Cast:
Hikari Uchiha
Sasori
Itachi Uchiha
Sasuke Uchiha
Nagato
Azula
Sai
Konan
“ aku tidak peduli lagi dengan cincin ini..lebih baik dibuang saja.....”
Lalu.....
“ ckiiiieeeeeetttt...”
“ Kak Sasori........................”
“ Kak Sasori......” jeritku disuatu malam
“ hikari, sayang..that’s oke. Sst...sst..tenanglah, tidak apa-apa. kakak disini....tenanglah” kakak memelukku erat
“ hosh...hosh....hosh.....” aku bernapas dengan susah dan berat, seakan aku baru berlari puluhan kilometer
“ Kak Sasori......aku....hiks...hiks....” aku tenggelamkan wajahku dalam pelukan kakakku
“ kakak tau....sst...sst..kamu Cuma mimpi buruk. Tidurlah lagi ya....” kata kakak
“ tapi..aku takut...mimpi itu...”
“itu Cuma mimpi...ayo tidurlah. kakak temani malam ini....” kata kakak sambil membaringkanku “ tidur ya...”
Aku pejamkan mataku, sementara tanganku masih memegang tangan kakakku erat-erat...entah berapa lama akhirnya aku tertidur kembali
“ kasihan kamu...sudah 3th berlalu sejak kejadian itu, tapi kamu masih juga mengingat hal itu sampai selalu terbawa dalam mimpimu....” gumam kakakku. Tangannya membelai rambutku lembut
Hai, namaku Hikari Uchiha. 20th...dan kakakku adalah Itachi Uchiha, 22th.
3th yang lalu aku mengalami sebuah kecelakaan, eh bukan aku. Tepatnya aku selamat dari sebuah kecelakaan karena seseorang. Namanya Sasori....
Dia adalah kakak tingkatku, seumuran dengan kak itachi. Yah karena mereka memang teman sekolah dulu. Kak Sasori adalah orang yang baik dan ramah, juga sangat lucu dan perhatian. Jujur dalam hati aku sangat menyukai dia. Tapi sayang dia sudah punya tunangan
-------------------------
Keesokan harinya.....saat sedang sarapan
“ aku datang....” dari luar terdengar suara seorang anak laki-laki mendekat kearah ruang makan. Aku dan oppa segera menoleh kepintu
“ pagi...” sapanya sembari tersenyum
“ oh, Nagato...pagi...” jawabku dan kak itachi bareng
“ kamu sudah sarapan...?” tanya kak itachi pada Nagato yang langsung mengangguk itu
“ ya! Hikari, kamu makannya lama banget seh...nanti kita terlambat loh” katanya padaku
“ bapak dosennya saja masih dirumah...jadi kita gak akan terlambat. Benar kan kak?” tanyaku pada kak itachi yang hanya tersenyum
“ ya! kakak terlalu memanjakan adikmu itu. Lihat dia jadi begitu manja...” kata Nagato
“ habis mau gimana lagi, kami jauh dari orang tua. Disini Cuma dia yang aku punya. Jadi siapa lagi yang bisa aku manja dan aku jaga...” jawab kak itachi tersenyum kearahku
“ hah...hubungan saudara yang rumit...” gumam Nagato
“ oke dah..aku sudah selesai..kalian mau bareng atau mau berangkat sendiri...?’ tanya kak itachi kearahku dan Nagato
“ terserah Hikari saja..” jawab nagato akhirnya
“ aku mau berangkat sendiri saja..’ jawabku
“ ok kalo begitu, kakak berangkat dulu ya....kalian berdua hati-hati dijalan..’ kata kak itachi
----------------
Sampai dikampus..hari ini suasana kampus agak aneh. Cewek-cewek menggerombol membahas sesuatu yang intinya sama
“ hari ini katanya ada mahasiswa baru ya...” kata seorang cewek
“ katanya sih pindahan dari LA.... kata yang lain
“ ah...cowok apa cewek ya...?”
“ semoga saja cowok..dan keren....”timpal yang lain
Sementara aku memilih duduk diam dikursiku...mataku menerawang menembus jendela
“ semalam masih saja mimpi yang sama......sampai kapan rasa bersalah ini terus menghantuiku” katku dalam hati
Pikiranku melayang kemasa 3th yang lalu
--------FLASHBACK MODE ON----------
“ jadi Konan memilih melepaskan semuanya dan mengejar mimpinya....” kata Sasori dihari itu
“ kak Sasori, bukan begitu...” “ kamu tidak perlu menjelaskan apa-apa padaku, Hikari. Semua ini tidak ada hubungannya dengan kamu kok....Aku tau suatu saat aku memang harus melepaskan dia pergi, aku sudah menyiapkan hatiku untuk semua ini, tapi aku gak pernah tau kalo rasanya akan sesakit ini...” kata kak sasori pelan, kepalanya menunduk. Menyembunyikan kepedihannya dariku
“ sejak awal aku sudah tau dia tidak punya perasaan apa-apa padaku, tapi aku yang memaksanya menerimaku bahkan bertunangan denganku...”
“ kak Sasori...” saat itu aku hanya bisa menatapnya, melihat dia begitu rapuh seperti itu, hatikupun begitu sakit. Ingin rasanya aku memeluk dia..tapi aku hanya diam tak berdaya. Disaat seperti itu aku harusnya menghibur dia, tapi rasanya lidahku kelu...sedikit banyak aku menyebabkan hubungan mereka retak. Kak sasori lebih banyak menghabiskan waktunya bersamaku dibanding bersama Konan
Tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan tersenyum
“ mungkin ini memang sudah seharusnya kan hikari....” dia masih saja tersenyum
“ bodoh....” kataku
“ apa? Oh kamu menangis?”
“ Kak Sasori bodoh...saat seperti inipun kakak malah tersenyum. Kakak pikir semua itu akan membuat dia kembali. Kejar dia, jangan biarkan dia pergi...susah payah kakak mengejar dia selama ini, dan sekarang kakak akan membiarkan dia pergi begitu saja. Lalu untuk apa usaha kakak selama ini..” teriakku histeris membuat kak sasori tertegun
“ hah..hah..hah...hiks..hiks....” air mataku sudah tak tertahankan lagi
Tapi dia kembali tersenyum. Tangannya terulur dan menarikku kearahnya
“ itu sudah jadi pilihannya...lagipula aku sudah lelah berlari mengejar dia. Jadi aku akan berhenti sekarang. Aku akan memulai hidupku yang baru bersama kenangan yang dia tinggalkan dan mungkin bersama orang lain...benar kan Hikari?” kak sasori melihat kedalam mataku
“ apa?hah.....?” aku mengangkat kepalaku
“ semuanya akan baik-baik saja. Percayalah padaku. Ada atau tidak adanya konan, aku tetap aku kan..” kata kak sasori melepaskan pelukannya
Aku merogoh kantongku
“ ini....” aku mengulurkan tanganku dan memberikannya sebuah cincin
“ ini kan...?”
“ sebelum berangkat, kak Konan menitipkan cincin ini padaku. Dia ingin aku mengembalikannya pada kakak” kataku bohong “ sebenarnya kak konan berharap aku mengantikan dia menjaga cincin ini untukmu” kataku dalam hati. Untuk sesaat kak sasori hanya diam menatap cincin ditanganku itu
“ aku tidak peduli lagi dengan cincin ini..lebih baik dibuang saja.....” kata kak sasori “ terlalu banyak kenangan disitu..” katanya lagi mengambil cincin itu dari tanganku dan segera melemparnya kejalan
“ Kak, itukan....kenapa kakak membuang cincin itu. Kakak tidak boleh membuangnya. Itu adalah salah satu kenangan paling berharga kalian..” kataku
“ itu sudah tidak berharga lagi buatku, tapi kalo kamu mau,cari dan ambillah..” kata kak sasori meninggalkanku
“ orang ini....” aku segera berlari kejalan dan berusaha mencari cicncin itu, tiba-tiba aku mendengar suara mobil mendekat kearahku
Lalu
“ckkkkiiiiiieeeeet....”
“ bruak.....”
“ Hikari....” terdengar seseorang berteriak
Aku terjatuh, kepalaku sedikit membentur jalan, kakiku berdarah...rasanya sakit sekali. tapi yang membuatku terkejut adalah saat aku menoleh kesampingku
“ Kak sasori.....!”
Kak sasori tergeletak disampingku penuh darah......aku segera menarik badanku mendekatinya
“ kakak.....bangun”
“ Hi...ka...ri...” panggilnya, bibirnya tersenyum lalu dia menutup matanya
“ kak sasori.....! kakak.......” teriakku, lalu aku tidak ingat apa-apa lagi
Saat aku terbangun kepalaku sudah dibalut perban. Kak itachi ada disampingku
“ kakak....”
“Hikari..kamu sudah sadar....oh syukurlah....” kata kak itachi, tangannya segera memencet bel untuk memanggil dokter, tak lama dokter datang dan memeriksaku
Setelah dokter pergi....
“ kak sasori...kak, kak sasori dimana?” tanyaku
“ Sasori, dia...ehm dia baik-baik saja..” jawab kak itachi sambil tersenyum
“ bawa aku menemui dia kak.....” pintaku
“ tapi kamu masih lemah....” kata kak itachi
‘ aku ingin ketemu kak sasori....” mohonku lagi
“ dia belum sadar. Kata dokter belum bisa dijenguk. Jadi kamu bersabarlah” kata kak itachi
“ belum sadar?”
3hari kemudian aku dengar kak sasori sudah sadar
“ kak, bawa aku menemui kak sasori” pintaku
“ baiklah...ayo kakak bantu” kata kak itachi, dia memapahku menuju ruangan kak sasori dirawat
Diruangan itu ternyata ada kak Say dan Azula..sepertinya mereka sedang meributkan sesuatu. Terdengar suara yang tidak asing ditelingaku
“ hah..? jadi aku sudah dewasa ya? Sudah boleh merokok, minum, menyetir mobil dll ya?” tanya kak sasori kearah Kak say
‘ hah..?? anak ini kagetnya keterlaluan...” kata Azula “ kepalanya terbentur sekeras apa seh?” gumam azula
“ ehm....” kak itachi mendehem, membuat ketiga orang itu menoleh
“ oh..Hikari, kamu sudah sadar....?” tanya Kak Say
Aku mengangguk dan tersenyum. Aku melihat kearah kak sasori, kepalanya juga diperban
“ kak sasori?’ kataku
“ dia....? Hallo..namaku sasori....kamu siapa?’ tanya kak sasori padaku
“ deg....” kak sasori menanyakan siapa aku...aku memandang kakakku, dia hanya mengangguk
“ hai..kenapa diam saja...apa kamu takut padaku..?’ tanya kak sasori lagi “ azula, apa wajahku begitu menakutkan..?” tanya kak sasori pada azula
“ anak ini benar-benar sinting sekarang....” gumam azula “ dia adalah Hikari, adiknya Itachi..apa kamu tidak ingat dengannya..?” tanya Azula
Kak sasori mengerutkan dahinya..
“ ah iya....” kak sasori menepukkan kedua tangannya
“ apa kamu ingat padanya..?” tanya kak say penuh harap
Kak sasori menggeleng
“.aku tidak ingat..” jawab kak sasori membuatku sangat kaget
½ jam kemudian
“kak sasori jadi aneh sekali” kataku
“ kata dokter kecelakaan itu menyebabkan kepalanya terbentur jalan dengan sangat keras, sehingga menyebabkan ada beberapa ingatan yang dia lupakan terutama ingatan saat dia SMA dan kuliah. Dan sebagian besar adalah ingatan yang membuatnya sangat sedih dan terpukul....dia bahkan mengingat dirinya sendiri, keluarganya, asal-usulnya dan beberapa temannya termasuk kak itachi...” kata azula
“ dia bahkan memanggil aku dan Azula dengan panggilan kakak-kakak ini siapa?” kata kak Say
“ apa....???”
Setelah itu berbagai cara kami coba lakukan agar kak sasori bisa mengingat masa lalunya, tapi semua sia-sia saja. Orang tuanya lantas membawanya ke amerika untuk tinggal disana sekalian berobat disana, mungkin suasana baru akan membuat dia lebih rileks dan bisa mngingat semuanya.
Tapi aku sudah berjanji, bahwa aku tidak akan pernah menyerah untuk membantu kak sasori mengingat masa lalunya, mengingatku dan mengingat Konan...mungkin jika aku menemukan cincin itu, maka semuanya akan kembali....
--------FLASHBACK END-----------
“ hah.....’ aku menghela nafas
“ Hikari.....”
“ iya pak.....?’ jawabku kaget saat ada seseorang yang memanggil namaku dan menyentuh bahuku. Semuanya melihat kearahku menahan tawa saat melihatku kebingungan. namun serta merta aku mematung ditempatku saat menyadari siapa yang memanggilku
“ Ya! Kamu..kenapa.....???” aku tidak bisa melanjutkan kalimat
“ pagi-pagi seperti ini sudah melamun...dasar” kata orang itu
“ tuuukkk.....” orang itu menyentil dahiku pelan
‘ auw.....” kataku memegang dahiku
“ hah?? Mereka sudah kenal ya?” tanya seorang cewek pada Nagato yang menggeleng
“ aku tidak tau....” jawab Nagato “ apa mereka memang kenal? Kelihatannya akrab sekali?” kata nagato dalam hati
“ kamu kenapa bisa ada disini....?” tanyaku pada orang yang tadi menyentil dahiku, orang itu melihatku tanpa ekspresi
“ sudah 1th tidak bertemu, apa kamu tidak merindukan aku....?” tanya orang itu
“ hah??” tanyaku bingung
“apa gak ada kata-kata kangen gitu? Misalnya apa kabar? Sudah 1th ya? Kamu tmbah tinggi ya” kat orang itu lagi
“ kamu kan orangnya gak suka ditanya begituan...” jawabku masih shock gara-gara orang itu
“ iya....memang. tapi apa kamu benar-benar tidak merindukan aku setelah 1th berpisah...hah??’ tanya orang itu sambil mencubit-cubit pipiku dan memutar-mutarnya seperti mainan
“ huak....apa-apaan cowok itu? Apa dia memang ingin ditanya seperti itu. Maksa banget seh...” kata Nagato dalam hati.
perasaan Nagato penuh tanda tanya mengenai siapakah mahasiswa baru yang sepertinya sangat akrab dengan Hikari
To be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar