My Banner

Photobucket

Minggu, 31 Oktober 2010

PROMISE

THEME : FAMILY, FRIENDSHIP n LOVE
GENRE : ROMANTIC
RATING : PARENTAL GUIDE
ONE SHOT
CAST : LEE HYO IN, JUNG YONG HWA, OH HA NI, n HAN JAE MIN

Author : Adhel



Di sebuah desa kecil bernama Star Village yang terletak di pinggiran kota Gyeongi. Seorang gadis kecil bernama Lee Hyo In dan ibunya tinggal. Dulu ia memiliki seorang ayah, tapi sekarang tidak lagi. Ayahnya meninggalkan Hyo In dan ibunya setelah sering kali memukuli ibunya hingga babak belur.
Q hanya bisa sembunyi di dalam kamar dan menangis setiap kali ayah Q melakukan hal tersebut pada ibu Q. Q tidak punya keberanian apalagi kekuatan untuk membela ibu Q.
Suatu hari datanglah seorang anak laki-laki bersama ayah dan ibunya pindah dari luar kota. Awalnya Q cuek sekali padanya. Tetapi, ia mengajak Q berkenalan duluan.

Yong Hwa : Annyeong haseyo… Salam kenal Q Jung Yong Hwa. Keluarga Q bru saja pindah kemari. Kau siapa??
Hyo In : Q Lee Hyo In
Yong hwa : Wah… Kau jutek sekali
Hyo in : npa? Memangnya salah??
Yong hwa : tidak sih…. Oya, mulai hari ini kita berteman ya???
Hyo in : boleh saja..

Kami berdua mulai akrab satu sama lain. Pada musim dingin danau yang berada di depan rumah Q selalu membeku. Melihat danau yang membeku Yong hwa mengajak Q bermain ice skating.
Yong hwa : hyo in, kita main ice skating yuk?
Hyo in : ice skating?? Permainan apa itu?? Q baru dengar
Yong hwa : kamu tidak tahu ya?? Baiklah kau akan Q ajarkan cara bermainnya
Hyo in : terima kasih. Yong hwa kau baik sekali
Yong hwa : ah… biasa saja (tersipu malu dengan wajah memerah)
Hyo in : yong hwa, wajah mu memerah tuh…. Heheheheh
Yong hwa : ah, tidak… penglihatan mu saja yang salah. Oya dari tadi ku terus saja memanggil Q yong hwa. Q kan lebih tua daripada kamu, bagamana jika kau memanggil Q oppa??
Hyo in : baiklah oppa… hhahahaha
Yong hwa : jangan tertawa (wajah makin memerah)
Hyo in : baiklah.. (menahan tawa)

Hari-hari Q selalu dipenuhi dengan tawa dan senyum semenjak ada Yong hwa. Tapi, hari yang Q takutkan akhirnya hadir. Ayah yong hwa kembali dipindahkan lokasi pekerjaannya oleh perusahaannya yang membuat yong hwa beserta keluarganya juga ikut pindah.
Yong hwa : hyo in jangan menangis.. Q juga tidak ingin pergi meninggalkan mu. Tapi apa boleh buat, ayah Q kembali harus pindah. Q juga tidak mungkin tinggal sendiri di kota ini karena Q tidak mempunyai satu pun keluarga di daerah ini.
Hyo in : oppa, kau jangan pergi. Kalau kau pergi, Q nanti main dengan siapa??
Yong hwa : maap, tapi Q harus pergi. Oya Q punya sesuatu untuk mu (sambil mengeluarkan sebuah kalung)
Hyo in : apa itu?
Yong hwa : kalung ini Q pinjamkan pada mu. Ini kalung ibuku, dy pernah bilang jika Q sudah memiliki orang yang sangat Q cintai Q harus memberikan kalung ini padanya. Tapi berhubung kita berdua masih kecil, Q tidak mungkin mencintaimu. Jadi, kalung ini hanya Q pinjamkan kepada mu. Q janji setiap tahun pada tanggal 26 januari Q akan mengunjungi mu.
Hyo in : kau janji ya… Q akan selalu menunggu mu. Walaupun nantinya Q akan pindah juga Q akan selalu ke tempat ini pada tanggal itu. tapi, kau janji ya akan menepati janji mu?
Yong hwa : Q janji.. tapi kau janji juga. Walaupun tidak ada Q, kau harus tetap tersenyum. Karena kalau kau lagi cemberut wajah mu itu sangat menyeramkan. (tersenyum)
Hyo in : oppa… (wajah marah) Baiklah Q janji……


Tidak lama setelah yong hwa dan keluarganya pindah, Ayah Q datang kembali dengan membawa kabar yang sangat mengejutkan.
Ayah : Q sudah menjual rumah ini beserta isinya. Jadi kalian harus segera angkat kaki dari rumah ini.
Ibu : kau tidak bisa menjual rumah ini begitu saja. Ini juga rumah Q. lagipula kau tidak punya hak atas rumah ini.
Ayah : (Plakkk…… menampar wajah ibu Hyo in) terserah kau mau berkata apa. Yang penting Q sudah menjual rumah ini, sekarang cepat kau pergi bersama anak itu. Ini Q beri uang untuk kau melanjutkan hidupmu. (sambil melemparkan uang ke wajah ibu Q)
Ibu : kau… (mengangkat tangan ingin menampar balik)
Ayah : apa?? Kau ingin memukul Q juga. Jika kau berani menyentuh Q, akan Q jual sekalian anak mu itu.

Q dan ibuku terpaksa meninggalkan rumah yang sudah kami tinggali sejak lama. Q tidak tahu apakah Q akan bertemu dengan Yong Hwa kembali atau tidak.
Enam tahun telah berlalu dan 6x juga Q kembali ke tempat Q dan Yong hwa oppa berjanji. Tapi, tak seklipun Q bertemu dengan dy. Q pikir dy serius dengan janjinya waktu kami masih kecil. Ternyata tidak. Dy sama saja dengan ayahku yang dengan teganya menyakiti dan meninggalkan ibuku begitu saja. Ternyata semua pria sama. Suka menyakiti hati wanita. Q berjanji tidak akan pernah mendiamkan hal ini.

*******



Tujuh tahun telah berlalu. Hyo in yang dahulu adalah seorang gadis kecil yang kerjanya hanya bisa menangis ketika melihat ibunya disakiti oleh ayahnya kini telah berubah menjadi gadis super cantik dan pintar di kampusnya. Sekarang ia pun bukan lagi gadis miskin. Karena setelah meninggalkan desa dan memutuskan pindah ke seoul, ibunya kembali bertemu dengan ayahnya (kakek hyo in) setelah sekian lama. Ibunya kemudian di beri sebuah perusahaan untuk di jalankannya sendiri. Kehidupan hyo in pun berubah 180 ̊. Tapi, hal tersebut harus dibayarnya dengan mahal. Ibunya menjadi super duper duper sibuk yang menyebabkan waktu untuk bersama dengan ibunya menjadi tidak ada.

Kringggg………. (suara jam weker)
Hyo in : ah….. berisik… (mengambil jam weker) astaga…. Sudah jam 8.

Seperti biasa Hyo in selalu saja bangun kesiangan setiap paginya dikarenakan selalu menghabiskan jam malamnya dengan party.

Hyo in : ibu mana? (bertanya pada pembantu)
Pasti semalam dy tidak pulang lagi kan??
Pembantu : iya, nona. Ibu semalam tidak pulang lagi. Mungkin dy sedang sibuk jdi tidak sempat pulang.
Hyo in : sepertinya Q lebih cocok jadi anak bibi. Karena yang selalu ada di rumah adalah bibi bukannya ibuku. Ah.. sudahlah. Q tidak peduli mau dy pulang atau tidak terserah. Q pergi dulu ya..


******


Mahasiswa kampus : pagi hyo in… kau cantik sekali pagi ini..
Hyo in : pagi semua… terima kasih….

Tiba-tiba datang seorang pria berteriak memanggil nama Q. dy adalah Han Jae Min, sahabat baik Q.kalian tahu, Jae Min hampir setiap hari meminta Q menjadi pacarnya. Tapi selalu Q tolak karena… ya…. Kalian pasti tahu knpa
Jae min : hyo in……. (teriak jae min)
Hyo in : hmmmm…. Npa??
Jae min : ahh, kau ini bolos lagi kelas pertama. Oya Q dengar kau kembali menolak beasiswa k Oxford??
Hyo : iya… q kembali menolaknya. Seperti Q menolak semua pria yang meminta Q menjadi pacarnya. Heehehehe. Mngapa memangnya??
Jae min : kau ini. Tidak pernah bersyukur. Ini sudah keberapa kalinya kau menolaknya?
Hyo in : 1, 2, 3,…. Oya mungkin sekitar 6 atau 7 universitas. Huh.. sekarang Q tidak berniat untuk kuliah di luar negeri.
Jae min : pasti karena cinta pertama mu itu kan? Kau ini masih saja menunggunya, padahal sudah jelas-jelas dy tidak menepati janjinya padamu. Kalau Q jadi dirimu, pasti Q sudah menerima dengan ikhlas lapang dada. Daripada terus menunggu pria yang tidak jelas dimana keberadaannya. Hyo in, kau ini cantik, pintar, baih hati, tidak sombong tapi tidak rajin menabung
Hyo in : Q tahu..
Jae min : Q belum selesai! Q heran sekali padamu. Kau terus saja menolak beasiswa yang ditawarkan, kau juga terus-terusan membuat hampir semua pria di kampus ini patah hati. Sebenarnya, apa yang kau inginkan?
Hyo in : tidak ada.
Jae min : huh?? Kau ini aneh
Hyo in : menurut Q semua pria itu sama. Suka menyakiti hati wanita. Jadi, ini saatnya Q melakukan hal yang sama pada mereka
Jae min : kau berniat melakukan hal tersebut pada Q juga??
Hyo in : tidak.. karena kau itu sudah Q anggap sebagai oppa Q. mengerti?
Jae min : Tapi, Q tidak berharap demikian.
Hyo in : stop. Sudah cukup. Q lagi tidak mood membicarakan hal ini.
Bin sister : hyo in !!!!!! (teriak)
Hyo in : wae??
Jae min : ah kalian.. hyo in Q pergi.
Da bin : hyo in, kau sudah bertemu dengan mahasiswa baru tidak.??
Hyo in : tentu saja tidak. Secara Q baru saja datang. Mengapa memangnya??
Tae bin : dy tampan sekali!!! (berkata dengan semangat)
Seul bin : dy tinggi, tampan, pokoknya perfect lah..
Hyo in : Q tidak tertarik.. paling dy sama saja dengan pria-pria yang ada di kampus ini
Tae bin : dy beda.. oya.. dy sekelas dengan kita, kau tahu??
Hyo in : q tidak tahu. Memangnya setampan apa dy?
Bin sister : tampaaaaaaaaaaannnnnnnnnn sekali………..
Hyo in : ah… kalian ini.. q penasaran bagaimana tampangnya.
Da Bin : kau tidak akan menyesal jika melihatnya. Ehhh… itu dy!!!!
All : mana????
Bin sister : wah…. Tampan sekali…
Hyo in : lumayan juga.. (sambil melihat pria itu)
Seul bin : bagaimana? Tampan kan?? Tapi beredar kabar, katanya dy sudah punya kekasih. Kekasihnya pun satu kampus dengan kita.
Hyo in : lumayan. Bagaimana kau tahu dy sudah punya kekasih? Q heran dengan kalian bertiga, dapat darimana berita itu. padahal dy baru masuk hari ini
Bin sister : karena kami adalah… Bin Sister. Hahahaha
Tae bin : tidak ada yang tidak kami ketahui.
Hyo in : terus nama dy siapa?
Da bin : tuh kan, kau akhirnya penasaran juga. Namanya kalu tidak salah Jung Yong Hwa.
Hyo in : apa?!! Jung Yong Hwa??
Bin sister : benar sekali!!!
Hyo in : apakah dy jung yong hwa yang Q kenal. Ah bukan. Pasti namanya saja yang mirip. Di korea ini kan banyak sekali nama orang yang sama (pikir Q dalam hati)
Da bin : hyo in, kami pergi dulu. Kalau ada yang ingin kau tanyakan tentang dy telepon kami saja. Oke???
Hyo in : baiklah. Tenang saja.


*******



Kata-kata itu terus berputar di kepala Q. apakah dy Yong hwa oppa yang Q kenal?? Tapi sepertinya tidak mungkin. Kalaupun benar, Q kan sangat membencinya karena dy seorang pembohong besar.

Hyo in : dy oppa Q bukan ya?? Ah.. pazti bukan.

Ketika masuk ruang kelas tanpa sadar Yong hwa ada di belakang Q.. ketika melihatnya Q langsung menyapanya (tingkat pde super tinggi)

Hyo in : hy.. Q Lee Hyo In.. kau siapa? Kau mahasiswa baru kan?
Yong hwa : Q Jung yong hwa.. salam kenal. Benar Q mahasiswa baru disini, jadi mohon bantuannya. Oya Q dengar kau adalah “Ratu” di kampus ini??
Hyo in : hah? Ratu? Tidak… itu hanya teman-teman Q saja yang bilang, tapi Q tidak merasa seperti itu koq. Oya jadi mulai hari ini kita berteman kan??
Yong hwa : tentu saja.. (sambil berjabat tangan dengan hyo in)

Tiba datang seorang cewek memanggil dan langsung merangkul pundak yong hwa..

Ha ni : oppa… bagaimana kampusnya? Apakah menyenangkan?? Oppa Q sangat kecewa sekali waktu mengetahui kalau kata berbeda kelas..
Yong hwa : Q suka keadaan kampus ini.. Q juga sudah mendapatkan beberapa teman.. ah kau ini. Walaupun beda kelas, kita kan masih bisa bertemu setiap hari.
Ha ni : tapi tetap saja Q sangat kecewa..
Hyo in : maap, yong hwa, kau kenal dengan ha ni?
Ha ni : yong hwa oppa thu pacar Q. kau jangan pernah coba-coba menggodanya. Mengerti!!!!
Yong hwa : kau ini..
Ha ni : biar saja. Memang sifatnya seperti itu.
Hyo in : baiklah kalau begitu. Q pergi dulu ya.
Yong hwa : hyo in!!! kau marah?? (memegang tangan hyo in yang hendak ingin pergi)
Hyo in : tidak koq. Q tidak marah. Q pergi karena Q memang masih ada pekerjaan. Sampai jumpa.. (berjalan menjauhi yong hwa dan hani)
Ha ni : ya.. pergi saja kau sana. Tidak ada juga yang meinginkan kau disini. Ya kan oppa?
Yong hwa : ha ni… hentikan. Q tidak suka dengan sikap mu ini. (pergi menjauhi hani)
Ha ni : oppa… tunggu!!


*******


Sementara itu hyo in terus memikirkan apakah Ha ni benar pacar yong hwa..

Tilt…. Tilt…… tilt……(suara nada telepon)
Hyo in : da bin angkat..
Da bin : yeoboseyo… npa hyo in…??
Hyo in : kau dimana sekarang?
Da bin : Q sekarang sedang ada di kantin bersama yang lain.. npa memangnya??
Hyo in : Q kesana sekarang.. kau jangan pergi kemana-mana..
Da bin : oke..



*********


Hyo in : tadi Q sudah bicara dengan yong hwa..
Bin sister : apa?????? Kapan?????? Koq bisa???
Hyo in : tenang dulu… oya ada yang Q tanyakan.. apa benar pacar yong hwa yang kalian maksud itu adalah Oh Ha Ni??
Seul bin : benar.. Q juga tidak menyangka mengapa dy bisa pacaran dengan yong hwa
Tae bin : benar sekali. Q juga heran napa si no.2 thu bisa pacaran dengan yong hwa..
Hyo in : huh… mengapa hdup Q tidak perah lepas dari si no.2 thu??
Da bin : thu mah DL alias derita loe.. hehehehe peace hyo in
Hyo in : tapi Q yakin kalau Q pasti bisa menaklukkan hati yong hwa dan merebutnya dari Ha ni..
Da bin : Q ragu.. karena menurut Q yong hwa itu beda dari semua pria yang cinta mati dengan mu.. kau tahu? Dari kabar yang Q dengar mereka sudah berpacaran hampir tiga tahun!! Jadi sepertinya yong hwa tidak akan pernah jatuh cinta dengan mu..
Hyo in : kata siapa Q tidak mungkin bisa?? Pria yang sudah menikah bertahun-tahun saja bisa Q taklukkan, masa yong hwa tidak.. mw taruhan..
Da bin : benar juga sih.. tapi Q tetap saja ragu.. oke.. kita taruhan.. tapi apa dulu hadiahnya??
Taebin & Seul Bin : kami tidak ikut..
Da bin : kalau Q menang, mobil Forche mu buat Q ya??
Hyo in :boleh saja, tapi kalau Q yang menang kau akan memberi Q apa??
Da bin : apa saja yang kau mau
Hyo in : termasuk keluar dari kampus ini??
Da bin : ahhh… sepertinya tidak.. yang lain saja lah
Hyo in : hahahaha tidak Q hanya bercanda… Q ingin villa yang baru kau beli.. bagaimana??
Da bin : oke… setuju… tapi hanya dalam waktu 3 minggu
Hyo in : oke…


**************


Keesokan harinya seperti biasa hyo in selalu bangun kesiangan…

Hyo in : astaga….. Q kesiangan lage…. Bibi…
Pembantu : iya nona….
Hyo in : ibuku mana??
Pembantu : ibu anda baru saja pulang dan ia sekarang sedang tidur.. apakah kau mau sarapan dulu??
Hyo in : ah tidak perlu.. Q pergi dulu… dah…….
Pembantu :hati-hati..

*********


Sesampainya di kampus hyo in mulai melancarkan aksinya untuk menggaet yong hwa.

Hyo in : pagi yong hwa…
Yong hwa : pagi… oya kau benar tidak marah kan atas kejadian kemarin?
Hyo in : tentu saja tidak.. Q kan tidak seperti kekasihmu itu yang agak tempramental… maaf…
Yong hwa : syukurlah.. ah tidak apa-apa.. dy memang seperti itu.. oya sebagai permintaan maaf Q kau mau sarapan bersama Q??
Hyo in : tidak ada yang perlu maafkan koq. Tentu saja Q mau (secara tadi g sarapan hehehe)
Yong hwa : ayo kita pergi..
Hyo in : ayo..

**********


Sementara itu di kantin, hyo in sedang asik sarapan dengan yong hwa, tiba-tiba pengacau datang (maap, maksudnya Ha ni)

Ha ni : oppa….. kau sedang apa bersama wanita ini?
Yong hwa : kau lihat sendiri kan Q sedang sarapan. Kau sudah makan? Kalau belum, duduklah ikut makan bersama kami.
Ha ni : tidak.. Q pergi saja..
Yong hwa : ha ni!!! Hyo in maap. Kau tidak apa-apa kan makan sendirian?
Hyo in : tidak apa-apa.. kau kejarlah dy.. (muka cemberut)
Yong hwa : hyo in sekali lagi maap.. (pergi meninggalkan hyo in)
Hyo in : yah dy pergi…. Baru juga sebentar dengan dy.. liat saja Oh Ha ni.. Q pasti akan memberikan pelajaran untuknya

***********

Sehari, dua hari, tiga hari, sampai tiga minggu lebih hyo in mencoba menaklukkan hati yong hwa. Tapi yong hwa masih tetap setia pada Hani. Hyo in sampai heran mengapa yong hwa bisa sampai setia seperti itu. tapi suatu hari hal yang paling Hyo In takutkan akhirnya terjadi juga. Yong hwa tidak sengaja mendengar pembicaraannya dengan Bin Sister bahwa Hyo in sedang taruhan dengan Da Bin.


Da bin : hyo in.. bagaimana, kau sudah bisa meluluhkan hati yong hwa? Waktu taruhan kita sudah habis.. dari yang Q lihat, kau gagal total!! Jadi bersiap saja kehilangan mobil kesayanganmu.
Hyo in : Q tidak tahu. Baru kali ini Q bertemu pria seperti itu. Q sampai kehabisan ide untuk menaklukkannya. Tenang saja, besok mobilnya akan ada di depan rumahmu.
Da bin : asik……. Hyo in kau memang baik sekali. Kapan-kapan kita taruhan lagi ya.
Seul bin : wah… da bin enak sekali. Oya hyo in, apakah kau sudah memikirkan resikonya jika suatu saat nanti yong hwa tahu akan hal ini.
Hyo in : aku tidak tahu. Sepertinya Q benar-benar sudah jatuh cinta dengannya. Q tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan Q saat ini..
Tae bin : Q yakin dy pasti akan marah besar…

Di balik pintu kelas, Yong hwa tidak sengaja mendengar pembicaraan itu dan langsung pergi.

Hyo in : ah tidak…… Yong hwa……….!!!!!!!!!! (teriak dan berlari mengejar yong hwa)
Da bin : ada apa??
Seul bin : tidak mungkin yong hwa mendengar pembicaraan kita…


*******


Hyo in : yong hwa!!! Tunggu dulu… Q bisa menjelaskan semuanya.. ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan.. yong hwa..
Yong hwa : tidak ada yang perlu kau jelaskan lagi. Semuanya sudah jelas. Q kira kau serius berteman dengan Q. tapi ternyata kau hanya menjadikan Q sebagai taruhan. Ternyata benar perkataan Hani, kau memang….
Hyo in : yong hwa…… (menangis)
Yong hwa : Q menyesal telah mengenal mu

Di sisi lain Hyo in sedih dengan apa yang dikatakan yong hwa padanya, tapi di sisi lainnya dy menyadari bahwa ia mulai mencintai yong hwa. Ia mulai merasakan perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan lagi setelah teman masa kecilnya yang juga bernama yong hwa pergi.
Hyo in juga mendapatkan kenyataan bahwa Yong Hwa yang ia kenal sekarang adalah Jung Yong Hwa teman masa kecilnya dulu yang merupakan cinta pertamanya.


***************


Jae min : kau kenapa? Oya Q dengar, Yong hwa menolakmu? Berani sekali dy memperlakukanmu seperti itu… apa perlu Q hajar saja dy??
Hyo in : tidak perlu.. semuanya sudah selesai..
Jae min : apa maksud mu?
Hyo in : kau tahu, ternyata yong hwa itu adalah teman masa kecil Q dulu. (menitikkan air mata)
Jae min : apa? Bagaimana kau bisa seyakin itu?
Hyo in : sewaktu Q bertengkar dengannya kemarin, Q tidak sengaja melihat kalung yang melingkar di lehernya. Kalung itu sama dengan yang Q kenakan sekarang. (memperlihatkan kalung tersebut)
Jae min : mungkin saja kalung hanya sama.. kalung seperti itu pasti banyak tidak mungkin hanya ada sepasang..
Hyo in : tidak.. Q yakin sekali.. sewaktu kecil dy pernah bilang kalau kalung itu sepasang. Satu dy pinjamkan kepada Q dan satunya lagi dy yang mengenakannya. Apa yang harus Q lakukan sekarang?
Jae min : bukankah dulu kau pernah bilang kalau kau sangat membencinya karena dy mengingkari janjinya pada mu? Apa kau lupa pada hal itu?
Hyo in : tentu saja Q tidak lupa.. tapi mengapa pada saat ini.. pada saat Q mulai membuka hati Q pada orangn lain.. Q membencinya, tapi Q juga sekaligus tiak bisa memungkiri kalau Q juga sangat memcintainya
Jae min : Q bingung harus berkata apa lagi pada mu.. Q tidak mungkin membantumu untuk memdapatkan hati yong hwa lagi karena di sisi lain Q juga ingin sekali menjadi sesuatu yang lebih untuk mu. (berkata dalam hati)
Hyo in : Q tidak tahu harus berbuat apa…


*****************



Sementara itu di kampus, mahasiswa yang lain sedang sibuk mempersiapkan diri untuk ikut perkemahan..

Bin sister : hyo in…….
Hyo in : apa?
Da bin : kau ini kemana saja? Kami bertiga daritadi sibuk kesana kemari mencari mu.
Seul bin : kau memangnya tidak ikut perkemahan ya?
Hyo bin : kemah?
Tae bin : ia.. kemah.. kau memang tidak ikut? Dari kabar yang Q dengar, yong hwa juga ikut loh… kau tidak berminat lagi dengannya?
Hyo in : Q tidak tahu.. oya apakah hani juga ikut?
Seul bin : ya pastilah.. dimana ada yong hwa disana pasti ada hani.. ayolah kau ikut.. kami bertiga juga ikut
Da bin : benar.. kalau tidak ada kau tidak seru.. kau bilang kau ingin memberi pelajaran pada hani? Inilah saatnya
Hyo in : kau ini, apakah kau mau yong hwa tambah benci pada Q kalau dy tahu Q memperlakukan “kekasihnya” seperti tu.?
Tae bin : tenang saja. Kami pasti akan membantumu. Tapi kau ikut ya?
Hyo in : tapi, Q tidak tahu mengapa perasaan Q tidak enak sekali.
Da bin : tidak enak? Mengapa? Tapi kau ikut ya? Ya ya ya?
Hyo in : Q tidak tahu.. iya Q ikut.. kalian senang?
Bin sister : hore…… akhirnya.


*********


Hari dimulainya perkemahan pun dimulai. Mereka pergi ke suatu pedesaan terpencil. (maap g bisa kasih tw tempatnya cz writer g da ide). Tempatnya mengingatkan hyo in pada tempat kelahirannya di star village.

Da bin : akhirnya sampai juga.. perjalanannya jauh sekali..
Tae bin : ah….. tempatnya bagus sekali.. Q mendapatkan banyak foto sewaktu kita masih di bis tadi.
Seul bin : hyo in!!! kau ini tidak bersemangat sekali. Semenjak perjalanan tadi kau hanya tidur saja.
Hyo in : terserah kalian saja lah. Q ngantuk. Oya tenda kita sudah siap kan?
Da bin : tentu saja. Kau bisa lihat sendiri (menunjuk pada tenda) karena kita kan punya pria-pria yang mau bersusah payah mendirikannya.
Hyo in : baguslah kalau begitu. Q mau tidur lagi. Dah..
Seul bin : tunggu dulu.. coba kau lihat itu ada yong hwa..
Hyo in : mana? Ah dy.. Q tidak terlalu peduli dengannya.
Tae bin : benar tidak peduli lagi dengannya? Hyo in, Q sangat mengenal mu.. kau tidak mungkin berubah dalam waktu sekejap. Oya Q dengar dy teman masa kecil mu. Apakah itu benar?
Da bin : tunggu dulu, apakah dy Jung Yong Hwa yang sering kau ceritakan dulu? Teman masa kecil sekaligus cinta pertamamu? Tidak mungkin
Hyo in : kalau memang seperti itu kenyataanya, bagaimana lagi. Dah ah, Q mulai bosan di tempat ini. Q mau duduk sebentar di pinggir danau itu. oya Q sedang ingin sendiri, jadi jangan menganggu Q. mengerti?
Da bin : oke.. kami juga ingin merapikan tenda dulu.


***********


Sementara hyo in sedang melamun di pinggir danau, tiba-tiba Hani datang menganggu.

Ha ni : hyo in. sebenarnya apa mau mu?
Hyo in : apa maksudmu?
Ha ni : Kau jangan pura-pura tidak tahu.
Hyo in : Q memanga tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan sekarang
Ha ni : mengapa kau selalu mengganggu hubungan Q dengan yong hwa oppa?
Hyo in : Q tidak pernah merasa sudah mengganggu kalian. Kau salah paham akan hal ini
Ha ni : Jangan harap kau dapat merebut Yong hwa oppa dari Q. walaupun Q tahu kau adalah teman masa kecilnya.
Hyo in : tahu dasri mana kau tentang hal itu?
Ha ni : tentu saja Q tahu. Q tidak sebodoh yang kau kira. Q peringatkan pada mu, jangan pernah mengganggu hubungan Q lagi. Lagipula yang ada di hati yong hwa oppa sekarang adalah Q bukannya kau. Kau perlu ingat kalau hubungan kalian waktu kecil dulu hanyalah masa lalu. Masa lalu adalah masa lalu, sekarang hanya ada Oh Hani di hati Yong hwa oppa. Kau mengerti?
Hyo in : kau kira Q akan menyerah semudah itu?
Ha ni : apa?
Hyo in : Q akan merebut apa yang telah menjadi milikku dulu.
Ha ni : apa!!!! Q pernah tidak akan membiarkan mu merebut Yong hwa dari Q. tidak akan pernah!!! (mendorong Hyo in ke danau). Rasakan itu!!! Jangan pernah main-main dengan Q!!!
Hyo in : tolong……….!!!!!!!! (teriak minta tolong)
Ha ni : hey… kau jangan pura-pura tenggelam……. Karena tidak ada yang akan menolongmu.
Hyo in : tolong…… tolong… tolong……


Setelah beberapa menit, suara teriakan hyo in tidak terdengar lagi. Dy pun tidak lagi terlihat.

Ha ni : hey… hyo in kau jangan pura-pura.. (panik)
Da bin : apa yang terjadi? Mana hyo in?
Seul bin : da bin apa yang terjadi? Ha ni! Apa kau mendorong hyo in ke danau? Hyo in tidak bisa berenang!! Hyo in!!!!!!!!
Da bin : hyo in!!!!!! hyo in!!!! Hyo in!!!!!

Tiba-tiba yong hwa datang ketika mendengar bin sister meneriakkan nama hyo in

Yong hwa : apa yang terjadi? Mana hyo in?
Da bin : dy…. (menangis)

Yong hwa pun langsung menceburkan dirinya untuk menolong hyo in dan menggangkat tubuhnya ke pinggir danau. Yong hwa juga segera member napas buatan pada hyo in tepat di depan mata kepala Ha ni yang merupakan pacar yong hwa. Karena terlalu lama dalam air, bibir hyo in mulai berubah menjadi biru.

Yong hwa : hyo in bangun!!!! Hyo in!!!!! kau harus bangun!!!!!! Jangan bercanda Lee Hyo in.. bangun!!!!
Hyo in : uhuk.. uhuk… uhuk….
Yong hwa : syukurlah… (langsung memeluk hyo in). kau tidak apa-apa?
Hyo in : kepala Q pusing…
Da bin : kau tidak apa-apa kan? Ayo cepat ke tenda, kau bisa jalan kan?
Hyo in : iya Q bisa. (meninggalkan yong hwa dan ha ni)
Yong hwa : oh ha ni, kau tahu tindakan mu tadi sudah keterlaluan! (berteriak)
Ha ni : bukan Q yang melakukannya…
Yong hwa : kalau bukan kau siapa? Hyo in sendiri? Tidak mungkin hyo in, karena dy tidak bisa berenang dan dy sangat trauma dengan hal ini. Kau tahu, kau telah mengingatkan traumanya! Jangan pernah bicara pada Q jika kau belum minta maap padanya.
Ha ni : Q tidak salah, jadi buat apa Q minta maap
Yong hwa : Q pergi…….
Ha ni : oppa……. Jangan pergi……..

Sejak hari itu, hyo in yang biasanya banyak bicara jadi mendadak pendiam selama di perkemahan. Pada suatu pagi, ada seorang anak kecil dari desa tempat mereka berkemah masuk ke tenda hyo in dkk. Ia mengambil kamera kesayangan hyo in. hyo in yang melihat aksinya tersebut langsung mengejarnya ke hutan tempat anak itu pergi. Yong hwa yang melihat hyo in berlari juga ikut mengejarnya.

Hyo in : hey,, jangan pergi kau. Kembalikan kamera Q
Yong hwa : hyo in. kau mau pergi kemana.. jangan pergi jauh-jauh.
Hyo in : hey… berhenti!!! (teriak dengan napas yang terengah-engah)
Yong hwa : untuk apa kau mengejar anak tadi?
Hyo in : dy mengambil kamera Q!
Yong hwa : kalau Cuma kamera, kau kan bisa membelinya lagi
Hyo in : itu kamera kesayangan Q.
Yong hwa : oh.. anak itu pasti sudah pergi jauh, jadi sebaiknya kita kembali ke kemah. Sepertinya hujan akan turun. Tapi tunggu dulu..
Hyo in : apa lagi? Oh tidak… apakah kita tersesat?
Yong hwa : sepertinya begitu..
Hyo in : ah… hujan…….
Yong hwa : kita berteduh di rumah itu….
Hyo in : ayo… (berlari ke sebuah rumah tua)

Hampir lebih dari 30 menit yong hwa dan hyo in hanya berdiam diri ketika sedang menunggu hujan reda. Tapi tak berapa lama kemudian, hyo in mulai mengeluarkan suaranya.

Hyo in : oya, Q belum berterima kasih untuk yang kemarin. Terima kasih sudah bersusah payah menolong Q.
Yong hwa : tidak masalah, Q hanya melakukannya dengan spontan saja.
Hyo in : tapi Q tetap berterima kasih. Kalau kau tidak menolong Q mungkin Q sekarang sudah tidak ada di sini.
Yong hwa : tidak perlu. Oya, Q ingin minta maap atas perilaku Ha ni terhadap mu kemarin. Q sangat mina map. Q tidak mengerti mengapa dy bisa melakukan hal itu.
Hyo in : kemarin itu hanya kecelakan. Lagipula kau tidak perlu minta maap karena itu bukanlah kesalahan mu.
Yong hwa : Q tahu, tapi Q merasa Q perlu minta maap atas hai itu..
Hyo in : Q sudah memaapkannya sebulum kau meminta maap pada Q
Yong hwa : oya, baagimana keadaan orang tua mu sekarang?
Hyo in : mereka baik-baik saja. Tunggu dulu, mengapa kau menanyakan hal itu?
Yong hwa : baguslah kalu begitu. Tidak ada apa-apa, Q hanya bertanya saja. Memangnya tidak boleh?
Hyo in : bukan begitu, tapi hanya saja..
Yong hwa : tapi apa? Wah.. hujannya sudah berhenti.. oyo kita cari jalan untuk kembali ke kemah. Kalau terlambat kita bisa di tinggalkan yang lainnya.
Hyo in : ayo….


**********

Semenjak perkemahan itu selesai, hyo in tak henti-hentinya memikirkan yong hwa. Begitupun dengan yong hwa, tapi yong hwa merasa ada yang hyo in sembunyikan darinya. Maka dari itu dy mendatangi da bin untuk bertanya akan hal itu.

Yong hwa : da bin. Bisa kita bicara berdua saja sebentar. Ada hal yang ingin Q tanyakan padamu.
Da bin : Tentu saja. Tapi sepertinya jangan disini. Tidak enak kalau terdengar yang lain.
Yong hwa : Q tahu tempat dimana kita bisa berbicara.
Sesampainya di termpat yang dimaksud…
Da bin : apa yang ingin kau tanyakan pada Q?
Yong hwa : tapi kau harus janji tidak akan memberitahu pada siapa-siapa?
Da bin : tentu saja, Q pandai menjaga rahasia..
Yong hwa : bagus. Q ingin bertanya tentang hyo in..
Da bin : hyo in? kau ingin bertanya apa?
Yong hwa : kau sudah berapa lama mengenal hyo in? apakah kau tahu bagaimana keadaan keluarganya sekarang?
Da bin : Q sudah lebih dari 6 tahun mengenalnya. Dy sekarang tinggal bersama ibunya. Tapi sudah beberapa tahun ini ibunya sangat sibuk dengan bisnisnya..
Yong hwa : lalu ayahnya?
Da bin : mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau sekarang tahu kalau kalian dulu pernah kenal?
Yong hwa : tentu saja Q tahu. Jawab pertanyaan Q tadi
Da bin : ayahnya pergi meninggalkannya dan ibunya tidak lama setelah kau pindah keluar kota. Itu yang Q dengar dari cerita hyo in.
Yong hwa : lalu apa yang terjadi setelah itu?
Da bin : maap Q tidak bisa cerita. Mengapa kau tidak bertanya langsung pada hyo in agar kesalahpahaman di antara kalian menjadi selesai?
Yong hwa : salah paham? Hyo in duluan yang tidak menepati janjinya. Jadi sepertinya menurut Q tidak ada yang perlu Q lakukan untuknya.
Da bin : ternya ta benar yang Q sangka selama ini. Terjadi kesalah pahaman di antara kalian berdua. Sebaiknya kalian selesaikan masalah kalian ini. Q pergi dulu.
Yong hwa : da bin Q belum selesai.


*********

Sementara itu, hyo in yang tidak masuk kuliah malah pergi makan ke sebuah restoran.
Ia melihat sebuah keluarga yang lengkap sedang makan dengan enaknya.

Hyo in : kapan Q bisa merasakan hangatnya keluarga seperti itu? (berkata dalam hati)
Sepertinya Q memang tidak di takdirkan untuk merasakannya.
Tuhan, mengapa hal ini terjadi pada Q? (menitikkan air mata)

Ketika hendak pergi meninggalkan tempat tersebut, hyo in tidak sengaja menabrak seorang ibu-ibu. Ternyata dy adalah ibunya yong hwa.

Hyo in : ah maap. Anda tidak apa-apa?
Ibu YH : Q tidak apa-apa
Hyo in : tante? Anda ibu yong hwa bukan? Ini Q hyo in
Ibu Yh : hyo in? kau yang tinggal di desa itu?
Hyo in : benar. Bagaimana kabar anda? Oya mari kita duduk dulu.
Ibu YH : baik. Ayo..

Mereka berdua berbincang-bincang layaknya ibu dan anak.

Hyo in : oya apakah tante tahu kalau Q satu tempat kuliah denga yong hwa.
Ibu YH : benarkah? Baguslah kalau begitu.. apakah yong hwa baik terhadap mu ?
Hyo in : tentu saja. Tapi kami tidak seakrab dulu. Mungkin karena yong hwa juga sekarang sudah punya pacar.
Ibu YH : maapkan anak Q.
Hyo in : anda tidak perlu minta maap seperti itu.

Mereka cukup lama berbincang hingga lupa waktu.

Ketika hyo in pulang ke rumah, ibunya sudah menunggu di rumah dengan wajah yang agak marah.

Ibu : dari mana saja kau?
Hyo in : bukan urusan ibu. Lagipula sejak kapan ibu memperhatikan Q?
Ibu : bersikaplah sopan terhadap ibumu!! Oya Q dengar kau kembali menolak beasiswa yang di berikan pada mu?
Hyo in : Q memang menolaknya. Uruslah urusan ibu sendiri
Ibu : Q sudah mempersiapkan kebutuhanmu di luar negeri nanti jika kau pergi.
Hyo in : Q tidak akan pergi..
Ibu : hyo in.. tunggu dulu!! Ibu belum selesai.
Hyo in : Q sudah selesai.


***********



Keesokan harinya… hyo in baru ingat kalau besok adalah hari ultahnya.

Hyo in : bibi……. Ibuku mna?
Pembantu : dy sudah pergi ke kantor pagi-pagi sekali.
Hyo in : oh…. (menggambil handphone)

Tilt…….. tilt……. Tilt……

Ibu : halo.. ada apa hyo in?
Hyo in : bisakah malam ini kau pulang sebelum jam 12?
Ibu : Q usahakan.. ada apa memangnya?
Hyo in : dy lupa (dlm hati).. kau akan tahu nanti.. janji ya?
Ibu : iya…


Hyo in sibuk mempersiapkan pesta ultah kecil di rumahnya. Dy juga menelpon Bin Sister untuk datang sebagai tamu..
Pada malam di hari ultahnya, dy terus menunggu ibunya hingga larut malam. Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Bin sister pun pamit untuk pulang. Hyo in menangis seorang diri karena untuk kesekian kalinya orang yang paling penting dalam hidupnya tidak mengingat hari ultahnya..

Keesokan harinya di kampus bin sister sudah membuat pesta kejutan untuk ultah untuk hyo in.. tapi setelah melihat kejutan tersebut hyo in langsung pergi dan yong hwa pun mengejarnya.

Bin sister : surprise….. hyo in selamat ultah…
Da bin : hyo in kau mau kemana.?
Yong hwa : hey… mereka sudah bersusah payah mempersiapkannya (memegang tangan hyo in)
Hyo in : lepaskan!!
Yong hwa : tidak sebelum keu minta maap pada mereka.. kau ini kenapa?
Hyo in : lepaskan!!! Bukan urusanmu!!! Oya sekarang kau bisa senang karena Q tidak akan pernah lagi mengganggu hubungan mu dengan Ha ni.
Yong hwa : apa maksud mu? Hyo in….

Sementara itu hyo in langsung pulang ke rumahnya sehabis berdebat dengan yong hwa. Di rumah, ibunya sudah menunggu di depan kue ultah yang sudah disiapkan hyo mlam sebelumnya.

Ibu : hyo in.. maap ibu lupa
Hyo in : Q sudah biasa.. dan tenang saja, ibu tidak akan pernah merasa bersalah lagi seperti ini karena Q akan segera pergi.
Ibu : apa maksud mu?
Hyo in : Q baru saja menerima beasiswa kuliah di luar negeri. Kau senang mendengarnya? Q akan pergi beberapa hari lagi.
Ibu : mengapa kau bersikap seperti ini pada ibu? Apa kau membenci Q?
Hyo in : iya.. Q membenci mu, Q sangat membenci mu. Q melakukan hal ini agar Q bisa jauh darimu.. kau puas?
Ibu : hyo in tunggu dulu!!!!!


*************


Sementara itu di kampus..
Da bin : hyo in, kau serius ingin mengambil beasiswa itu?
Hyo in : tentu saja. Kalian kan tahu Q sangat menginginkannya
Seul bin : kau bohong. Apa ini semua ada hubungannya dengan yong hwa?
Hyo in : tentu saja tidak. Kalian hanya tidak tahu saja kalau Q telah merencanakannya sejak lama bahkan sebelum Q bertemu dengan yong hwa. Jadi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.
Tae bin : lantas, mengapa kau pergi secara mendadak?
Hyo in : Q kan sudah bilang, bagi Q ini tidak mendadak. Maap kalau sebelumnya Q tidak pernah memberitahu kalian
Da bin : lalu kapan kau pergi? (menangis)
Hyo in : minggu depan.. hey,, kau jangan menangis.. (ikut menitikkan airmata)
Bin sister : hyo in…. (memeluk hyo in)

Tiba-tiba jae min datang..
Jae min : hyo in.. kau tega meninggalkan kami semua?
Hyo in : Q… maapkan Q..
Jae min : kami tidak perlu permintaan maap mu..
Hyo in : tolong antar Q ke bandara minggu depan ya. (memeluk jae min)
Da bin : apakah kau telah memberitahu yong hwa?
Hyo in : Q yakin dy pasti sudah tahu. Tapi Q belum mengucapkan selamat tinggal dan Q juga belum mengembalikan kalung yang dy pinjamkan pada Q.
Seul bin : lalu kapan kau akan mengembalikannya?
Hyo in : secepatnya.. oya Q pergi dulu karena masih banyak yang harus Q perseiapkan untuk kepergian Q.. bye…..


Hyo in mengeluarkan HP dari tasnya dan menulis pesan ke yong hwa yang berisikan.
“ Yong hwa, besok lusa Q menunggu mu di Sun Café. Kau pasti mengetahui tampatnya kan? Karena Q pernah melihatmu dan teman” mu disana. Q tunggu jam 4 sore. Q akan terus menunggu mu hingga kau datang. Ada yang harus Q bicarakan pada mu” by Hyo In

Dua hari kemudian… hyo in telah menunggu Yong hwa hingga hingga 6 jam lamanya, tapi hingga saat itu yong hwa tidak terlihat batang hidungnya.. hyo in juga sudah menghabiskan hampir 6 gelas milkshake yang merupakan minuman kesukaannya.. jam sudah hampir menunjukkan pukul 10 dan café itu hendak tutup.

Waitress : maap nona, café kami sudah mau tutup. Bisakah anda kembali besok saja.
Hyo in : bisakah Q menunggu teman Q 10 menit lagi.
Waitress : maap tidak bisa karena semua karyawan disini sudah mau pulang

Tak berapa lama setelah Hyo in pergi dari café itu, yong hwa datang dengan sangat tergesa-gesa.
Yong hwa : maap, apakah café ini sudah tutup?
Waitress : benar.. ada yang bisa saya bantu?
Yong hwa : apakah tadi ada seorang wanita cantik berambut coklat panjang yang menunggu disini lumayan lama?
Waitress : benar tadi ada. Dy menunggu hingga 6 jam lamanya. Dy baru saja pergi..
Yong hwa : begitukah… terima kasih..
Waitress : sama”

HP yong hwa berdering. Ternyata hyo in yang menelepon
Hyo in : yoboseyo.. yong hwa.. kau tahu kalau Q menunggu mu sangat lama.
Yong hwa : maapkan Q. tadi Q ada kesibukan tapi Q lupa memberitahumu.
Hyo in : tidak apa-apa. Q akan menunggu mu besok siang jam 1 sebelum Q berangkat. Kau harus datang karena ada yang harus Q serahkan pada mu.
Yong hwa : baiklah. Q janji tidak akan terlambat lagi.
Hyo in : jangan berjanji kalau kau tidak bisa menepatinya. Sudah dulu ya. Bye..
Yong hwa : apa? Ah baiklah. Sampai jumpa besok.

Keesokan harinya………
Yong hwa : maap apakah Q terlambat lagi?
Hyo in : tidak. Q saja yang datang lebih cepat. Oya Q ingin mengembalikan ini kepadamu. (menyerahkan kotak yang berisikan kalung)
Yong hwa : apa ini?
Hyo in : lihat saja.. maap Q baru bisa mengembalikannya sekarang.
Yong hwa : kau ambil saja. Q memberikannya untumu
Hyo in : maap Q tidak bisa karena itu bukan milikku
Yong hwa : apa maksudmu?
Hyo in : kau dulu pernah bilang kalau kau akan memberikan kalung itu pada orang yang akan kau nikahi. Dan sepertinya itu bukan Q maka dari itu Q mengembalikannya lagi.
Yong hwa : Q ingin bertanya. Kau pergi karena ingin membalas perbuatan Q padamu dulu?
Hyo in : tentu saja tidak. Mungkin sekarang lah waktu Q untuk pergi.. maap kalau selama ini Q telah mengganggu hubungan mu dengan ha ni.
Yong hwa : lupakan saja karena hubungan Q dengannya sudah berakhir.
Hyo in : benarkah? Kau berkata seperti itu malah membuat Q makin bersalah.
Yong hwa : apa yang Q lakukan untuk hadiah kepergianmu?
Hyo in : apa ya… maukah kau mengantar Q ke bandara?
Yong hwa : tentu saja. Tapi apakah kau akan kembali ke korea lagi?
Hyo in : Q tidak tahu tapi Q usahakan untuk kembali. Ayo kita pergi nanti Q bisa ketinggalan pesawat.
Yong hwa : ayo.. mobil Q ada di seberang jalan.


Ketika mereka menyebrang jalan hendak menuju mobil yong hwa. Hyo in melihat ada sebuah mobil dari arah berlawanan sedang menuju ke arah yong hwa dan tanpa berpikir panjang lagi hyo in langsung mendorong yong hwa yang mengakibatkan hyo in sendiri yang tertabrak mobil itu. hyo in langsung terjatuh dengan bersimbah darah. Yong hwa yang melihatnya langsung bergegas menghampirinya.
Yong hwa juga langsung membawa hyo in ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, yong hwa berusaha menghubungi Ibu hyo in agar segera datang ke rumah sakit tersebut.

Hampir 3 hari hyo in tidak kunjung sadar. Dokter berkata pada ibunya bahwa ada beberapa kemungkinan yang terjadi jika Hyo in sadar nanti. Pertama hyo in mungkin akan mengalami amnesia sesaat karena benturan yang sangat keras sekali di kepalanya. Yang kedua hyo in mungkin akan mengalami kelumpuhan pada kakinya dan dokter juga memastikan jika seandainya hyo in lumpuh, hanya keajaiban yang dapat membuat dy bisa berjalan dengan normal kembali.

Pada hari k4 akhirnya hyo in sadar juga..

Hyo in : ibu.. Q sedang ada dimana?
Ibu : kau sekarang ada di rumah sakit. Kau mengalami koma selama 3 hari.
Hyo in : ibu.. mengapa kaki Q tidak bisa digerakkan? Ibu kaki Q kenapa?
Ibu : kau jangan panik.. ibu akan segera menemui dokter.. tunggu dulu…
Hyo in : kaki Q tidak mungkin lumpuh kan? Ibu!!!!!!

Yong hwa datang…

Yong hwa : ada hyo in? apa yang terjadi?
Hyo in : yong hwa… kakiku tidak bisa digerakkan.. Q lumpuh… (menangis)
Yong hwa : tenang.. Q yakin ini pasti tidak akan terjadi.. (memeluk hyo in)
Hyo in : ibu… apakah benar Q lumpuh? Ibu jawab!!!
Ibu : benar.. tapi ini hanya sementara.. kau pasti bisa berjalan kembali.. ibu yakin
Yong hwa : hyo in tenang. Q pasti selalu ada di samping mu..


Hati hyo in begitu hancur ketika mendapatkan kenyataan bahwa kakinya lumpuh. Ia tidak bisa menerima hal itu. Semua yang ia lakukan sekarang pun terbatas.

Ketika suatu hari ia ingin mengambil gelas yang terletak di atas meja, ia terjatuh karena tidak dapat menjangkau gelas itu. Melihat gelas yang pecah, hyo in yang sekarang itu sedang putus asa hendak memotong urat nadinya sendiri dengan pecahan gelas itu. Tapi untungnya yong hwa yang datang segera mencegahnya.

Yong hwa : apa yang kau lakukan?
Hyo in : lepaskan Q.. tidak ada gunanya Q hidup lagi.. lepaskan….
Yong hwa : jangan bodoh. Kau ingin menagkhiri segalanya? Ini bukanlah hyo in yang Q kenal..
Hyo in : hyo in yang kau kenal suda mati, yang di hadapan mu sekarang adalah hyo in yang cacat.. kau mengerti (menangis)
Yong hwa : Q tidak mengerti.. hyo in yang sekarang maupun yang dulu bagiku tetap sama saja. Dengarkan baik-baik, mulai sekarang Q Jung Yong Hwa akan selalu ada disisi mu.
Hyo in : Q sudah pernah bilang pada mu, kau jangan pernah berjanji jika kau saja tidak tahu kau bisa menepatinya atau tidak.
Yong hwa : kali ini Q pasti bisa menepatinya. Q janji..


Yong hwa ternyata benar-benar menepati janjinya. Setiap hari seusai pulang dari kampus, dy selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi hyo in. Hati hyo in perlahan-lahan luluh juga. Rasa cintanya pada yong hwa mulai tumbuh kembali. Tapi dy sendiri tidak tahu apakah yong hwa memiliki perasaan yang sama sepertinya atau tidak. Pada suatu hari yong hwa membawa hyo in ke suatu tempat. Yong hwa menutup mata hyo in agar dy tidak tahu tempat apa yang akan dy kunjungi.

Hyo in : oppa.. kau mau membawa Q kemana? Dan untuk apa mata Q harus ditutup segala?
Yong hwa : kau diam saja.. sebentar lagi kita sampai.. bukalah mata mu sekarang..
Hyo in : ini…
Yong hwa : benar.. kau lupa ini tanggal berapa?
Hyo in : Q ingat.. ini tanggal 26 januari. Q tidak menyangka kau akan membawa Q ke tempat ini. Q kira kau sudah lupa pada janji kita dulu.
Yong hwa : Q tidak pernah lupa. Tapi mungkin kita memang sepertinya tidak di takdirkan untuk bertemu setiap tahun di tempat ini.
Hyo in : mengapa kau berkata seperti itu?
Yong hwa : kau tahu, ada seorang pria yang selalu ke tempat ini berkata pada Q kalau ada seorang wanita yang menunggu Q tapi dy tidak pernah bertemu dengan Q.
Hyo in : jadi maksud mu, sebenarnya kita berdua datang ke tempat ini setiap tahun tapi kita tidak pernah bertemu.
Yong hwa : benar. Jadi kau jangan lagi menganggap Q sebagai pembohong karena Q selalu mengingkari janji Q.
Hyo in : iya. Maapkan Q.. tapi bukan salah Q juga kan menganggap mu seperti itu. Itu kan karena…

Hyo in langsung terdiam karena yong hwa tiba-tiba mencium bibirnya karena hyo In terus bicara tanpa hentinya.. wajah hyo in langsung berubah menjadi merah..

Mulai hari itu hyo in beranggapan kalau yong hwa juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. Tapi pada suatu pagi dy mendengar pembicaraan ibunya dengan yong hwa yang membuat hyo in sangat terkejut dan tidak mempercayai apa yang telah dy dengar..

Ibu : yong hwa.. terima kasih karena telah menemani hyo in di saat dy sedang susah. Q tidak tahu harus melakukan apa padamu untuk membalasnya.
Yong hwa : anda tidak perlu berterima kasih pada Q karena Q melakukan ini karena Q berhutang hanya padanya. Karena Q hyo in menjadi seperti ini. Seharusnya Q minta maap pada mu dan hyo in.
Ibu : tapi yong hwa, apakah kau mau melakukan sesuatu lagi?
Yong hwa : apa itu? Q pasti akan melakukannya.
Ibu : bisakah kau merahasiakan ini. Karena Q tidak mau hyo in mengetahui bahwa kau bersama dengannya karena kau ingin balas budi dengannya bukan karena kau memiliki perasaan khusus padanya. Q tidak ingin kembali menghilangkan semangat hidupnya.
Yong hwa : baiklah tapi sampai kapan? Q tidak bisa menutupi hal ini lebih lama lagi
Ibu : setidaknya sampai hyo in bisa berjalan lagi.
Hyo in : kalian tidak perlu merahasiakannya lagi karena Q sudah tahu semuanya.. Q kira kau tulus bersama Q tapi ternyata kau tidak lebih baik dari yang Q kira..
Yong hwa : ini todak seperti yang kau dengarkan
Hyo in : sudah cukup. Q tidak perlu mendengarkan penjelasanmu lagi. Sebaiknya kau pergi dan tidak usah datang kembali karena Q tidak memerlukan belas kasihan darimu..
Yong hwa : maapkan Q..
Hyo in : pergi….. Q bilang pergi sekarang juga…..
Yong hwa : baiklah…
Hyo in : ibu juga.. tinggalkan Q sendiri..




Hyo in yang mulai ceria kembali menjadi sangat pendiam dan pemurung.. walaupun Bin Sister datang menjenguk dan menhiburnya, tapi tak sedikitpun senyum terlihat dari wajahnya.. tapi itu sedikit berubah ketika sahabatnya Jae Min datang..

Hyo in : mau apa kau kesini?
Jae min : memangnya Q tidak boleh kesini..? oya Q butuh sekali bantuan mu.. kau mau membantu Q? ayolah.. ini berhubungan dengan kelangsungan hidup Q. please…
Hyo in : apa memangnya?
Jae min : bisakah kau membantu Q mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen di kampus tadi?
Hyo in : ah.. kau ini.. Q kira ada apa kau meminta dengan sangat memelas seperti itu. Baiklah, mana tugasnya..?
Jae min : kau memang baik sekali. Kapan-kapan kalau ada tugas lagi Q akan kemari lagi. Hehe
Hyo in : kau memang tahu bagaimana cara memanfaatkan Q.
Jae min : hyo in.. kau pintar sekali. Walaupun kau sudah lama tidak pergi ke kampus tapi kau masih bisa mengerjakan tugas yang super duper sulit ini. Kau beli otak dimana?
Hyo in : biasa saja. Q kan memang sudah pintar dari dulu. Hehe
Jae min : sombongnya..

Kesenangan hyo in dan jae min agak sedikit terusik dengan kehadiran yong hwa yang begitu tiba-tiba.

Yong hwa : hyo in, ada yang harus Q bicarakan padamu. Tolong dengarkan Q. jae min bisa tinggalkan kami berdua?
Jae min : baiklah.
Hyo in : jae min kau tetap disini. Yong hwa, menurut Q tidak ada yang harus kita bicarakan karena semuanya sudah sangat jelas. Sekarng kau pergi Q mau istirahat
Yong hwa : tapi hyo in..
Jae min : sebaiknya kau pergi.. hyo in sekarang sedang sakit..
Yong hwa : kau yang pergi karena ini bukan urusanmu..
Hyo in : cukup.. kalian jangan berdebat disini. Yong hwa, sebaiknya kau pergi karena semuanya sudah berakhir.
Yong hwa : jadi kau lebih memilih dy daripada Q?
Hyo in : tentu saja karena dy tidak seperti mu
Yong hwa : baiklah kalau begitu. Q pergi..
Jae min : Q yakin kau pasti tidak bersungguh-sungguh mengatakannya kan?
Hyo in : Q bersungguh-sungguh. Memangnya Q terlihat seperti sedang berbohong?
Jae min ; tentu saja karena di mata Q kau soerang yang tidak pandai berbohong. Lagipula kau memilih Q karena sebenarnya kau sekarang menutupi perasaan mu. Q tahu kalau selama ini kau mencintai yong hwa. Kau tidak bisa menutupinya dari Q. kau berkata kalau yong hwa adalah seorang pembohong, tapi kau sendiri tidak menyadari kalau kau sekarang juga sedang berbohong. Kau berbohong pada perasaanmu.
Hyo in : kau tidak tahu apa yang sedang Q rasakan saat ini.
Jae min : Q memang tidak tahu pasti tapi Q sangat yakin kalau kau saat ini sangat marah atas perbuatan yong hwa pada mu tapi di lubuk hatimu yang paling dalam kau tidak bisa membohongi perasaan mu sendiri.
Hyo in : kau sok tahu (menangis)
Jae min : sekarang kau menangis karena kau tidak bisa menahan perasaan mu lagi padanya. Q beritahu padamu, kau harus memberinya kesempatan lagi karena jika tidak kau akan menyesal seumur hidup. Mengerti?
Hyo in : apa Q harus melakukan hal itu?
Jae min : tentu saja. Kau pernah kehilangan dirinya satu kali. Q yakin kau pasti tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya kan?
Hyo in : kau benar. Kau tahu, kau sepertinya cocok jadi ayah Q. (tersenyum)
Jae min : kau ini, Q sedang serius tapi kau malah bercanda. Kau janji akan melakukan hal yang Q bilang tadi?
Hyo in : Q akan memikirkanya. Terima kasih..
Jae min : sama-sama adikku.



Han jae min sepertinya sudah bisa melupakan perasaannya pada hyo in dan membantu hyo in untuk bisa memaapkan yong hwa. Yong hwa datang kembali ke rumah hyo in karena jae min memberitahunya jika hyo in bersedia mendengarkan penjelasan darinya.


Yong hwa : kau tidak mendengar pembicaraan Q dan ibumu sampai selesai
Hyo in : maksudmu?
Yong hwa : Q berkata pada ibumu kalau Q tidak mungkin merahasiakannya lebih lama karena Q tulus mencintaimu. Tapi sepertinya kau belum sempat mendengarnya
Hyo in : kau bohong..
Yong hwa : apa Q harus membuktikannya padamu?
Hyo in : Q butuh pernyataan tapi Q butuh perbuatan nyata darimu..
Yong hwa : baiklah kalau begitu..


Seperti biasa yong hwa langsung mencium bibir hyo in secara tiba-tiba agar hyo in berhenti bicara.

Hyo in : mengapa kau selalu melakukan hal ini?
Yong hwa : agar kau berhenti bicara. Jadi kau memaapkan Q?
Hyo in : Q tidak tahu.. kita lihat saja nanti.
Yong hwa : ah.. kau ini..


Hari-hari hyo in mulai berwarna kembali ketika ada yong hwa disisinya. Hyo in pun sediki demi sedikit melai bisa berjalan setelah menjalani terapi selama 6 bulan. Setelah hyo in benar-benar embuh total, ia dan yong hwa memutuskan untuk bertunangan. Pada tanggal 26 januari pun mereka putuskan untuk menikah. Mereka menikah di pinggir danau di star village dan tinggal menetap disana.

TAMAT

GIVE ME COMMENT PLEASE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar