Cast
Lee Haecha (Aq)
Hyuna (4minute)
Hwang Inseok (SHU-I)
Park Sang IL ( Ex R-eal)
Ahn Soon Yoon (B2Y)
Kim Young Hak a.k.a Kan ( F.Cuz)
Jiyeon (T-ara)
Ralat..
di part sebelum2nya usia Haecha ku tulis 20th...yang bener usia Haecha 19th
sang il tetep 20th
mulai lagi.....
cerita sebelumnya Haecha n Sang Il makan malam bersama sesuai kemauan ortu mereka...
namun tentu saja makan malam itu kacau balau..berantakan..
mereka terus bertengkar sampai makan malam selesai n mereka kembali ketempat masing2...
keesokan harinya dikampus
“HUAAAAAAA!!!Hyuna...it’s immposible…. aku harus menikah dengan orang aneh itu...hikz..” ucapku terisak2
“Aneh bagaimana maksudmu?” tanya Hyuna bingung
“Ya aneh...dia tu sok cool, sok kecakepan,sok playboy, dan yang jelas dia hobi marah – marah!! Matilah aku kalau benar – benar jadi istrinya...” keluh q panjang lebar sambil mengambil segelas coklat hangat di depanku
Hyuna diam mendengarkan ocehan panjang lebar dariku
" aku ga punya ide" jawab hyuna akhirnya
“ya..haecha...gimana kalo kamu kabur?” kata cewek yang duduk disebelah Hyuna, namanya Jiyeon
“ kabur? Maksud kamu?”tanyaku n hyuna bareng
“ yah..ng..ga masuk akal ya?? mang tak ada kemungkinan kalian kabur lalu tidak jadi menikah?” tanya Jiyeon lagi mencoba memberi saran.
Aku diam sejenak..kemudian dengan mata berbinar2 bak lampu sorot (gubrak…) aku melihat kearah Jiyeon n megang tangannya
“ Jiyeon-na….” Panggilku
“ mwo…kamu kenapa melihat aku seperti itu? Tanya Jiyeon sambil agak menjauh
” ya..q rasa ide kamu tadi sangat brilliant” kataku sambil melepaskan tangan Jiyeon
“ mungkin jika aku kabur..ortu ku akan mengetahui kalo aku ga mau menikah dengan ‘cermin berjalan’ itu” kataku lagi
“ mwo? Cermin berjalan..?” Tanya Hyuna n Jiyeon sambil terkekeh, aku Cuma nyengir
Pulang kuliah
“aish..kenapa juga se kutu kupret hari ini pake acara ga masuk kuliah,padahal aku kan mau ngomong sesuatu yang penting ma dia” gerutuku didalam kamar
“ kata Shiwon Kangsanim (bener ga si dosen tu kangsanim?…hehehehe) dia lagi ada perlu di perusahaan appanya” jawab Hyuna
“ aish..alsan aja tuh orang..." jawabku sinis, hyuna cuma tersenyum
“ terus sekarang gimana ngomong kedia?” Tanya ku kearah Hyuna
“ telp aja…” jawab hyuna ringan sambil matanya ga lepas dari layar HP'nya
“ oh iya…” dengan semangat 45 aku ambil HPku diatas meja n langsung buka phonebookku, mencari nama kutu kupret itu, tapi ga ketemu2
“ ohmo…aku lupa..” teriakku tiba2 membuat Hyuna menoleh kearahku
“ mwo?”tanyanya
“ aku kan ga punya no dia…(gubrakkkk)” kataku lagi
“ mwo….?” Teriak hyuna balik
“ oh iya…sepertinya tadi malam sebelum pulang dia memberiku no HPnya..” kataku langsung ngubek2 isi tas yang semalam aku pake, tapi ga ketemu
“ aish..dimana aku meletakannya ya…” aku berusaha mengingat2 dimana aku meletakan catatan no sang il
“ hah…sampah..” teriakku langsung lari kesudut kamarku
“ sampah…?” hyuna melihatku bingung
“ iya..semalam waktu pulang aku langsung membuang catatan itu…kupikir aku ga akan pernah memerlukannya” kataku sambil melihat kearah tempat sampah, kosong
“ aish..kamu ni….coba Tanya bibi…” saran hyuna, aku langsung turun kebawah
“ bi, sampah yang dikamarku dimana?’ tanyaku
“ sudah dibuang non, baru saja..” jawab pelayan dirumahku heran, secara tiba2 aku menanyakan sampah
Aku langsung lari kedepan…aku lihat truk sampah dikejauhan menuju kearahku. Langsung saja aku ubek2 sampah itu, ga peduli badan kotor n bau…
“ ah..ketemu…” teriakku girang bak menemukan emas puluhan ton (lebay).
Aku kembali kekamar dengan tubuh penuh kotoran..
“ ya..haecha…badanmu kenapa kotor banget..” kata hyuna
“ lihat ini…aku menemukannya..” kataku memperlihatkan no HP itu pada Hyuna
“ mana HP ku..?” tanyaku, hyuna memberikan HP padaku dengan segera memencet nomor ponsel yang diberikan sang il
"haecha..mandi dulu aja..." kata hyuna
" aish tar aja..." jawabku
tak lama terdengar suara dari seberang
“Yoboseyo” kata orang diseberang
“ ya!..ini aku haecha” jawabku
“ oh kamu...ada apa calon istriku ini tiba2 menelpon?” jawab sang il judes sepertinya dia masih kesal denganku gara2 makan malam semalam
“Aku punya ide bagus...” jawabku ceria tanpa mempedulikan perkataannya
“ide bagus apa?” Tanya sang il masih ketus
Aku diam sejenak
“gimana kalo Kita kabur saja....” kataku
“Mwooooo?Kamu Bercanda?”teriak Sang Il, keliahatannya dia kaget.
“ ya…! Ga perlu norak gitu deh kagetnya..biasa aja kenapa se. aku belum tuli jadi ga usah teriak2” semprotku gara2 teriakan Sang il tadi membuat telingaku sakit n terpaksa menjauhkan HP dari telingaku
“ya…! Apanya yang ide bagus…Itu se namanya ide gila!” Bentak Sang il, namun kali ini terdengar lebih halus.
“Ne.aku tau...” jawabku ringan
“Tapi kamu ga mau menjalani pernikahan tanpa cinta kan? Sadar ga se kalo aku baru 19th... hidupku masih panjang...” kataku sok bijak (padahal usia segitu kan dah pantes menikah hehehe)
sepi, ga ada jawaban dari seberang, sepertinya sang il sedang memikirkan hal itu
“ ya…? Kamu dengerin aku ga se?” tanya ku mulai ga sabar.
“Hmmm...kamu berencana kabur kemana?” tanyanya.
“ oh…iya, ga kepikiran mau kemana” jawabku polos disambut gerutuan kecil diseberang. aq lihat hyuna juga terkekeh
“gini aja deh…pokoknya kita kabur dulu baru mikirin mau kemana” kataku lagi
“ baiklah…” jawab sang il " kapan?” tanyanya lagi
aku nyaris saja berteriak mendengar jawaban sang il
“besok sepulang kuliah...bagaimana?” tanyaku lagi.
Sang Il terdiam sebentar
“baiklah...besok...” jawab sang il
Aku segera mematikan hp ku n mulai menari2 ga jelas membuat hyuna bingung….
---------------
Keesokan harinya sepulang kuliah, ditaman belakang.
“ hah..akhirnya bisa juga kabur dari pengawal2 bodoh itu” kataku
“ya…! Kamu yakin mau kabur?” tanya Sang Il
“Kamu ne bawel n cerewet sekali!” kataku menarik tangan Sang Il yang berada tepat dibelakangku
di halte bus
“ kajja..” kataku
“ ya! Kita mau kemana?” Tanya sang il lagi
“ kemana saja…yang penting jauh dari sini” jawabku lagi satelah kami naik bus
Sementara itu dikampus
“Hah…mereka berdua merepotkan sekali...” keluh Inseok sambil memandang ke bawah, dimana supir pribadiku n Sang Il terlihat sedang menunggu kami berdua yang tidak muncul – muncul
Tiba – tiba terdengar teriakan, Sang Il berbalik dan mendapati seorang cewek sedang mencoba mengumpulkan buku yang berserakan.
“Kamu ini ceroboh sekali...” kata Sang Il sambil membantu cewek itu memunguti bukunya yang berjatuhan.
“Ini salah Haecha n Hyuna! Harusnya mereka yang mengantar buku2 ini ke perpustakaan! Tapi mereka malah menghilang entah kemana…!” keluh cewek itu panjang lebar.
Inseok tertawa tertahan
“Kamu ini cerewet sekali ya!” kata Inseok tersenyum n membantu cewek itu
Cewek itu terdiam, memandang Inseok dengan wajah memerah karena malu
“Gomawo...” katanya seraya mencoba berdiri
Inseok mengulurkan tangannya
“gomawo...” kata cewek itu lagi hendak jalan
“ iremi moeyo?” Tanya Inseok menanyakan nama cewek itu
“ Jiyeon imnida...” jawabnya masih tersipu, menyadari kelakuannya yang berbicara panjang lebar itu sedikit memalukan.
Inseok masih memandangi Jiyeon, ketika Inseok tiba2 mencium bibir Jiyeon tanpa babibu…..
Keadaan terasa sedikit melambat, Jiyeon merasakan jantungnya hampir keluar dari tempatnya
“hah..mianhe…” Inseok jadi salah tingkah dengan perbuatannya sendiri. apalagi ketika melihat wajah Jiyeon memerah, terlihat penuh amarah
PLAK!!
Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat tepat di pipi mulus Inseok.
“cowok kurang ajar!!” teriak Jiyeon sambil berlari keluar, air matanya tak dapat terbendung lagi.
Sementara Inseok hanya diam mematung…sepertinya dia sendiri kaget dengan perbuatannya barusan…
"apa yang sudah aku lakukan tadi....." kata inseok dalam hati sambil memegangi pipinya yang terasa seperti terbakar
------------------
kembali ke Haecha n Sang Il
“ya…orang bodoh macam apa yang kabur ke taman bermain!!” protes Sang il
aku pura2 tidak mendengar omelannya…aku terus saja jalan sambil memakan es krim coklat favoritku. Sementara sang Il terus saja mengoceh dibelakangku
“ ya! Cewek setan! Aku bertanya padamu!” seru sang il lalu menarik kasar tanganku.
“Ya! Sakit taux” teriakku..es krim yang q pegang terjatuh
“Kamu tahu...di Taman Bermain kita tak akan bosan...jadi ga usah cerewet!” seruku.
Sang Il terlihat mencibir. Mungkin dia berfikir kalau aku memang sangat kekanak – kanakan, manja dan sama sekali tidak berfikir kalau di tempat ramai seperti ini resiko tertangkap tentunya lebih besar. sang il mengepalkan tangannya menahan emosi...
“Huaaaa!!!Bianglala!!!” seruku tiba – tiba
“Naik itu ya?ya?” rengekku sambil menarik tangan Sang Il dengan ‘sedikit’ paksaan
" ya...!." teriak sang il berusaha menolak, tapi aku terus memaksa
akhirnya Sang Il hanya pasrah saja mengikuti kemauanku. Antrian untuk naik ke bianglala ini sungguh panjang, Sang Il bahkan tidak heran jika mereka akan kebagian malam hari. Sekarang saja sudah hampir jam 6 sore, langit sudah mulai gelap.
“Antriannya panjang sekali...” keluhku.
Sang Il tersenyum mengejek
“Bodoh banget se…! Kincir seperti ini memang selalu penuh..apalagi diakhir pekan seperti ini” cibir sang il
“Huuuffft...” desahku ga peduliin cibiran sang il
Sambil menunggu antrian, sang il terus memperhatikan sekitar, ketika matanya menangkap seorang pria dengan setelan jas yang ia kenal sebagai salah satu pengawalnya. Tampaknya dia mencari sesuatu di keramaian sambil sesekali berbicara dengan airphonenya. Tanpa pikir panjang,sang il menarik lenganku.
“wae?Kita mau kemana??!!” seruku yang ga rela karena harus gagal naik Bianglala. Padahal tinggal nunggu 1menit lagi aku udah bisa naik wahana itu
“Ga usah cerewet!! Ikut saja!!” bentak Sang Il terus berlari menggenggam tanganku,sampai akhirnya keluar dari arena Taman Bermain.
Kami terus berlari, nafasku tampak sudah tak beraturan
“Berhenti!!! Aku cape!!!” teriakku sambil mengibaskan tangan sang il yang akhirnya ikut berhenti pula
“Kenapa...kita...lari..??” tanyaku masih berusaha mengumpulkan nafas
“Pengawalku...aku melihat pengawalku...” kata sang il sedikit tersengal. Kelihatan sekali dia kelelahan
aku duduk disebuah ayunan yang ada disitu. Sang il duduk diayunan sebelahnya
kami diam untuk beberapa saat
“Ya! Sudah malam...kita akan menginap dimana?” tanyaku sambil melihat kearah sang il
" aku ga bawa uang..." kataku lagi
Sang il mengeluarkan ponselnya, beberapa detik kemudian dia terbelalak melihat ponselnya mati, “aish!! Kenapa HP ku mati saat penting seperti ini....pinjam HPmu..” minta Sang Il padaku.
aku menggeleng
“Aku tidak bawa Hp” jawabku
“mwo…?? Bagaimana ini!! Aku harus menelepon Kan, tapi aku gak hapal no dia!! Sial!!” seru Sang Il kesal.
Hening..kami berdua saling berdiam diri
Tiba2 aku merasakan tetesan air..
“ hah..?? hujan….” teriakku
kami berdua kalang kabut mencari tempat berteduh…..lantas ditempat itu kami menemukan sebuah tempat berteduh…sebuah "rumah jamur"…kami berteduh didalamnya
“Kenapa harus hujaaaann..” keluh Sang Il
“Bawel!! Hujan ya hujan!” bentakku sambil mencoba mengeringkan rambutku yang basah,bajuku juga basah, aku mencoba menepuk – nepuknya, berharap akan kering.
“Tampaknya kita harus bermalam disini” gumam sang il
“Iya...!!” jawabku sambil menahan dingin aku memang tak tahan cuaca dingin
Sang Il melemparkan jaketnya
“Pakai ini!” perintahnya padaku aku membuang muka tidak menghiraukan jaket itu.
Dengan kesal sang il meraih jaket itu n memakaikan jaket itu menutupi badanku yang menggigil kedinginan. Mata kami bertemu…
Tiba2 dia memelukku..membuatku sangat terkejut n berusaha melepaskan diri
“diam…” bentaknya
“aku cuma ga mau disalahkan jika kamu sampai jatuh sakit!” katanya ketus, aku langsung terdiam…ternyata dia punya hati juga
____________
“ehm..sepertinya semalam aku ketiduran…”kataku berusaha membuka mataku. Tapi saat kubuka mataku betapa terkejutnya aku menyadari dimana aku berada
“ kamu sudah sadar,sayang..” kata seorang wanita
“ omma….aku dimana?” tanyaku
“ loh ini kan dikamar kamu.” Kata ommaku
“ dikamar? Bukannya kemaren aku n Sang il…hah..omma, sang il dimana?” tanyaku pada ommaku yang langsung tersenyum
“ waeyo? Tiba2 menanyakan calon suamimu itu” goda ommaku
“ ye?? Ah aniyo…” jawabku
Setelah makan omma lantas menceritakan semua padaku
Ternyata aku sakit n ga sadarkan diri selama 2hari,malam saat aku tertidur itu sang il mengantarku pulang, karna badanku panas
“ apa yang dilakukan anak itu..bodoh banget. Susah payah kabur malah diantar pulang” gumamku
“ wae?” Tanya ommaku
“ oh..ani…” jawabku tersenyum
------------------
Hyuna memandang bangku sebelahnya yang kosong
“ udah 3 hari haecha ga masuk” kata Jiyeon “ aku kangen padanya” lanjut jiyeon,disambut anggukan kepala Hyuna
“ aku dengar dia jatuh sakit gara2 kehujanan waktu kabur itu” kata Hyuna
“ dasar bodoh…udah tau ga bisa kena ujan..masih aja maen ujan” omel jiyeon, hyuna hanya tersenyum dengan ulah temennya itu
“ mereka sudah ga apa2.” Kata seseorang pada Jiyeon, yang ternyata Inseok
Jiyeon tiba2 teringat kejadian stolen kissu sore itu.
“Apa maksudmu?” tanya Jiyeon, mukanya memerah.
“ jadi mereka berdua sudah sembuh?” Tanya Hyuna " kenapa haecha ga menghubungiku.." kata hyuna lagi
Inseok mengangguk n tersenyum
“Iya...mereka sudah sembuh sekarang, tapi tampaknya rencana pernikahan ini malah akan dipercepat.” Kata Inseok
" mwo..??" teriak hyuna n jiyeon
"mereka berdua kabur ketaman bermain....tapi karna kehujanan,haecha demam. sang il lantas memutuskan kabur dibatalkan. jadi dia mengantar haecha pulang" kata inseok sambil melihat kearah Jiyeon yang mukanya langsung memerah,hyuna heran melihat hal itu
“ mian aku mau ketoilet” kata jiyeon
“ mau kuantar…?” Tanya Hyuna, jiyeon menggeleng n langsung keluar
“ hyuna, aku keluar dulu ya…” kata inseok
“ oh..ne..” jawab hyuna
Ternyata inseok mengejar jiyeon yang ga niat ketoilet tapi kearah belakang kampus
“ jiyeon-na..” panggil inseok memegang tangan jiyeon
“ lepasin..” teriak jiyeon yang tiba2 teringat kejadian sore itu lagi
“ jiyeon-na, jeongmal mianhe…waktu itu aku ga berniat untuk menciummu. Tapi saat melihatmu tiba2 aku….”
PLAK!
Inseok belum selesai berbicara sebuah tamparan kembali mendarat di pipinya (Poor..Inseok...hehehe)
To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar