan cobalah memejamkan matamu” kataku masih menahan amarah. Aku tarik badan donghae sampai keluar kamarku
"Ukh-, aku dah nyoba merem tapi gak bisa, gimana nih, Cha?" kata donghae histeris n membuatku ikutan histeris juga. Pengen banget q getok itu kepala.
“cepat balik kekamar kamu...” teriakku sangar
“i..i..iya... donghae segera ngibrit kekamarnya
Aku segera kembali kekamarku,menarik selimut dan kembali memejamkan mataku. Tapi baru 5menit
“haecha..haecha...haecha....”
“uuuuhhhh....Grrrrrr....” aku menahan dongkol,kuambil bantal dan kututup telingaku rapat-rapat. Tapi teriakan diluar tidak berhenti juga
“haecha..haecha...”
“grrrrrrrrrrrr.......apa seh maunya ini anak....?” aku segera beranjak turun dari ranjangku dan membuka pintu dengan kasar
“ mau kamu apa.....seh.....” teriakku
“siiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing................”
Sepi.....tidak ada orang diluar kamarku
“ ko gak ada orang...lalu tadi yang manggil-manggil namaku siapa?” tanyaku dalam hati,aku susuri sebentar ruangan sekitar kamarku. Sepi...sementara bulu kudukku mulai berdiri
“hiya....mendingan aku segera tidur...” kataku segera masuk kekamar dan mengunci pintu
“ hosh...hosh...” aku sedikit terengah-engah
“ kamu darimana.....?” tiba-tiba terdengar suara seseorang,sangat dekat. Aku angkat wajahku
“ kyaaaaaaaaaaaaaa......” teriakku,tapi orang itu segera membekap mulutku rapat-rapat membuatku kesulitan bernapas
“ ssssssssttttt...aku lepaskan tapi kamu jangan berteriak. Oke....” tawar orang itu, aku mengangguk tanda setuju
Setelah dilepaskan aku segera menjauhi orang itu
“ ya! Donge-ah,kamu apa-apaan sih. Sengaja menakut-nakutiku ya...?” kataku
“ siapa yang menakut-nakutimu...”
“ gimana kamu bisa disini...?” tanyaku
“ tadi aku tetap tidak bisa tidur,makanya aku mau ambil makanan dibawah,tapi aku lihat kamarmu terbuka dan kamu tidak ada. Aku pikir kamu kebawah mengambil makanan jadi aku menunggumu disini...” jawab donghae
“ kamu tadi...tidak....ehm...”
“ tidak apa?” tanyanya
“ tidak ehm....ah sudahlah....” kataku masih berkeringat dingin “ lalu siapa yang tadi memanggil-manggil namaku..” batinku
“ jadi apa kamu mau menemaniku ngobrol sampai pagi..?” tanyanya
“tunggu disini” aq mengambil sebuah botol diatas meja dan memberikannya pada donghae yang sedang duduk dipinggir tempat tidurku “ ini ambil dan minumlah....”
“ ini apa...? racun ya...?” teriak donghae “wah sebegitu bencinya kamu padaku sampai kamu mau menyuruhku minum racun....tega kamu cha..aku kan Cuma minta kamu temenin ngobrol” teriak donghae sok imut
“ ini obat tidur bodoh....” kataku mulai gak sabar “ udah sana balik kamarmu, minum obat dan tidur..” kataku menarik tangan donghae
“ iya..iya..galak banget seh kamu..” kata donghae segera berdiri
“degggggg............”
Donghae berdiri tepat didepanku,jarak kami begitu dekat gak ada 30cm. Mata kami bertemu...entah gimana ceritanya dan apa yang terjadi, yang q tahu tiba-tiba ada sesuatu yang lembut menyentuh bibirku,rupanya itu bibir donghae dan tangannya sudah melingkar dipinggangku. Tak lama donghae melepaskan ciumannya dan menatapku,senyuman terkembang dibibirnya
“ah..sepertinya aku akan tidur nyenyak malam ini, aku gak memerlukan obat tidur ini lagi” donghae meletakkan obat itu dimeja
“ sebaiknya aku kembali kekamarku. Kamu pasti lelah dan ingin istirahat...jangan merindukan aku ya” kata donghae sembari membelai pipiku dan mengecupnya sejenak lalu segera keluar dari kamarku, tak lupa dia juga menutup pintu
Beberapa menit kemudian.......
“hah??? Apa yang baru saja terjadi......” batinku bingung dan masih shock
Kakiku gemetaran dan lemas membuatku harus duduk diranjang
“ aku pasti bermimpi....gak mungkin aku dan sibodoh itu......kami......” aku tidak melanjutkan kalimatku
“ iya benar....aku pasti hanya sedang bermimpi................”
“ kyaaaaaaaaaaaaaaa.......” jeritku tertahan

Dan sampai saat ini tidak pernah diketahui suara siapakah yang malam itu memanggil-manggil nama Haecha..haecha...haecha.....

*haecha: iyah seperti itu author....suara kalian mirip...*
*author: smirk.............*



------------------------------------ Flashback End -----------------------------------------------------

"Hahh.. kenangan yang sangat menyebalkan dan juga menakutkan," gumamku seraya membalik halaman terakhir dari album photo tersebut yang tentu saja langsung membuat rona merah muncul dipipiku..
"Album photo ya" seseorang tiba-tiba muncul dari belakangku
Aku hampir saja terlonjak dari tempatku duduk dan album photo yang kupegang terlempar agak jauh dariku. Aku langsung berdiri dan menoleh kebelakang....
Seorang cowok berdiri dibelakangku dengan sebuah cengiran menghiasi wajahnya. Sepertinya dia puas sekali setelah mengagetkanku. Pantas saja sedari tadi aku merasa ada yang meniup-niup tengkukku
"Do..Donge-ah, se-sejak kapan kamu ada disini?" tanyaku terkejut dengan kemunculan donghae yang tiba-tiba dibelakangku. Rona merah kembali menghiasi pipiku
"Sejak kamu serius sekali memperhatikan album photo itu," kata donghae sambil menunjuk album photo yang terlempar tadi.
"Ja-jadi sejak awal dia..." aku menggerutu dalam hati "Se-sebaiknya aku pergi,"
"Pergi kemana?" tanya donghae sambil menahan tanganku
"A-aku mau membereskan barang-barang" kataku berusaha memalingkan pandanganku dari mata donghae
"membereskan apa?" tanya donghae mencondongkan tubuhnya dan menatapku dengan mata membulat seperti orang yang benar-benar ingin tau.
"ehm...mem-membereskan R-rumah... dan gudang.." jawabku “aish kenapa aku jadi gugup begini....” batinku
"Lalu?" donghae menyentuh ujung rambutku dan mempermainkannya
"lalu A-aku mau membersihkan halaman.." aku menjadi semakin gugup, dan jawabanku semakin aneh.
Donghae menyentuh daguku perlahan, "Lalu?" tatapan donghae semakin dalam membuatku semakin gugup dan gemetar
"Setelah itu...aku mau..ehm..aku...." aku bingung, kehabisan jawaban.
"Hm?" donghae masih saja bertanya
Donghae semakin dekat tanpa mengalihkan pandangannya dariku. Sementara aku kebingungan menghindari matanya yang terus mengejar mataku.
"Aku... aku tidak tahu..." aku kehabisan kata-kata sekarang,aku tak mampu lagi menahan pesona mata milik donghae. Lalu seluruh tubuhku menjadi kaku saat merasakan sesuatu yang lembut yang menyentuh bibirku
Selang beberapa menit,Donghae melepas ciumannya. Sementara aku langsung menunduk malu.
"Sebaiknya kamu menyiapkan makan malam untuk kita. Biar aku saja yang membersihkan rumah dan gudang," tawar Donghae tersenyum lembut.
"oh ne..." jawabku seraya pergi ke dalam rumah sambil menyentuh bibirku dan menutupi wajah yang memerah.
“haduh..kenapa aku jadi gugup banget gini sih dihadapan dia....” batinku
Angin berhembus........
FLAP! FLAP! FLAP! FLAP!
Lembaran album photo terbuka halaman demi halaman dengan bantuan angin. Dan, sampailah di halaman terakhir. Donghae mengambil album photo itu dan memandangi foto terakhir yang ada di halaman terakhir.
Donghae tersenyum.....dibacanya komentar dibawah foto itu
“ Beyond The Blue Sky “
Melebihi birunya langit....

Foto seorang pria menggunakan setelan jas berwarna hitam, disampingnya berdiri seorang wanita memakai gaun putih bersih. Foto pernikahan Lee Donghae dan Kim Haecha atau sekarang disebut nyonya Lee Haecha

Donghae POV

“kalo saja aku tidak berpura-pura hilang ingatan, mungkin semuanya gak akan seindah ini. Aku sudah mencintaimu sejak pertama kali aku melihatmu,aku hanya tidak tau bagaimana harus mengatakannya padamu. Tapi sekarang aku mengerti apa yang harus kulakukan..akan kujaga mata biru langit itu tetap bercahaya”
Untuk sejenak kupandang foto itu sebelum menutupnya dan menyimpannya. Hingga seseorang dimasa depan akan menemukannya dan membaca album photo yang penuh kenangan itu.


THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar