3hari kemudian
Changhyun POV
Aku baru saja kembali dari pemotretan sebuah majalah. Hah sungguh melelahkan sekali rutinitas yang harus aku jalani sebagai konsekuensi menjadi artis. Kadang aku ingin berhenti saja jadi penyanyi sungguh sangat melelahkan dan seperti tidak punya privasi sama sekali. Bagaimana tidak, kemanapun aku pergi selalu saja ada yang mengikutiku, mengawasi kegiatanku dan dihari itu pula semua orang didunia bisa tau apa yang baru saja kulakukan bahkan apa yang sedang kulakukan mereka tahu. Sungguh harga yang sangat mahal yang harus kubayar.
Tapi ini kan sudah jadi pilihanku, jadi aku mana boleh mengeluh. Aku harus tetap menjalankan kewajibanku....
Aku lemparkan sepatuku kearah rak sepatu dan menggantinya dengan sandal ruangan.
Kuhampiri lemari es, kuambil dua buah jus mangga kaleng, 1 untukku dan 1 untuk inseok, tadi aku melihatnya sedang bengong diruang tengah. Matanya memang melihat kearah televisi tapi pikirannya entah terbang kemana, entah apa yang sedang dia pikirkan. tapi sejak beberapa hari yang lalu dia memang nampak aneh..seperti ada yang sedang mengganggu pikirannya
Aku letakkan jus itu didepannya....
“Mueoseul saenggakhago isseo?” tanyaku sambil duduk disampingnya
“ bukan apa-apa.. Daman sukgohago isseo” jawabnya sembari meraih kaleng jus didepannya diputar-putarnya sejenak sebelum dibuka dan diminumnya
“ gimana kerjaanmu...?” tanyanya padaku
“ hufp...seperti biasa, sangat melelahkan...” jawabku mencoba membuat tubuhku sedikit rileks dengan menyandarkan badanku kesandaran sofa, inseok tertawa
“ yah..dinikmati saja, bukannya itu yang selalu kamu katakan padaku setiap hari...” jawabnya membuatku heran
“wae? Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa ada yang aneh denganku?’ tanyanya lagi, aku menggeleng
“ hanya sedikit heran...ada sesuatu hal yang berubah sepertinya. sepertinya seokkie yang dulu sudah kembali...” jawabku, inseok menoleh kearahku raut wajahnya menyiratkan ketidak mengertiannya “ ah..aku mau mandi dulu...” kataku segera beranjak menuju kedalam kamarku
Beberapa waktu kemudian aku telah selesai mandi....rupanya inseok sudah tidak ada diruang tamu, aku melongokkan kepalaku kedalam kamarnya
“ apa yang kamu lakukan?’ tanyaku heran saat melihat inseok membongkar-bongkar barang pemberian fans yang ada dikamarnya
“aku mencari sesuatu...” jawabnya singkat tanpa melihat kearahku.
Aku baru akan menutup pintu kamarnya ketika dia memanggilku
“ Changhyun-a,dimana kamu menyimpan aksesoris pemberian fans?” tanyanya lagi sembari berjalan mendekat kearahku
“ aku menyimpannya di lemari penyimpanan..wae?” jawabku semakin tak mengerti kenapa inseok tiba-tiba menanyakan aksesoris pemberian fans, bukannya dia paling tidak suka mengenakan barang pemberian fans...memang apa yang akan dia lakukan dengan barang-barang aksesoris itu
“ aku ingin mencari sesuatu barang...ehm, tapi aku tidak terlalu yakin akan menemukannya” kata inseok ragu
“ barang apa?’ tanyaku
“ entahlah....cincin mungkin..” jawabnya acuh dan segera berjalan menuju tempat penyimpanan
_________________
Inseok POV
“ Oppa, namaku adalah Alice”
Sepanjang hari kalimat itu seakan terus menghantuiku. Bahkan hingga 3hari berlalu, kalimat itu masih terngiang-ngiang ditelingaku. Aku berpikir keras..apakah malam itu memang hanya mimpi. Semakin berusaha, aku semakin merasa aneh. Aku merasa seperi mengalami dejavu...
Sepertinya aku pernah mendengar orang mengatakan hal yang sama beberapa waktu yang lalu entah kapan, yang jelas sudah lama. Dan cincin itu...??? Atau mungkin itu juga hanya mimpi...
“ oppa, namaku adalah Alice....”
Kalimat ini seolah ingin memberitahu sesuatu padaku, tapi apa. Hingga tanpa sengaja aku menjatuhkan foto yoona, pigura foto itu retak. Tapi saat membersihkan pigura itu, tiba-tiba aku terbersit pemikiran konyol...hadiah fans (pada dasarnya itu pigura adalah pemberian fans)
Aku pikir karena pemberian alice adalah cincin, apa mungkin ada diantara hadiah-hadiah yang berupa aksesoris....
Setelah menanyakan pada changhyun dimana dia meletakkan aksesoris pemberian fans, aku segera melangkah menuju lemari penyimpanan. Jantungku berdegup kencang saat hendak membukanya
“ jreeeeng...jreeeng..”
Aku langsung hopeless saat membuka lemari itu..isinya full hadiah pemberian fans baik yang sudah dibuka maupun yang belum dibuka yang diperkirakan isinya adalah aksesoris
‘ apa cincin itu benar-benar ada...” tanyaku dalam hati, aku mulai ragu dengan pemikiranku tadi
“aish..apaan sih aku ini..tentu saja semua itu hanya mimpi. Kenapa juga aku harus berusaha mencari sesuatu yang tidak ada....” kataku sembari melempar kembali kedalam lemari kotak hadiah yang tadi kupegang
“ klotakkk....”
Sebuah kotak yang mungil terjatuh dari dalam lemari tepat didepanku. Aku segera memungutnya dan segera melemparkannya kedalam lemari. Tepat saat aku hendak menutup lemari itu sebuah catatan kecil terlihat menempel dikotak kecil yang tadi aku lemparkan. Mataku menatap nanar seolah tak percaya dengan apa yang kulihat....kuucek-ucek mataku
“ omona...apa aku bermimpi...?”
Segera saja tanganku meraih kotak kecil itu dan mengambil catatan kecil yang tertempel padanya
Oppa,namaku adalah Alice.......!!
Kuulang-ulang membaca kalimat itu....
END OF INSEOK POV
Changhyun POV
“aish...kemana lagi seokkie ini? Jangan-jangan masih digudang...” segera saja aku langkahkan kakiku menuju gudang dan benar saja. Kutemukan sosok yang dari tadi kucari-cari
“ ya...! seokkie-a, apa yang kamu lakukan? Cepatlah berganti baju..kita kan ada wawancara jam 11.00” kataku. Seokie diam saja tanpa ekspresi. Aku mengerutkan dahiku “ ya! Seokkie-a....” panggilku, kali ini aku sentuh bahunya. Inseok terlihat sedikit terkejut dan menoleh kearahku dengan ekspresi yang sangat aneh
“ Hyun....ini....coba cubit aku..” pintanya membuatku merasa aneh
“ wae? Kenapa aku harus mencubitmu?” tanyaku
“ sudahlah..lakukan saja..” katanya lagi, segera saja aku mencubit lengannya
“ aouw...” teriaknya kesakitan...
“ sakitkah? Mianhe-mianhe...” kataku menyesal
“ ani...gwaenchana..” jawabnya “ jadi semua ini bukan mimpi...” gumamnya seolah pada dirinya sendiri
“ apa seh maksudmu Seokkie, aku tidak mengerti..mimpi apa? Dan itu apa yang kamu pegang?” tanyaku memperhatiakn kotak kecil yang dipegang inseok
“ changhyun-a, rupanya gadis bernama Alice yang kutemui beberapa malam yang lalu itu benar-benar ada...” jawab seokkie
“ gadis..? gadis yang mana maksudmu? Seingatku beberapa malam lalu kamu tidak bertemu siapa-siapa selain dengan gadis pemenang kuis itu kan...” kataku
Inseok terlihat menggeleng....
“ gadis manis yang selalu duduk dikursi pojok belakang setiap melihat konser kita...” jawabnya dengan mata berbinar-binar. Sudah lama sekali sejak kepergian Yoona mata indah milik inseok tidak berbinar. Tapi hari ini mata itu kembali bercahaya..
Apa ini semua karena gadis itu? Gadis manis pojok belakang kanan?
Entahlah..yang kupikirkan sekarang adalah segera menyeret inseok kedalam mobil dan segera melesat ketempat wawancara...aku tidak mau mendapat ceramah dari manajer Yoosun yang cerewet itu
Aku menatap inseok...
“ yah..ara..ara. aku akan segera ganti baju” katanya dan segera meletakkan kotak itu kedalam lemari
Setelah inseok keluar, aku segera mengambil kotak kecil itu dan membukanya. Terlihat sebuah cincin disana..
Aku baca catatan kecil yang menempel dikotak itu
“ oppa, namaku adalah Alice....”
Hanya itulah bunyi catatannya.... benar-benar aneh pikirku
Aku segera memasukkan kotak itu kembali kedalam lemari karena aku mendengar inseok mulai berteriak-teriak memanggilku.
“ya! Changhyun-a, cepatlah....” teriak inseok
aku segera berlari keluar, ternyata manajer Yoosun dan yang lain sudah menjemput
“ ahaha..mian tadi aku minum dulu” jawabku bohong
“ aish...kebiasaan” kata manajer Yoosun
Aku nyengir lebar...
“ sudah..ayo berangkat. Nanti kita terlambat” sambung manajer Yoosun
“ ne..” jawabku. Untuk sejenak aku menoleh kearah inseok yang berdiri disampingku. Raut wajahnya menyiratkan kebahagiaan atau Cuma perasaanku
“ waeyo?’ tanyanya
Aku menggeleng
“ ani...” jawabku segera menyusul manajer Yoosun dan yang lain “ seokkie-a, kajja” kataku lagi
-------------------------
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh inseok dan changhyun datang juga. Hari dimana mereka akan melakukan pertunjukkan untuk merayakan 2tahun debut mereka sebagai duo singer terbaik korea. Sejak sore mereka telah berlatih untuk gladi bersih...
Sekarang saatnya mereka untuk menunjukkan hasil 2tahun perjuangan mereka dikorea. Gedung berkapasitas 10rbu orang itu telah penuh oleh penonton yang notabene adalah gadis-gadis remaja
Sejak tadi inseok terus berdebat dengan sang make up artis yang mendandaninya. Inseok terlihat begitu antusias malam ini. Dia bahkan dengan terang-terangan menolak mengenakan cincin aksesoris yang biasa dia kenakan, karena hari ini dia ingin mengenakan cincin pemberian fans
“ aish...terserah kamu saja” balas sang make up artis menyerah, inseok terlihat nyengir dan segera memasukkan cincin pemberian alice kejarinya
“ cincin jelek dan murahan saja bangga..” gerutu sang make up artis. Sementara changhyun dan manajer Yoosun hanya bisa geleng-geleng kepala melihat inseok melotot kearah sang make up artis
“ aigoo..inseok-a, cukup..ayo bersiap. Sbentar lagi acara dimulai..” panggil manajer Yoosun
“ ne..” jawab inseok segera berlari ketempat seharusnya dia berdiri...mereka akan ditarik keatas......
Setelah MC menyerukan nama mereka, sang petugas yang harus menarik inseok dan changhyun segera menjalankan tugasnya....
Lampu-lampu dinyalakan untuk menyoroti keduanya...bunga-bunga api juga bermunculan dipinggir panggung. Disambut teriakan-teriakan histeris para penonton
Hal itu terjadi selama lagu “ believe me i can fly”
Setelah itu mereka dilepaskan dari kawat yang menyiksa mereka beberapa saat....
Inseok segera menoleh kearah kursi pojok belakang sebelah kanan....
“ itu dia...” gumam inseok “ alice...” gumam inseok lagi. Gadis yang dilihat inseok itu tersenyum
Inseok sedikit melambaikan tangannya memperlihatkan cincin yang dikenakannya pada alice..lagi-lagi gadis itu mengangguk dan tersenyum
Acara terus berlanjut selama 3 jam....
Inseok sempat melihat alice berdiri dari tempat duduknya, tapi dia tidak tahu alice akan kemana karena changhyun sudah menyentuhnya tanda mereka harus mengakhiri acara....
Setelah acara itu benar-benar selesai..
“ changhyun-a, aku duluan ya, ada yang harus aku lakukan...” kata inseok
“ kamu mau kemana?” tanya changhyun
“ aku ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan...” kata inseok segera lari keluar
“ dia mau kemana?” tanya Manajer Yoosun pada changhyun
“ molla...” jawab changhyun sembari menyisir rambutnya
Trrrrrtttttt...trrrrrrrrttttt
Ponsel changhyun bergetar. Segera diraihnya ponsel itu
“ yoboseyo...ah..Shiwon-ssi...” sapa changhyun
Orang diseberang segera menjelaskan keperluannya. Untuk sesaat raut wajah changhyun berubah, seperti orang yang terkejut
“ jinja...” teriak changhyun membuat orang-orang disitu terkejut dan menatap kearahnya. Raut wajah changhyun kini tidak hanya terlihat seperti orang yang terkejut. Tapi juga sangat pucat
“ waeyo?” tanya manajer Yoosun penasaran kenapa changhyun terlihat kaget sperti itu. Changhyun menggeleng sambil menatap manajer Yoosun
“ oh..ne...! arraseo....jadi begitu. Baiklah, akan aku sampaikan padanya..gomawo Shiwon-ssi” kata changhyun sembari mematikan ponselnya dan meraih jaketnya
“ ya! Changhyun-a, waeyo...?” tanya manajer Yoosun kembali
“ lebih baik ikut aku nanti aku ceritakan dijalan...” kata changhyun segera keluar dari backstage
“ waeyo..?” tanya manajer Yoosun lagi saat dia telah masuk kedalam mobil. Tapi changhyun tak juga memberikan reaksi
“ ya! Changhyun-a,pelan-pelan saja nyetirnya...” teriak manajer Yoosun saat changhyun membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi
“ anak ini kenapa? Dan ada apa dengan inseok...? tidak biasanya changhyun bertingkah begini..” gumam manajer yoosun dalam hati
Untuk beberapa saat changhyun membawa mobilnya berkeliling, matanya seperti mencari sesuatu..
Setelah lelah akhirnya changhyun menghentikan mobilya...ditundukkannya kepalanya diatas stir mobil. Suasana hening untuk beberapa saat
“ Yoosun-ssi...seokkie..seokkie..” changhyun tidak bisa melanjutkan kalimatnya
“ inseok..? ada apa dengannya?” manajer Yoosun mengeluarkan keringat dingin, pikirannya sudah tidak-tidak
“ seokkie..dia....”
To Be Continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar