My Banner

Photobucket

Minggu, 31 Oktober 2010

PROMISE

THEME : FAMILY, FRIENDSHIP n LOVE
GENRE : ROMANTIC
RATING : PARENTAL GUIDE
ONE SHOT
CAST : LEE HYO IN, JUNG YONG HWA, OH HA NI, n HAN JAE MIN

Author : Adhel



Di sebuah desa kecil bernama Star Village yang terletak di pinggiran kota Gyeongi. Seorang gadis kecil bernama Lee Hyo In dan ibunya tinggal. Dulu ia memiliki seorang ayah, tapi sekarang tidak lagi. Ayahnya meninggalkan Hyo In dan ibunya setelah sering kali memukuli ibunya hingga babak belur.
Q hanya bisa sembunyi di dalam kamar dan menangis setiap kali ayah Q melakukan hal tersebut pada ibu Q. Q tidak punya keberanian apalagi kekuatan untuk membela ibu Q.
Suatu hari datanglah seorang anak laki-laki bersama ayah dan ibunya pindah dari luar kota. Awalnya Q cuek sekali padanya. Tetapi, ia mengajak Q berkenalan duluan.

Yong Hwa : Annyeong haseyo… Salam kenal Q Jung Yong Hwa. Keluarga Q bru saja pindah kemari. Kau siapa??
Hyo In : Q Lee Hyo In
Yong hwa : Wah… Kau jutek sekali
Hyo in : npa? Memangnya salah??
Yong hwa : tidak sih…. Oya, mulai hari ini kita berteman ya???
Hyo in : boleh saja..

Kami berdua mulai akrab satu sama lain. Pada musim dingin danau yang berada di depan rumah Q selalu membeku. Melihat danau yang membeku Yong hwa mengajak Q bermain ice skating.
Yong hwa : hyo in, kita main ice skating yuk?
Hyo in : ice skating?? Permainan apa itu?? Q baru dengar
Yong hwa : kamu tidak tahu ya?? Baiklah kau akan Q ajarkan cara bermainnya
Hyo in : terima kasih. Yong hwa kau baik sekali
Yong hwa : ah… biasa saja (tersipu malu dengan wajah memerah)
Hyo in : yong hwa, wajah mu memerah tuh…. Heheheheh
Yong hwa : ah, tidak… penglihatan mu saja yang salah. Oya dari tadi ku terus saja memanggil Q yong hwa. Q kan lebih tua daripada kamu, bagamana jika kau memanggil Q oppa??
Hyo in : baiklah oppa… hhahahaha
Yong hwa : jangan tertawa (wajah makin memerah)
Hyo in : baiklah.. (menahan tawa)

Hari-hari Q selalu dipenuhi dengan tawa dan senyum semenjak ada Yong hwa. Tapi, hari yang Q takutkan akhirnya hadir. Ayah yong hwa kembali dipindahkan lokasi pekerjaannya oleh perusahaannya yang membuat yong hwa beserta keluarganya juga ikut pindah.
Yong hwa : hyo in jangan menangis.. Q juga tidak ingin pergi meninggalkan mu. Tapi apa boleh buat, ayah Q kembali harus pindah. Q juga tidak mungkin tinggal sendiri di kota ini karena Q tidak mempunyai satu pun keluarga di daerah ini.
Hyo in : oppa, kau jangan pergi. Kalau kau pergi, Q nanti main dengan siapa??
Yong hwa : maap, tapi Q harus pergi. Oya Q punya sesuatu untuk mu (sambil mengeluarkan sebuah kalung)
Hyo in : apa itu?
Yong hwa : kalung ini Q pinjamkan pada mu. Ini kalung ibuku, dy pernah bilang jika Q sudah memiliki orang yang sangat Q cintai Q harus memberikan kalung ini padanya. Tapi berhubung kita berdua masih kecil, Q tidak mungkin mencintaimu. Jadi, kalung ini hanya Q pinjamkan kepada mu. Q janji setiap tahun pada tanggal 26 januari Q akan mengunjungi mu.
Hyo in : kau janji ya… Q akan selalu menunggu mu. Walaupun nantinya Q akan pindah juga Q akan selalu ke tempat ini pada tanggal itu. tapi, kau janji ya akan menepati janji mu?
Yong hwa : Q janji.. tapi kau janji juga. Walaupun tidak ada Q, kau harus tetap tersenyum. Karena kalau kau lagi cemberut wajah mu itu sangat menyeramkan. (tersenyum)
Hyo in : oppa… (wajah marah) Baiklah Q janji……


Tidak lama setelah yong hwa dan keluarganya pindah, Ayah Q datang kembali dengan membawa kabar yang sangat mengejutkan.
Ayah : Q sudah menjual rumah ini beserta isinya. Jadi kalian harus segera angkat kaki dari rumah ini.
Ibu : kau tidak bisa menjual rumah ini begitu saja. Ini juga rumah Q. lagipula kau tidak punya hak atas rumah ini.
Ayah : (Plakkk…… menampar wajah ibu Hyo in) terserah kau mau berkata apa. Yang penting Q sudah menjual rumah ini, sekarang cepat kau pergi bersama anak itu. Ini Q beri uang untuk kau melanjutkan hidupmu. (sambil melemparkan uang ke wajah ibu Q)
Ibu : kau… (mengangkat tangan ingin menampar balik)
Ayah : apa?? Kau ingin memukul Q juga. Jika kau berani menyentuh Q, akan Q jual sekalian anak mu itu.

Q dan ibuku terpaksa meninggalkan rumah yang sudah kami tinggali sejak lama. Q tidak tahu apakah Q akan bertemu dengan Yong Hwa kembali atau tidak.
Enam tahun telah berlalu dan 6x juga Q kembali ke tempat Q dan Yong hwa oppa berjanji. Tapi, tak seklipun Q bertemu dengan dy. Q pikir dy serius dengan janjinya waktu kami masih kecil. Ternyata tidak. Dy sama saja dengan ayahku yang dengan teganya menyakiti dan meninggalkan ibuku begitu saja. Ternyata semua pria sama. Suka menyakiti hati wanita. Q berjanji tidak akan pernah mendiamkan hal ini.

*******



Tujuh tahun telah berlalu. Hyo in yang dahulu adalah seorang gadis kecil yang kerjanya hanya bisa menangis ketika melihat ibunya disakiti oleh ayahnya kini telah berubah menjadi gadis super cantik dan pintar di kampusnya. Sekarang ia pun bukan lagi gadis miskin. Karena setelah meninggalkan desa dan memutuskan pindah ke seoul, ibunya kembali bertemu dengan ayahnya (kakek hyo in) setelah sekian lama. Ibunya kemudian di beri sebuah perusahaan untuk di jalankannya sendiri. Kehidupan hyo in pun berubah 180 ̊. Tapi, hal tersebut harus dibayarnya dengan mahal. Ibunya menjadi super duper duper sibuk yang menyebabkan waktu untuk bersama dengan ibunya menjadi tidak ada.

Kringggg………. (suara jam weker)
Hyo in : ah….. berisik… (mengambil jam weker) astaga…. Sudah jam 8.

Seperti biasa Hyo in selalu saja bangun kesiangan setiap paginya dikarenakan selalu menghabiskan jam malamnya dengan party.

Hyo in : ibu mana? (bertanya pada pembantu)
Pasti semalam dy tidak pulang lagi kan??
Pembantu : iya, nona. Ibu semalam tidak pulang lagi. Mungkin dy sedang sibuk jdi tidak sempat pulang.
Hyo in : sepertinya Q lebih cocok jadi anak bibi. Karena yang selalu ada di rumah adalah bibi bukannya ibuku. Ah.. sudahlah. Q tidak peduli mau dy pulang atau tidak terserah. Q pergi dulu ya..


******


Mahasiswa kampus : pagi hyo in… kau cantik sekali pagi ini..
Hyo in : pagi semua… terima kasih….

Tiba-tiba datang seorang pria berteriak memanggil nama Q. dy adalah Han Jae Min, sahabat baik Q.kalian tahu, Jae Min hampir setiap hari meminta Q menjadi pacarnya. Tapi selalu Q tolak karena… ya…. Kalian pasti tahu knpa
Jae min : hyo in……. (teriak jae min)
Hyo in : hmmmm…. Npa??
Jae min : ahh, kau ini bolos lagi kelas pertama. Oya Q dengar kau kembali menolak beasiswa k Oxford??
Hyo : iya… q kembali menolaknya. Seperti Q menolak semua pria yang meminta Q menjadi pacarnya. Heehehehe. Mngapa memangnya??
Jae min : kau ini. Tidak pernah bersyukur. Ini sudah keberapa kalinya kau menolaknya?
Hyo in : 1, 2, 3,…. Oya mungkin sekitar 6 atau 7 universitas. Huh.. sekarang Q tidak berniat untuk kuliah di luar negeri.
Jae min : pasti karena cinta pertama mu itu kan? Kau ini masih saja menunggunya, padahal sudah jelas-jelas dy tidak menepati janjinya padamu. Kalau Q jadi dirimu, pasti Q sudah menerima dengan ikhlas lapang dada. Daripada terus menunggu pria yang tidak jelas dimana keberadaannya. Hyo in, kau ini cantik, pintar, baih hati, tidak sombong tapi tidak rajin menabung
Hyo in : Q tahu..
Jae min : Q belum selesai! Q heran sekali padamu. Kau terus saja menolak beasiswa yang ditawarkan, kau juga terus-terusan membuat hampir semua pria di kampus ini patah hati. Sebenarnya, apa yang kau inginkan?
Hyo in : tidak ada.
Jae min : huh?? Kau ini aneh
Hyo in : menurut Q semua pria itu sama. Suka menyakiti hati wanita. Jadi, ini saatnya Q melakukan hal yang sama pada mereka
Jae min : kau berniat melakukan hal tersebut pada Q juga??
Hyo in : tidak.. karena kau itu sudah Q anggap sebagai oppa Q. mengerti?
Jae min : Tapi, Q tidak berharap demikian.
Hyo in : stop. Sudah cukup. Q lagi tidak mood membicarakan hal ini.
Bin sister : hyo in !!!!!! (teriak)
Hyo in : wae??
Jae min : ah kalian.. hyo in Q pergi.
Da bin : hyo in, kau sudah bertemu dengan mahasiswa baru tidak.??
Hyo in : tentu saja tidak. Secara Q baru saja datang. Mengapa memangnya??
Tae bin : dy tampan sekali!!! (berkata dengan semangat)
Seul bin : dy tinggi, tampan, pokoknya perfect lah..
Hyo in : Q tidak tertarik.. paling dy sama saja dengan pria-pria yang ada di kampus ini
Tae bin : dy beda.. oya.. dy sekelas dengan kita, kau tahu??
Hyo in : q tidak tahu. Memangnya setampan apa dy?
Bin sister : tampaaaaaaaaaaannnnnnnnnn sekali………..
Hyo in : ah… kalian ini.. q penasaran bagaimana tampangnya.
Da Bin : kau tidak akan menyesal jika melihatnya. Ehhh… itu dy!!!!
All : mana????
Bin sister : wah…. Tampan sekali…
Hyo in : lumayan juga.. (sambil melihat pria itu)
Seul bin : bagaimana? Tampan kan?? Tapi beredar kabar, katanya dy sudah punya kekasih. Kekasihnya pun satu kampus dengan kita.
Hyo in : lumayan. Bagaimana kau tahu dy sudah punya kekasih? Q heran dengan kalian bertiga, dapat darimana berita itu. padahal dy baru masuk hari ini
Bin sister : karena kami adalah… Bin Sister. Hahahaha
Tae bin : tidak ada yang tidak kami ketahui.
Hyo in : terus nama dy siapa?
Da bin : tuh kan, kau akhirnya penasaran juga. Namanya kalu tidak salah Jung Yong Hwa.
Hyo in : apa?!! Jung Yong Hwa??
Bin sister : benar sekali!!!
Hyo in : apakah dy jung yong hwa yang Q kenal. Ah bukan. Pasti namanya saja yang mirip. Di korea ini kan banyak sekali nama orang yang sama (pikir Q dalam hati)
Da bin : hyo in, kami pergi dulu. Kalau ada yang ingin kau tanyakan tentang dy telepon kami saja. Oke???
Hyo in : baiklah. Tenang saja.


*******



Kata-kata itu terus berputar di kepala Q. apakah dy Yong hwa oppa yang Q kenal?? Tapi sepertinya tidak mungkin. Kalaupun benar, Q kan sangat membencinya karena dy seorang pembohong besar.

Hyo in : dy oppa Q bukan ya?? Ah.. pazti bukan.

Ketika masuk ruang kelas tanpa sadar Yong hwa ada di belakang Q.. ketika melihatnya Q langsung menyapanya (tingkat pde super tinggi)

Hyo in : hy.. Q Lee Hyo In.. kau siapa? Kau mahasiswa baru kan?
Yong hwa : Q Jung yong hwa.. salam kenal. Benar Q mahasiswa baru disini, jadi mohon bantuannya. Oya Q dengar kau adalah “Ratu” di kampus ini??
Hyo in : hah? Ratu? Tidak… itu hanya teman-teman Q saja yang bilang, tapi Q tidak merasa seperti itu koq. Oya jadi mulai hari ini kita berteman kan??
Yong hwa : tentu saja.. (sambil berjabat tangan dengan hyo in)

Tiba datang seorang cewek memanggil dan langsung merangkul pundak yong hwa..

Ha ni : oppa… bagaimana kampusnya? Apakah menyenangkan?? Oppa Q sangat kecewa sekali waktu mengetahui kalau kata berbeda kelas..
Yong hwa : Q suka keadaan kampus ini.. Q juga sudah mendapatkan beberapa teman.. ah kau ini. Walaupun beda kelas, kita kan masih bisa bertemu setiap hari.
Ha ni : tapi tetap saja Q sangat kecewa..
Hyo in : maap, yong hwa, kau kenal dengan ha ni?
Ha ni : yong hwa oppa thu pacar Q. kau jangan pernah coba-coba menggodanya. Mengerti!!!!
Yong hwa : kau ini..
Ha ni : biar saja. Memang sifatnya seperti itu.
Hyo in : baiklah kalau begitu. Q pergi dulu ya.
Yong hwa : hyo in!!! kau marah?? (memegang tangan hyo in yang hendak ingin pergi)
Hyo in : tidak koq. Q tidak marah. Q pergi karena Q memang masih ada pekerjaan. Sampai jumpa.. (berjalan menjauhi yong hwa dan hani)
Ha ni : ya.. pergi saja kau sana. Tidak ada juga yang meinginkan kau disini. Ya kan oppa?
Yong hwa : ha ni… hentikan. Q tidak suka dengan sikap mu ini. (pergi menjauhi hani)
Ha ni : oppa… tunggu!!


*******


Sementara itu hyo in terus memikirkan apakah Ha ni benar pacar yong hwa..

Tilt…. Tilt…… tilt……(suara nada telepon)
Hyo in : da bin angkat..
Da bin : yeoboseyo… npa hyo in…??
Hyo in : kau dimana sekarang?
Da bin : Q sekarang sedang ada di kantin bersama yang lain.. npa memangnya??
Hyo in : Q kesana sekarang.. kau jangan pergi kemana-mana..
Da bin : oke..



*********


Hyo in : tadi Q sudah bicara dengan yong hwa..
Bin sister : apa?????? Kapan?????? Koq bisa???
Hyo in : tenang dulu… oya ada yang Q tanyakan.. apa benar pacar yong hwa yang kalian maksud itu adalah Oh Ha Ni??
Seul bin : benar.. Q juga tidak menyangka mengapa dy bisa pacaran dengan yong hwa
Tae bin : benar sekali. Q juga heran napa si no.2 thu bisa pacaran dengan yong hwa..
Hyo in : huh… mengapa hdup Q tidak perah lepas dari si no.2 thu??
Da bin : thu mah DL alias derita loe.. hehehehe peace hyo in
Hyo in : tapi Q yakin kalau Q pasti bisa menaklukkan hati yong hwa dan merebutnya dari Ha ni..
Da bin : Q ragu.. karena menurut Q yong hwa itu beda dari semua pria yang cinta mati dengan mu.. kau tahu? Dari kabar yang Q dengar mereka sudah berpacaran hampir tiga tahun!! Jadi sepertinya yong hwa tidak akan pernah jatuh cinta dengan mu..
Hyo in : kata siapa Q tidak mungkin bisa?? Pria yang sudah menikah bertahun-tahun saja bisa Q taklukkan, masa yong hwa tidak.. mw taruhan..
Da bin : benar juga sih.. tapi Q tetap saja ragu.. oke.. kita taruhan.. tapi apa dulu hadiahnya??
Taebin & Seul Bin : kami tidak ikut..
Da bin : kalau Q menang, mobil Forche mu buat Q ya??
Hyo in :boleh saja, tapi kalau Q yang menang kau akan memberi Q apa??
Da bin : apa saja yang kau mau
Hyo in : termasuk keluar dari kampus ini??
Da bin : ahhh… sepertinya tidak.. yang lain saja lah
Hyo in : hahahaha tidak Q hanya bercanda… Q ingin villa yang baru kau beli.. bagaimana??
Da bin : oke… setuju… tapi hanya dalam waktu 3 minggu
Hyo in : oke…


**************


Keesokan harinya seperti biasa hyo in selalu bangun kesiangan…

Hyo in : astaga….. Q kesiangan lage…. Bibi…
Pembantu : iya nona….
Hyo in : ibuku mana??
Pembantu : ibu anda baru saja pulang dan ia sekarang sedang tidur.. apakah kau mau sarapan dulu??
Hyo in : ah tidak perlu.. Q pergi dulu… dah…….
Pembantu :hati-hati..

*********


Sesampainya di kampus hyo in mulai melancarkan aksinya untuk menggaet yong hwa.

Hyo in : pagi yong hwa…
Yong hwa : pagi… oya kau benar tidak marah kan atas kejadian kemarin?
Hyo in : tentu saja tidak.. Q kan tidak seperti kekasihmu itu yang agak tempramental… maaf…
Yong hwa : syukurlah.. ah tidak apa-apa.. dy memang seperti itu.. oya sebagai permintaan maaf Q kau mau sarapan bersama Q??
Hyo in : tidak ada yang perlu maafkan koq. Tentu saja Q mau (secara tadi g sarapan hehehe)
Yong hwa : ayo kita pergi..
Hyo in : ayo..

**********


Sementara itu di kantin, hyo in sedang asik sarapan dengan yong hwa, tiba-tiba pengacau datang (maap, maksudnya Ha ni)

Ha ni : oppa….. kau sedang apa bersama wanita ini?
Yong hwa : kau lihat sendiri kan Q sedang sarapan. Kau sudah makan? Kalau belum, duduklah ikut makan bersama kami.
Ha ni : tidak.. Q pergi saja..
Yong hwa : ha ni!!! Hyo in maap. Kau tidak apa-apa kan makan sendirian?
Hyo in : tidak apa-apa.. kau kejarlah dy.. (muka cemberut)
Yong hwa : hyo in sekali lagi maap.. (pergi meninggalkan hyo in)
Hyo in : yah dy pergi…. Baru juga sebentar dengan dy.. liat saja Oh Ha ni.. Q pasti akan memberikan pelajaran untuknya

***********

Sehari, dua hari, tiga hari, sampai tiga minggu lebih hyo in mencoba menaklukkan hati yong hwa. Tapi yong hwa masih tetap setia pada Hani. Hyo in sampai heran mengapa yong hwa bisa sampai setia seperti itu. tapi suatu hari hal yang paling Hyo In takutkan akhirnya terjadi juga. Yong hwa tidak sengaja mendengar pembicaraannya dengan Bin Sister bahwa Hyo in sedang taruhan dengan Da Bin.


Da bin : hyo in.. bagaimana, kau sudah bisa meluluhkan hati yong hwa? Waktu taruhan kita sudah habis.. dari yang Q lihat, kau gagal total!! Jadi bersiap saja kehilangan mobil kesayanganmu.
Hyo in : Q tidak tahu. Baru kali ini Q bertemu pria seperti itu. Q sampai kehabisan ide untuk menaklukkannya. Tenang saja, besok mobilnya akan ada di depan rumahmu.
Da bin : asik……. Hyo in kau memang baik sekali. Kapan-kapan kita taruhan lagi ya.
Seul bin : wah… da bin enak sekali. Oya hyo in, apakah kau sudah memikirkan resikonya jika suatu saat nanti yong hwa tahu akan hal ini.
Hyo in : aku tidak tahu. Sepertinya Q benar-benar sudah jatuh cinta dengannya. Q tidak mengerti apa yang sedang terjadi dengan Q saat ini..
Tae bin : Q yakin dy pasti akan marah besar…

Di balik pintu kelas, Yong hwa tidak sengaja mendengar pembicaraan itu dan langsung pergi.

Hyo in : ah tidak…… Yong hwa……….!!!!!!!!!! (teriak dan berlari mengejar yong hwa)
Da bin : ada apa??
Seul bin : tidak mungkin yong hwa mendengar pembicaraan kita…


*******


Hyo in : yong hwa!!! Tunggu dulu… Q bisa menjelaskan semuanya.. ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan.. yong hwa..
Yong hwa : tidak ada yang perlu kau jelaskan lagi. Semuanya sudah jelas. Q kira kau serius berteman dengan Q. tapi ternyata kau hanya menjadikan Q sebagai taruhan. Ternyata benar perkataan Hani, kau memang….
Hyo in : yong hwa…… (menangis)
Yong hwa : Q menyesal telah mengenal mu

Di sisi lain Hyo in sedih dengan apa yang dikatakan yong hwa padanya, tapi di sisi lainnya dy menyadari bahwa ia mulai mencintai yong hwa. Ia mulai merasakan perasaan yang sudah lama tidak ia rasakan lagi setelah teman masa kecilnya yang juga bernama yong hwa pergi.
Hyo in juga mendapatkan kenyataan bahwa Yong Hwa yang ia kenal sekarang adalah Jung Yong Hwa teman masa kecilnya dulu yang merupakan cinta pertamanya.


***************


Jae min : kau kenapa? Oya Q dengar, Yong hwa menolakmu? Berani sekali dy memperlakukanmu seperti itu… apa perlu Q hajar saja dy??
Hyo in : tidak perlu.. semuanya sudah selesai..
Jae min : apa maksud mu?
Hyo in : kau tahu, ternyata yong hwa itu adalah teman masa kecil Q dulu. (menitikkan air mata)
Jae min : apa? Bagaimana kau bisa seyakin itu?
Hyo in : sewaktu Q bertengkar dengannya kemarin, Q tidak sengaja melihat kalung yang melingkar di lehernya. Kalung itu sama dengan yang Q kenakan sekarang. (memperlihatkan kalung tersebut)
Jae min : mungkin saja kalung hanya sama.. kalung seperti itu pasti banyak tidak mungkin hanya ada sepasang..
Hyo in : tidak.. Q yakin sekali.. sewaktu kecil dy pernah bilang kalau kalung itu sepasang. Satu dy pinjamkan kepada Q dan satunya lagi dy yang mengenakannya. Apa yang harus Q lakukan sekarang?
Jae min : bukankah dulu kau pernah bilang kalau kau sangat membencinya karena dy mengingkari janjinya pada mu? Apa kau lupa pada hal itu?
Hyo in : tentu saja Q tidak lupa.. tapi mengapa pada saat ini.. pada saat Q mulai membuka hati Q pada orangn lain.. Q membencinya, tapi Q juga sekaligus tiak bisa memungkiri kalau Q juga sangat memcintainya
Jae min : Q bingung harus berkata apa lagi pada mu.. Q tidak mungkin membantumu untuk memdapatkan hati yong hwa lagi karena di sisi lain Q juga ingin sekali menjadi sesuatu yang lebih untuk mu. (berkata dalam hati)
Hyo in : Q tidak tahu harus berbuat apa…


*****************



Sementara itu di kampus, mahasiswa yang lain sedang sibuk mempersiapkan diri untuk ikut perkemahan..

Bin sister : hyo in…….
Hyo in : apa?
Da bin : kau ini kemana saja? Kami bertiga daritadi sibuk kesana kemari mencari mu.
Seul bin : kau memangnya tidak ikut perkemahan ya?
Hyo bin : kemah?
Tae bin : ia.. kemah.. kau memang tidak ikut? Dari kabar yang Q dengar, yong hwa juga ikut loh… kau tidak berminat lagi dengannya?
Hyo in : Q tidak tahu.. oya apakah hani juga ikut?
Seul bin : ya pastilah.. dimana ada yong hwa disana pasti ada hani.. ayolah kau ikut.. kami bertiga juga ikut
Da bin : benar.. kalau tidak ada kau tidak seru.. kau bilang kau ingin memberi pelajaran pada hani? Inilah saatnya
Hyo in : kau ini, apakah kau mau yong hwa tambah benci pada Q kalau dy tahu Q memperlakukan “kekasihnya” seperti tu.?
Tae bin : tenang saja. Kami pasti akan membantumu. Tapi kau ikut ya?
Hyo in : tapi, Q tidak tahu mengapa perasaan Q tidak enak sekali.
Da bin : tidak enak? Mengapa? Tapi kau ikut ya? Ya ya ya?
Hyo in : Q tidak tahu.. iya Q ikut.. kalian senang?
Bin sister : hore…… akhirnya.


*********


Hari dimulainya perkemahan pun dimulai. Mereka pergi ke suatu pedesaan terpencil. (maap g bisa kasih tw tempatnya cz writer g da ide). Tempatnya mengingatkan hyo in pada tempat kelahirannya di star village.

Da bin : akhirnya sampai juga.. perjalanannya jauh sekali..
Tae bin : ah….. tempatnya bagus sekali.. Q mendapatkan banyak foto sewaktu kita masih di bis tadi.
Seul bin : hyo in!!! kau ini tidak bersemangat sekali. Semenjak perjalanan tadi kau hanya tidur saja.
Hyo in : terserah kalian saja lah. Q ngantuk. Oya tenda kita sudah siap kan?
Da bin : tentu saja. Kau bisa lihat sendiri (menunjuk pada tenda) karena kita kan punya pria-pria yang mau bersusah payah mendirikannya.
Hyo in : baguslah kalau begitu. Q mau tidur lagi. Dah..
Seul bin : tunggu dulu.. coba kau lihat itu ada yong hwa..
Hyo in : mana? Ah dy.. Q tidak terlalu peduli dengannya.
Tae bin : benar tidak peduli lagi dengannya? Hyo in, Q sangat mengenal mu.. kau tidak mungkin berubah dalam waktu sekejap. Oya Q dengar dy teman masa kecil mu. Apakah itu benar?
Da bin : tunggu dulu, apakah dy Jung Yong Hwa yang sering kau ceritakan dulu? Teman masa kecil sekaligus cinta pertamamu? Tidak mungkin
Hyo in : kalau memang seperti itu kenyataanya, bagaimana lagi. Dah ah, Q mulai bosan di tempat ini. Q mau duduk sebentar di pinggir danau itu. oya Q sedang ingin sendiri, jadi jangan menganggu Q. mengerti?
Da bin : oke.. kami juga ingin merapikan tenda dulu.


***********


Sementara hyo in sedang melamun di pinggir danau, tiba-tiba Hani datang menganggu.

Ha ni : hyo in. sebenarnya apa mau mu?
Hyo in : apa maksudmu?
Ha ni : Kau jangan pura-pura tidak tahu.
Hyo in : Q memanga tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan sekarang
Ha ni : mengapa kau selalu mengganggu hubungan Q dengan yong hwa oppa?
Hyo in : Q tidak pernah merasa sudah mengganggu kalian. Kau salah paham akan hal ini
Ha ni : Jangan harap kau dapat merebut Yong hwa oppa dari Q. walaupun Q tahu kau adalah teman masa kecilnya.
Hyo in : tahu dasri mana kau tentang hal itu?
Ha ni : tentu saja Q tahu. Q tidak sebodoh yang kau kira. Q peringatkan pada mu, jangan pernah mengganggu hubungan Q lagi. Lagipula yang ada di hati yong hwa oppa sekarang adalah Q bukannya kau. Kau perlu ingat kalau hubungan kalian waktu kecil dulu hanyalah masa lalu. Masa lalu adalah masa lalu, sekarang hanya ada Oh Hani di hati Yong hwa oppa. Kau mengerti?
Hyo in : kau kira Q akan menyerah semudah itu?
Ha ni : apa?
Hyo in : Q akan merebut apa yang telah menjadi milikku dulu.
Ha ni : apa!!!! Q pernah tidak akan membiarkan mu merebut Yong hwa dari Q. tidak akan pernah!!! (mendorong Hyo in ke danau). Rasakan itu!!! Jangan pernah main-main dengan Q!!!
Hyo in : tolong……….!!!!!!!! (teriak minta tolong)
Ha ni : hey… kau jangan pura-pura tenggelam……. Karena tidak ada yang akan menolongmu.
Hyo in : tolong…… tolong… tolong……


Setelah beberapa menit, suara teriakan hyo in tidak terdengar lagi. Dy pun tidak lagi terlihat.

Ha ni : hey… hyo in kau jangan pura-pura.. (panik)
Da bin : apa yang terjadi? Mana hyo in?
Seul bin : da bin apa yang terjadi? Ha ni! Apa kau mendorong hyo in ke danau? Hyo in tidak bisa berenang!! Hyo in!!!!!!!!
Da bin : hyo in!!!!!! hyo in!!!! Hyo in!!!!!

Tiba-tiba yong hwa datang ketika mendengar bin sister meneriakkan nama hyo in

Yong hwa : apa yang terjadi? Mana hyo in?
Da bin : dy…. (menangis)

Yong hwa pun langsung menceburkan dirinya untuk menolong hyo in dan menggangkat tubuhnya ke pinggir danau. Yong hwa juga segera member napas buatan pada hyo in tepat di depan mata kepala Ha ni yang merupakan pacar yong hwa. Karena terlalu lama dalam air, bibir hyo in mulai berubah menjadi biru.

Yong hwa : hyo in bangun!!!! Hyo in!!!!! kau harus bangun!!!!!! Jangan bercanda Lee Hyo in.. bangun!!!!
Hyo in : uhuk.. uhuk… uhuk….
Yong hwa : syukurlah… (langsung memeluk hyo in). kau tidak apa-apa?
Hyo in : kepala Q pusing…
Da bin : kau tidak apa-apa kan? Ayo cepat ke tenda, kau bisa jalan kan?
Hyo in : iya Q bisa. (meninggalkan yong hwa dan ha ni)
Yong hwa : oh ha ni, kau tahu tindakan mu tadi sudah keterlaluan! (berteriak)
Ha ni : bukan Q yang melakukannya…
Yong hwa : kalau bukan kau siapa? Hyo in sendiri? Tidak mungkin hyo in, karena dy tidak bisa berenang dan dy sangat trauma dengan hal ini. Kau tahu, kau telah mengingatkan traumanya! Jangan pernah bicara pada Q jika kau belum minta maap padanya.
Ha ni : Q tidak salah, jadi buat apa Q minta maap
Yong hwa : Q pergi…….
Ha ni : oppa……. Jangan pergi……..

Sejak hari itu, hyo in yang biasanya banyak bicara jadi mendadak pendiam selama di perkemahan. Pada suatu pagi, ada seorang anak kecil dari desa tempat mereka berkemah masuk ke tenda hyo in dkk. Ia mengambil kamera kesayangan hyo in. hyo in yang melihat aksinya tersebut langsung mengejarnya ke hutan tempat anak itu pergi. Yong hwa yang melihat hyo in berlari juga ikut mengejarnya.

Hyo in : hey,, jangan pergi kau. Kembalikan kamera Q
Yong hwa : hyo in. kau mau pergi kemana.. jangan pergi jauh-jauh.
Hyo in : hey… berhenti!!! (teriak dengan napas yang terengah-engah)
Yong hwa : untuk apa kau mengejar anak tadi?
Hyo in : dy mengambil kamera Q!
Yong hwa : kalau Cuma kamera, kau kan bisa membelinya lagi
Hyo in : itu kamera kesayangan Q.
Yong hwa : oh.. anak itu pasti sudah pergi jauh, jadi sebaiknya kita kembali ke kemah. Sepertinya hujan akan turun. Tapi tunggu dulu..
Hyo in : apa lagi? Oh tidak… apakah kita tersesat?
Yong hwa : sepertinya begitu..
Hyo in : ah… hujan…….
Yong hwa : kita berteduh di rumah itu….
Hyo in : ayo… (berlari ke sebuah rumah tua)

Hampir lebih dari 30 menit yong hwa dan hyo in hanya berdiam diri ketika sedang menunggu hujan reda. Tapi tak berapa lama kemudian, hyo in mulai mengeluarkan suaranya.

Hyo in : oya, Q belum berterima kasih untuk yang kemarin. Terima kasih sudah bersusah payah menolong Q.
Yong hwa : tidak masalah, Q hanya melakukannya dengan spontan saja.
Hyo in : tapi Q tetap berterima kasih. Kalau kau tidak menolong Q mungkin Q sekarang sudah tidak ada di sini.
Yong hwa : tidak perlu. Oya, Q ingin minta maap atas perilaku Ha ni terhadap mu kemarin. Q sangat mina map. Q tidak mengerti mengapa dy bisa melakukan hal itu.
Hyo in : kemarin itu hanya kecelakan. Lagipula kau tidak perlu minta maap karena itu bukanlah kesalahan mu.
Yong hwa : Q tahu, tapi Q merasa Q perlu minta maap atas hai itu..
Hyo in : Q sudah memaapkannya sebulum kau meminta maap pada Q
Yong hwa : oya, baagimana keadaan orang tua mu sekarang?
Hyo in : mereka baik-baik saja. Tunggu dulu, mengapa kau menanyakan hal itu?
Yong hwa : baguslah kalu begitu. Tidak ada apa-apa, Q hanya bertanya saja. Memangnya tidak boleh?
Hyo in : bukan begitu, tapi hanya saja..
Yong hwa : tapi apa? Wah.. hujannya sudah berhenti.. oyo kita cari jalan untuk kembali ke kemah. Kalau terlambat kita bisa di tinggalkan yang lainnya.
Hyo in : ayo….


**********

Semenjak perkemahan itu selesai, hyo in tak henti-hentinya memikirkan yong hwa. Begitupun dengan yong hwa, tapi yong hwa merasa ada yang hyo in sembunyikan darinya. Maka dari itu dy mendatangi da bin untuk bertanya akan hal itu.

Yong hwa : da bin. Bisa kita bicara berdua saja sebentar. Ada hal yang ingin Q tanyakan padamu.
Da bin : Tentu saja. Tapi sepertinya jangan disini. Tidak enak kalau terdengar yang lain.
Yong hwa : Q tahu tempat dimana kita bisa berbicara.
Sesampainya di termpat yang dimaksud…
Da bin : apa yang ingin kau tanyakan pada Q?
Yong hwa : tapi kau harus janji tidak akan memberitahu pada siapa-siapa?
Da bin : tentu saja, Q pandai menjaga rahasia..
Yong hwa : bagus. Q ingin bertanya tentang hyo in..
Da bin : hyo in? kau ingin bertanya apa?
Yong hwa : kau sudah berapa lama mengenal hyo in? apakah kau tahu bagaimana keadaan keluarganya sekarang?
Da bin : Q sudah lebih dari 6 tahun mengenalnya. Dy sekarang tinggal bersama ibunya. Tapi sudah beberapa tahun ini ibunya sangat sibuk dengan bisnisnya..
Yong hwa : lalu ayahnya?
Da bin : mengapa kau bertanya seperti itu? Apakah kau sekarang tahu kalau kalian dulu pernah kenal?
Yong hwa : tentu saja Q tahu. Jawab pertanyaan Q tadi
Da bin : ayahnya pergi meninggalkannya dan ibunya tidak lama setelah kau pindah keluar kota. Itu yang Q dengar dari cerita hyo in.
Yong hwa : lalu apa yang terjadi setelah itu?
Da bin : maap Q tidak bisa cerita. Mengapa kau tidak bertanya langsung pada hyo in agar kesalahpahaman di antara kalian menjadi selesai?
Yong hwa : salah paham? Hyo in duluan yang tidak menepati janjinya. Jadi sepertinya menurut Q tidak ada yang perlu Q lakukan untuknya.
Da bin : ternya ta benar yang Q sangka selama ini. Terjadi kesalah pahaman di antara kalian berdua. Sebaiknya kalian selesaikan masalah kalian ini. Q pergi dulu.
Yong hwa : da bin Q belum selesai.


*********

Sementara itu, hyo in yang tidak masuk kuliah malah pergi makan ke sebuah restoran.
Ia melihat sebuah keluarga yang lengkap sedang makan dengan enaknya.

Hyo in : kapan Q bisa merasakan hangatnya keluarga seperti itu? (berkata dalam hati)
Sepertinya Q memang tidak di takdirkan untuk merasakannya.
Tuhan, mengapa hal ini terjadi pada Q? (menitikkan air mata)

Ketika hendak pergi meninggalkan tempat tersebut, hyo in tidak sengaja menabrak seorang ibu-ibu. Ternyata dy adalah ibunya yong hwa.

Hyo in : ah maap. Anda tidak apa-apa?
Ibu YH : Q tidak apa-apa
Hyo in : tante? Anda ibu yong hwa bukan? Ini Q hyo in
Ibu Yh : hyo in? kau yang tinggal di desa itu?
Hyo in : benar. Bagaimana kabar anda? Oya mari kita duduk dulu.
Ibu YH : baik. Ayo..

Mereka berdua berbincang-bincang layaknya ibu dan anak.

Hyo in : oya apakah tante tahu kalau Q satu tempat kuliah denga yong hwa.
Ibu YH : benarkah? Baguslah kalau begitu.. apakah yong hwa baik terhadap mu ?
Hyo in : tentu saja. Tapi kami tidak seakrab dulu. Mungkin karena yong hwa juga sekarang sudah punya pacar.
Ibu YH : maapkan anak Q.
Hyo in : anda tidak perlu minta maap seperti itu.

Mereka cukup lama berbincang hingga lupa waktu.

Ketika hyo in pulang ke rumah, ibunya sudah menunggu di rumah dengan wajah yang agak marah.

Ibu : dari mana saja kau?
Hyo in : bukan urusan ibu. Lagipula sejak kapan ibu memperhatikan Q?
Ibu : bersikaplah sopan terhadap ibumu!! Oya Q dengar kau kembali menolak beasiswa yang di berikan pada mu?
Hyo in : Q memang menolaknya. Uruslah urusan ibu sendiri
Ibu : Q sudah mempersiapkan kebutuhanmu di luar negeri nanti jika kau pergi.
Hyo in : Q tidak akan pergi..
Ibu : hyo in.. tunggu dulu!! Ibu belum selesai.
Hyo in : Q sudah selesai.


***********



Keesokan harinya… hyo in baru ingat kalau besok adalah hari ultahnya.

Hyo in : bibi……. Ibuku mna?
Pembantu : dy sudah pergi ke kantor pagi-pagi sekali.
Hyo in : oh…. (menggambil handphone)

Tilt…….. tilt……. Tilt……

Ibu : halo.. ada apa hyo in?
Hyo in : bisakah malam ini kau pulang sebelum jam 12?
Ibu : Q usahakan.. ada apa memangnya?
Hyo in : dy lupa (dlm hati).. kau akan tahu nanti.. janji ya?
Ibu : iya…


Hyo in sibuk mempersiapkan pesta ultah kecil di rumahnya. Dy juga menelpon Bin Sister untuk datang sebagai tamu..
Pada malam di hari ultahnya, dy terus menunggu ibunya hingga larut malam. Jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Bin sister pun pamit untuk pulang. Hyo in menangis seorang diri karena untuk kesekian kalinya orang yang paling penting dalam hidupnya tidak mengingat hari ultahnya..

Keesokan harinya di kampus bin sister sudah membuat pesta kejutan untuk ultah untuk hyo in.. tapi setelah melihat kejutan tersebut hyo in langsung pergi dan yong hwa pun mengejarnya.

Bin sister : surprise….. hyo in selamat ultah…
Da bin : hyo in kau mau kemana.?
Yong hwa : hey… mereka sudah bersusah payah mempersiapkannya (memegang tangan hyo in)
Hyo in : lepaskan!!
Yong hwa : tidak sebelum keu minta maap pada mereka.. kau ini kenapa?
Hyo in : lepaskan!!! Bukan urusanmu!!! Oya sekarang kau bisa senang karena Q tidak akan pernah lagi mengganggu hubungan mu dengan Ha ni.
Yong hwa : apa maksud mu? Hyo in….

Sementara itu hyo in langsung pulang ke rumahnya sehabis berdebat dengan yong hwa. Di rumah, ibunya sudah menunggu di depan kue ultah yang sudah disiapkan hyo mlam sebelumnya.

Ibu : hyo in.. maap ibu lupa
Hyo in : Q sudah biasa.. dan tenang saja, ibu tidak akan pernah merasa bersalah lagi seperti ini karena Q akan segera pergi.
Ibu : apa maksud mu?
Hyo in : Q baru saja menerima beasiswa kuliah di luar negeri. Kau senang mendengarnya? Q akan pergi beberapa hari lagi.
Ibu : mengapa kau bersikap seperti ini pada ibu? Apa kau membenci Q?
Hyo in : iya.. Q membenci mu, Q sangat membenci mu. Q melakukan hal ini agar Q bisa jauh darimu.. kau puas?
Ibu : hyo in tunggu dulu!!!!!


*************


Sementara itu di kampus..
Da bin : hyo in, kau serius ingin mengambil beasiswa itu?
Hyo in : tentu saja. Kalian kan tahu Q sangat menginginkannya
Seul bin : kau bohong. Apa ini semua ada hubungannya dengan yong hwa?
Hyo in : tentu saja tidak. Kalian hanya tidak tahu saja kalau Q telah merencanakannya sejak lama bahkan sebelum Q bertemu dengan yong hwa. Jadi ini tidak ada hubungannya sama sekali dengannya.
Tae bin : lantas, mengapa kau pergi secara mendadak?
Hyo in : Q kan sudah bilang, bagi Q ini tidak mendadak. Maap kalau sebelumnya Q tidak pernah memberitahu kalian
Da bin : lalu kapan kau pergi? (menangis)
Hyo in : minggu depan.. hey,, kau jangan menangis.. (ikut menitikkan airmata)
Bin sister : hyo in…. (memeluk hyo in)

Tiba-tiba jae min datang..
Jae min : hyo in.. kau tega meninggalkan kami semua?
Hyo in : Q… maapkan Q..
Jae min : kami tidak perlu permintaan maap mu..
Hyo in : tolong antar Q ke bandara minggu depan ya. (memeluk jae min)
Da bin : apakah kau telah memberitahu yong hwa?
Hyo in : Q yakin dy pasti sudah tahu. Tapi Q belum mengucapkan selamat tinggal dan Q juga belum mengembalikan kalung yang dy pinjamkan pada Q.
Seul bin : lalu kapan kau akan mengembalikannya?
Hyo in : secepatnya.. oya Q pergi dulu karena masih banyak yang harus Q perseiapkan untuk kepergian Q.. bye…..


Hyo in mengeluarkan HP dari tasnya dan menulis pesan ke yong hwa yang berisikan.
“ Yong hwa, besok lusa Q menunggu mu di Sun Café. Kau pasti mengetahui tampatnya kan? Karena Q pernah melihatmu dan teman” mu disana. Q tunggu jam 4 sore. Q akan terus menunggu mu hingga kau datang. Ada yang harus Q bicarakan pada mu” by Hyo In

Dua hari kemudian… hyo in telah menunggu Yong hwa hingga hingga 6 jam lamanya, tapi hingga saat itu yong hwa tidak terlihat batang hidungnya.. hyo in juga sudah menghabiskan hampir 6 gelas milkshake yang merupakan minuman kesukaannya.. jam sudah hampir menunjukkan pukul 10 dan café itu hendak tutup.

Waitress : maap nona, café kami sudah mau tutup. Bisakah anda kembali besok saja.
Hyo in : bisakah Q menunggu teman Q 10 menit lagi.
Waitress : maap tidak bisa karena semua karyawan disini sudah mau pulang

Tak berapa lama setelah Hyo in pergi dari café itu, yong hwa datang dengan sangat tergesa-gesa.
Yong hwa : maap, apakah café ini sudah tutup?
Waitress : benar.. ada yang bisa saya bantu?
Yong hwa : apakah tadi ada seorang wanita cantik berambut coklat panjang yang menunggu disini lumayan lama?
Waitress : benar tadi ada. Dy menunggu hingga 6 jam lamanya. Dy baru saja pergi..
Yong hwa : begitukah… terima kasih..
Waitress : sama”

HP yong hwa berdering. Ternyata hyo in yang menelepon
Hyo in : yoboseyo.. yong hwa.. kau tahu kalau Q menunggu mu sangat lama.
Yong hwa : maapkan Q. tadi Q ada kesibukan tapi Q lupa memberitahumu.
Hyo in : tidak apa-apa. Q akan menunggu mu besok siang jam 1 sebelum Q berangkat. Kau harus datang karena ada yang harus Q serahkan pada mu.
Yong hwa : baiklah. Q janji tidak akan terlambat lagi.
Hyo in : jangan berjanji kalau kau tidak bisa menepatinya. Sudah dulu ya. Bye..
Yong hwa : apa? Ah baiklah. Sampai jumpa besok.

Keesokan harinya………
Yong hwa : maap apakah Q terlambat lagi?
Hyo in : tidak. Q saja yang datang lebih cepat. Oya Q ingin mengembalikan ini kepadamu. (menyerahkan kotak yang berisikan kalung)
Yong hwa : apa ini?
Hyo in : lihat saja.. maap Q baru bisa mengembalikannya sekarang.
Yong hwa : kau ambil saja. Q memberikannya untumu
Hyo in : maap Q tidak bisa karena itu bukan milikku
Yong hwa : apa maksudmu?
Hyo in : kau dulu pernah bilang kalau kau akan memberikan kalung itu pada orang yang akan kau nikahi. Dan sepertinya itu bukan Q maka dari itu Q mengembalikannya lagi.
Yong hwa : Q ingin bertanya. Kau pergi karena ingin membalas perbuatan Q padamu dulu?
Hyo in : tentu saja tidak. Mungkin sekarang lah waktu Q untuk pergi.. maap kalau selama ini Q telah mengganggu hubungan mu dengan ha ni.
Yong hwa : lupakan saja karena hubungan Q dengannya sudah berakhir.
Hyo in : benarkah? Kau berkata seperti itu malah membuat Q makin bersalah.
Yong hwa : apa yang Q lakukan untuk hadiah kepergianmu?
Hyo in : apa ya… maukah kau mengantar Q ke bandara?
Yong hwa : tentu saja. Tapi apakah kau akan kembali ke korea lagi?
Hyo in : Q tidak tahu tapi Q usahakan untuk kembali. Ayo kita pergi nanti Q bisa ketinggalan pesawat.
Yong hwa : ayo.. mobil Q ada di seberang jalan.


Ketika mereka menyebrang jalan hendak menuju mobil yong hwa. Hyo in melihat ada sebuah mobil dari arah berlawanan sedang menuju ke arah yong hwa dan tanpa berpikir panjang lagi hyo in langsung mendorong yong hwa yang mengakibatkan hyo in sendiri yang tertabrak mobil itu. hyo in langsung terjatuh dengan bersimbah darah. Yong hwa yang melihatnya langsung bergegas menghampirinya.
Yong hwa juga langsung membawa hyo in ke rumah sakit terdekat. Sesampainya di rumah sakit, yong hwa berusaha menghubungi Ibu hyo in agar segera datang ke rumah sakit tersebut.

Hampir 3 hari hyo in tidak kunjung sadar. Dokter berkata pada ibunya bahwa ada beberapa kemungkinan yang terjadi jika Hyo in sadar nanti. Pertama hyo in mungkin akan mengalami amnesia sesaat karena benturan yang sangat keras sekali di kepalanya. Yang kedua hyo in mungkin akan mengalami kelumpuhan pada kakinya dan dokter juga memastikan jika seandainya hyo in lumpuh, hanya keajaiban yang dapat membuat dy bisa berjalan dengan normal kembali.

Pada hari k4 akhirnya hyo in sadar juga..

Hyo in : ibu.. Q sedang ada dimana?
Ibu : kau sekarang ada di rumah sakit. Kau mengalami koma selama 3 hari.
Hyo in : ibu.. mengapa kaki Q tidak bisa digerakkan? Ibu kaki Q kenapa?
Ibu : kau jangan panik.. ibu akan segera menemui dokter.. tunggu dulu…
Hyo in : kaki Q tidak mungkin lumpuh kan? Ibu!!!!!!

Yong hwa datang…

Yong hwa : ada hyo in? apa yang terjadi?
Hyo in : yong hwa… kakiku tidak bisa digerakkan.. Q lumpuh… (menangis)
Yong hwa : tenang.. Q yakin ini pasti tidak akan terjadi.. (memeluk hyo in)
Hyo in : ibu… apakah benar Q lumpuh? Ibu jawab!!!
Ibu : benar.. tapi ini hanya sementara.. kau pasti bisa berjalan kembali.. ibu yakin
Yong hwa : hyo in tenang. Q pasti selalu ada di samping mu..


Hati hyo in begitu hancur ketika mendapatkan kenyataan bahwa kakinya lumpuh. Ia tidak bisa menerima hal itu. Semua yang ia lakukan sekarang pun terbatas.

Ketika suatu hari ia ingin mengambil gelas yang terletak di atas meja, ia terjatuh karena tidak dapat menjangkau gelas itu. Melihat gelas yang pecah, hyo in yang sekarang itu sedang putus asa hendak memotong urat nadinya sendiri dengan pecahan gelas itu. Tapi untungnya yong hwa yang datang segera mencegahnya.

Yong hwa : apa yang kau lakukan?
Hyo in : lepaskan Q.. tidak ada gunanya Q hidup lagi.. lepaskan….
Yong hwa : jangan bodoh. Kau ingin menagkhiri segalanya? Ini bukanlah hyo in yang Q kenal..
Hyo in : hyo in yang kau kenal suda mati, yang di hadapan mu sekarang adalah hyo in yang cacat.. kau mengerti (menangis)
Yong hwa : Q tidak mengerti.. hyo in yang sekarang maupun yang dulu bagiku tetap sama saja. Dengarkan baik-baik, mulai sekarang Q Jung Yong Hwa akan selalu ada disisi mu.
Hyo in : Q sudah pernah bilang pada mu, kau jangan pernah berjanji jika kau saja tidak tahu kau bisa menepatinya atau tidak.
Yong hwa : kali ini Q pasti bisa menepatinya. Q janji..


Yong hwa ternyata benar-benar menepati janjinya. Setiap hari seusai pulang dari kampus, dy selalu menyempatkan dirinya untuk mengunjungi hyo in. Hati hyo in perlahan-lahan luluh juga. Rasa cintanya pada yong hwa mulai tumbuh kembali. Tapi dy sendiri tidak tahu apakah yong hwa memiliki perasaan yang sama sepertinya atau tidak. Pada suatu hari yong hwa membawa hyo in ke suatu tempat. Yong hwa menutup mata hyo in agar dy tidak tahu tempat apa yang akan dy kunjungi.

Hyo in : oppa.. kau mau membawa Q kemana? Dan untuk apa mata Q harus ditutup segala?
Yong hwa : kau diam saja.. sebentar lagi kita sampai.. bukalah mata mu sekarang..
Hyo in : ini…
Yong hwa : benar.. kau lupa ini tanggal berapa?
Hyo in : Q ingat.. ini tanggal 26 januari. Q tidak menyangka kau akan membawa Q ke tempat ini. Q kira kau sudah lupa pada janji kita dulu.
Yong hwa : Q tidak pernah lupa. Tapi mungkin kita memang sepertinya tidak di takdirkan untuk bertemu setiap tahun di tempat ini.
Hyo in : mengapa kau berkata seperti itu?
Yong hwa : kau tahu, ada seorang pria yang selalu ke tempat ini berkata pada Q kalau ada seorang wanita yang menunggu Q tapi dy tidak pernah bertemu dengan Q.
Hyo in : jadi maksud mu, sebenarnya kita berdua datang ke tempat ini setiap tahun tapi kita tidak pernah bertemu.
Yong hwa : benar. Jadi kau jangan lagi menganggap Q sebagai pembohong karena Q selalu mengingkari janji Q.
Hyo in : iya. Maapkan Q.. tapi bukan salah Q juga kan menganggap mu seperti itu. Itu kan karena…

Hyo in langsung terdiam karena yong hwa tiba-tiba mencium bibirnya karena hyo In terus bicara tanpa hentinya.. wajah hyo in langsung berubah menjadi merah..

Mulai hari itu hyo in beranggapan kalau yong hwa juga mempunyai perasaan yang sama dengannya. Tapi pada suatu pagi dy mendengar pembicaraan ibunya dengan yong hwa yang membuat hyo in sangat terkejut dan tidak mempercayai apa yang telah dy dengar..

Ibu : yong hwa.. terima kasih karena telah menemani hyo in di saat dy sedang susah. Q tidak tahu harus melakukan apa padamu untuk membalasnya.
Yong hwa : anda tidak perlu berterima kasih pada Q karena Q melakukan ini karena Q berhutang hanya padanya. Karena Q hyo in menjadi seperti ini. Seharusnya Q minta maap pada mu dan hyo in.
Ibu : tapi yong hwa, apakah kau mau melakukan sesuatu lagi?
Yong hwa : apa itu? Q pasti akan melakukannya.
Ibu : bisakah kau merahasiakan ini. Karena Q tidak mau hyo in mengetahui bahwa kau bersama dengannya karena kau ingin balas budi dengannya bukan karena kau memiliki perasaan khusus padanya. Q tidak ingin kembali menghilangkan semangat hidupnya.
Yong hwa : baiklah tapi sampai kapan? Q tidak bisa menutupi hal ini lebih lama lagi
Ibu : setidaknya sampai hyo in bisa berjalan lagi.
Hyo in : kalian tidak perlu merahasiakannya lagi karena Q sudah tahu semuanya.. Q kira kau tulus bersama Q tapi ternyata kau tidak lebih baik dari yang Q kira..
Yong hwa : ini todak seperti yang kau dengarkan
Hyo in : sudah cukup. Q tidak perlu mendengarkan penjelasanmu lagi. Sebaiknya kau pergi dan tidak usah datang kembali karena Q tidak memerlukan belas kasihan darimu..
Yong hwa : maapkan Q..
Hyo in : pergi….. Q bilang pergi sekarang juga…..
Yong hwa : baiklah…
Hyo in : ibu juga.. tinggalkan Q sendiri..




Hyo in yang mulai ceria kembali menjadi sangat pendiam dan pemurung.. walaupun Bin Sister datang menjenguk dan menhiburnya, tapi tak sedikitpun senyum terlihat dari wajahnya.. tapi itu sedikit berubah ketika sahabatnya Jae Min datang..

Hyo in : mau apa kau kesini?
Jae min : memangnya Q tidak boleh kesini..? oya Q butuh sekali bantuan mu.. kau mau membantu Q? ayolah.. ini berhubungan dengan kelangsungan hidup Q. please…
Hyo in : apa memangnya?
Jae min : bisakah kau membantu Q mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen di kampus tadi?
Hyo in : ah.. kau ini.. Q kira ada apa kau meminta dengan sangat memelas seperti itu. Baiklah, mana tugasnya..?
Jae min : kau memang baik sekali. Kapan-kapan kalau ada tugas lagi Q akan kemari lagi. Hehe
Hyo in : kau memang tahu bagaimana cara memanfaatkan Q.
Jae min : hyo in.. kau pintar sekali. Walaupun kau sudah lama tidak pergi ke kampus tapi kau masih bisa mengerjakan tugas yang super duper sulit ini. Kau beli otak dimana?
Hyo in : biasa saja. Q kan memang sudah pintar dari dulu. Hehe
Jae min : sombongnya..

Kesenangan hyo in dan jae min agak sedikit terusik dengan kehadiran yong hwa yang begitu tiba-tiba.

Yong hwa : hyo in, ada yang harus Q bicarakan padamu. Tolong dengarkan Q. jae min bisa tinggalkan kami berdua?
Jae min : baiklah.
Hyo in : jae min kau tetap disini. Yong hwa, menurut Q tidak ada yang harus kita bicarakan karena semuanya sudah sangat jelas. Sekarng kau pergi Q mau istirahat
Yong hwa : tapi hyo in..
Jae min : sebaiknya kau pergi.. hyo in sekarang sedang sakit..
Yong hwa : kau yang pergi karena ini bukan urusanmu..
Hyo in : cukup.. kalian jangan berdebat disini. Yong hwa, sebaiknya kau pergi karena semuanya sudah berakhir.
Yong hwa : jadi kau lebih memilih dy daripada Q?
Hyo in : tentu saja karena dy tidak seperti mu
Yong hwa : baiklah kalau begitu. Q pergi..
Jae min : Q yakin kau pasti tidak bersungguh-sungguh mengatakannya kan?
Hyo in : Q bersungguh-sungguh. Memangnya Q terlihat seperti sedang berbohong?
Jae min ; tentu saja karena di mata Q kau soerang yang tidak pandai berbohong. Lagipula kau memilih Q karena sebenarnya kau sekarang menutupi perasaan mu. Q tahu kalau selama ini kau mencintai yong hwa. Kau tidak bisa menutupinya dari Q. kau berkata kalau yong hwa adalah seorang pembohong, tapi kau sendiri tidak menyadari kalau kau sekarang juga sedang berbohong. Kau berbohong pada perasaanmu.
Hyo in : kau tidak tahu apa yang sedang Q rasakan saat ini.
Jae min : Q memang tidak tahu pasti tapi Q sangat yakin kalau kau saat ini sangat marah atas perbuatan yong hwa pada mu tapi di lubuk hatimu yang paling dalam kau tidak bisa membohongi perasaan mu sendiri.
Hyo in : kau sok tahu (menangis)
Jae min : sekarang kau menangis karena kau tidak bisa menahan perasaan mu lagi padanya. Q beritahu padamu, kau harus memberinya kesempatan lagi karena jika tidak kau akan menyesal seumur hidup. Mengerti?
Hyo in : apa Q harus melakukan hal itu?
Jae min : tentu saja. Kau pernah kehilangan dirinya satu kali. Q yakin kau pasti tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya kan?
Hyo in : kau benar. Kau tahu, kau sepertinya cocok jadi ayah Q. (tersenyum)
Jae min : kau ini, Q sedang serius tapi kau malah bercanda. Kau janji akan melakukan hal yang Q bilang tadi?
Hyo in : Q akan memikirkanya. Terima kasih..
Jae min : sama-sama adikku.



Han jae min sepertinya sudah bisa melupakan perasaannya pada hyo in dan membantu hyo in untuk bisa memaapkan yong hwa. Yong hwa datang kembali ke rumah hyo in karena jae min memberitahunya jika hyo in bersedia mendengarkan penjelasan darinya.


Yong hwa : kau tidak mendengar pembicaraan Q dan ibumu sampai selesai
Hyo in : maksudmu?
Yong hwa : Q berkata pada ibumu kalau Q tidak mungkin merahasiakannya lebih lama karena Q tulus mencintaimu. Tapi sepertinya kau belum sempat mendengarnya
Hyo in : kau bohong..
Yong hwa : apa Q harus membuktikannya padamu?
Hyo in : Q butuh pernyataan tapi Q butuh perbuatan nyata darimu..
Yong hwa : baiklah kalau begitu..


Seperti biasa yong hwa langsung mencium bibir hyo in secara tiba-tiba agar hyo in berhenti bicara.

Hyo in : mengapa kau selalu melakukan hal ini?
Yong hwa : agar kau berhenti bicara. Jadi kau memaapkan Q?
Hyo in : Q tidak tahu.. kita lihat saja nanti.
Yong hwa : ah.. kau ini..


Hari-hari hyo in mulai berwarna kembali ketika ada yong hwa disisinya. Hyo in pun sediki demi sedikit melai bisa berjalan setelah menjalani terapi selama 6 bulan. Setelah hyo in benar-benar embuh total, ia dan yong hwa memutuskan untuk bertunangan. Pada tanggal 26 januari pun mereka putuskan untuk menikah. Mereka menikah di pinggir danau di star village dan tinggal menetap disana.

TAMAT

GIVE ME COMMENT PLEASE

Selasa, 26 Oktober 2010

JUST MARRIAGE Part 5

Cast tambahan
Hyunjae ( Glory)
Jang Geun Seuk




Lagu Even if I die…milik 2AM mengalun lembut didalam mobil
Aku melihat kearah Sang Il, sepertinya dia sangat menikmati lagu itu. Aku ngerasa aneh..cowok norak seperti dia gimana bisa suka lagu seperti itu..
“ waeyo?” Tanya sang il tiba2 melihat kearahku
“ oh..ani..” jawabku langsung membuang muka
15menit kemudian
“ kita sudah sampai..cepat turun…” kata Sang Il keluar dari mobilnya. Aku mengikutinya turun…tapi aku diam ditempat
“ ini kan…..???”
“ aish..apalagi se…ayo cepet masuk…” kata sang il sambil menarik tanganku
“ya..sang il-ya..inikan….?”
Sang il menarikku masuk kedalam toko itu….
“ eoseo oseyo….” Kata seorang perempuan
“ Mwol dowa deurilkkayo…..” tanyanya lagi sambil tersenyum ramah
“ oh..kalian sudah datang rupanya….ini anak2 kami…” kata seorang perempuan
“ ya!..o..omma…? kenapa omma disini?” tanyaku sedikit terkejut
“ tentu saja omma disini karna ingin melihat gaun pengantin yang akan kamu kenakan nanti…” jawab ommaku
“ ye….????” Teriakku
“ aigoo..kenapa kamu begitu senang berteriak seperti itu…? Kamu hrus merubah kebiasaanmu itu. Sebentar lagi kamu akan punya suami…araseo…?” kata ommaku
“ ne..omma” jawabku lemah, aku lihat sang il tersenyum melihatku diomelin seperti itu
"sepertinya kamu bahagia melihatku menderita" bisikku
“ sudah2 sebaiknya kita segera mencoba gaun2nya..jadi jika ada yang kurang bisa segera diperbaiki….” Kata omma’nya sang il. Rupa2nya butik gaun pengantin itu adalah miliknya….
Pelayan mempersilahkan kami duduk..tak lama gaun2 pengantin muncul dihadapan kami
“ itu gaunmu….” Kata ommaku
“ mwo….? Sebanyak itu…??” tanyaku, ommaku hanya mengangguk
“ sebaiknya kamu coba dulu….” Kata omma;nya sang il
“ tapi….” Aku hendak membantah, tapi sang il langsung menarikku berdiri sekilas terlihat sangat lembut, tapi sebenarnya dia menarikku dengan cukup keras
“ lebih baik kamu mencobanya sekarang sayang…’’ kata sang il tersenyum
“ No….!” aku melotot kearah sang il
“ kamu coba atau kamu mau aku cium lagi didepan semua orang….?” Kata sang il mengancamku, tanpa diperintah lagi aku langsung masuk ruang ganti

Di dalam ruang ganti….
“ apa2an itu..main mau cium..ih..ogah banget dicium lagi ma dia..” kataku ingat kejadian kemaren jadi merinding
“ sebenarnya apa yang direncanakan kutu kupret itu…? Kenapa dia tiba2 menyetujui pernikahan ini? Pasti dia mempunyai rencana gak baik” kataku dalam hati

2jam berikutnya aku sibuk mencoba gaun pengantin yang rasanya ga ada habisnya itu
Benar2 menyiksa…..
Mana masih ada banyak yang harus dicoba….
“ ini gaun terakhir yang q coba…kalo masih g cocok juga aku pulang” kataku kearah pelayan yang membantuku memakai gaun itu…” aku cape”
Dengan langkah gontai aku keluar dari ruang ganti….
“ oh dear…gaun ini cocok banget…” kata ommaku n omma sang il…
“ ini sangat cocok untuk digerejanya…” kata omma sang il yang tiba2 mendekatiku n menyuruhku berputar…
“ perfect…..” kata ommaku
“ bagaimana menurutmu sang il…?” Tanya omma sang il kepada anaknya yang sedikit terperangah melihatku
“ cantik sekali…” gumam sang il entah sadar or gak
“ sang il-ya…” panggil ommanya
“ ye? oh bagus juga..terserah kalian saja..” kata sang il dengan muka bak anak kecil ketahuan nyuri permen…
“ oke kalo begitu kita pesen 3 gaun….”
Setelah itu para omma2 sibuk meributkan gaun itu…..n menyuruh aku n sang il foto bersama
“ ya! Omma..ini namanya foto pre wedding…” kataku
“ memang kenapa?” Tanya ommaku
“ kan haram omma…dosa..” kataku disambut jitakan dikepalaku
"omma...sakit.." kataku memegang kepalaku
“ yah…Cuma foto bersama ga akan dosa” kata ommaku
"kajja..."
Akhirnya dengan terpaksa kami melakukan foto…
“ ya! Kalian berdua kenapa? Sebentar lagi kalian akan jadi suami istri, kenapa kalian kaku begitu…?” kata omma sang il
Dengan terpaksa lagi kami sok mesra…..
“ eh dengar ya…kalo tidak terpaksa, aku ogah..’’ kataku

10menit kemudian..
“ haduh akhirnya selesai juga….” Kataku sambil duduk, sang il duduk didepanku sambil melihat2 hasil fotonya. Mataku q arahkan keseluruh ruangan. Tiba2 pandanganku berhenti pada sosok cewek yang sedang tersenyum riang disebelah seorang cowok…
“ baju ini cocok sekali denganmu…” kata si cowok
“ benarkah…?” cewek itu tersenyum, sambil bercermin
“ Minjee-ya, gomawo….” Kata si cowok yang adalah minhyuk
“ oppa….” Kata minjee, minhyuk tersenyum n mengacak2 rambut minjee (*cool banget se minhyuk itu)
“Kamu lihat apa?” Tanya sang il
“ sepertinya mereka bahagia banget…” kataku nunjuk kearah minjee n minhyuk. Sang il juga ikut memperhatikan pasangan itu,lalu dia tersenyum tipis
“ andai kita bisa seperti mereka..” katanya lirih, aku mengangguk
" kalo begitu kita batalkan saja pernikahan ini..kan tidak ada cinta.." kataku, ang il menatapku
" gak mau..." jawabnya sambil langsung make kacamatanya
" omma...kami pulang dulu ya...." kata sang il sambil jalan keluar
" ya....! sang il-ya..." panggilku

____________________

“ sang il-ya, apa kamu sudah gak waras…?? Kenapa kamu tiba2 setuju untuk menikah dengan haecha…” Tanya Yoon
“ apa kamu menyukainya?” Tanya Inseok
“ mwo…?” teriak sang il
“ ya! Sampai matipun aku gak akan pernah menyukai cewek seperti itu…” jawab sang il
“ lalu kenapa kamu setuju menikah dengannya….?” Tanya inseok lagi
“ aku rasa, aku bisa memanfaatkan dia…” jawab sang il
“ memanfaatkan? Maksudnya…?” Tanya Kan
“kalian tahu kan ortuku sangat keras,apapun yang aku katakana untuk menolak pernikahan itu gak akan mempan. Tapi bagaimana jika cewek aliens itu yg menolak pernikahan…?” kata sang il
“ maksudnya..? aku bingung..” kata Kan
“ aku akan membuatnya semakin tidak betah n membenciku..dengan begitu dia juga akan semakin keras melawan perjodohan bodoh ini kan. Jadi aku tinggal menikmati hasil…” kata sang il
“ ide kamu boleh juga tuh…” jawab inseok
“tapi apa tidak terlalu keterlaluan…” kata Yoon
“ ya tentu saja tidak…” jawab sang il “ kamu tau kan usiaku masih muda, kalopun aku harus menikah aku gak mau menikah dengan dia…norak,cerewet pula…mana ada cowok yang mau sama cewek seperti itu..” jawab sang il
“ lalu apa rencanamu sekarang?” Tanya Inseok. Semua mata melihat kearah sang il yang terdiam sejenak tapi kemudian tersenyum…..
“ ah…ara…ara…” kata sahabat2nya ikut tersenyum
“ kali ini habislah kamu…” kata sang il dalam hati

----------------------------


Waktu terus berlalu, tiada hari tanpa keributan antara aku n sang il…
Pernah suatu hari dia mengerjaiku habis2an sampai aku menangis…atau tak jarang dia memperlakukanku bak pembantunya..dia demen banget menyiksaku…
dia pernah mengajakku kesuatu tempat...tapi tiba2 mobilnya mogok...
tau apa yang terjadi...???
dia nyuruh aku dorong mobilnya....gile aja......

tidak terasa akhirnya hari ini tiba juga, hari dimana aku akan resmi menjadi nyonya Park Sang Il..hari yang mungkin akan aku sesali seumur hidupku
“ aish…..” desahku saat melihat wajahku di cermin. Mukaku sudah penuh make up. Rasanya aku pengen melarikan diri saat itu juga. Membayangkan akan menikah dengan kutu kupret itu saja badanku sudah gatal2..gimana kami bener2 menikah.
“haecha, kamu yakin kan melakukan ini..?” Tanya Jiyeon, aku menggeleng
“ lalu…???” Tanya jiyeon lagi dan lagi2 aku hanya menjawab dengan sebuah gelengan
“ kamu masih ada waktu untuk membatalkan pernikahan ini…” kata Hyuna, lagi2 aku menggeleng
“ gak mungkin aku membatalkan hal itu sekarang….aku gak mau mengecewakan ortuku…” jawabku
“ tapi perasaanmu..?” Tanya Jiyeon
Aku diam……
Acara akan segera dimulai, semua orang sudah bersiap2 ditempat. Termasuk bintang tamu..yaitu Shinee. Sejak tadi aku mendengar lagu Love’s Way mengalun.
Acara dimulai…shine mulai menyanyikan lagu Romantic. Sementara aku mengamit lengan appaku, berjalan menuju altar dimana Sang Il sudah menungguku.
Rasanya Altar yang biasanya sangat indah itu berubah begitu menakutkan untukku. Ditempat itulah semuanya akan dimulai.
Rasanya aku bener2 ingin berbalik arah n meninggalkan tempat itu. Tapi jika melihat kedua ortuku rasanya aku tidak sanggup…

“ kenapa juga lagu favoritku dinyanyikan dihari permulaan penderitaanku..” ucapku dlam hati saat mendengar lagu Romantic’nya shinee

Appa menyerahkan aku pada sang il yang menyambut tanganku….
Upacara pemberkatan segera dimulai….
Pernikahan itu cukup meriah. Selain adat yang begitu kental, ada juga pesta yang bertema Internasional pada malam harinya (bayangin aja kayak nikahannya keluarga bakrie…hehehe)

Wajah ku rasanya membeku, aku hanya tersenyum saat upacara dan saat pemotretan itupun karna terpaksa. Selebihnya, aku hanya murung. Saat pesta telah usai aku hanya duduk di kursiku, memandangi Sang il yang sekarang menjadi suamiku,sedang asik berbicara dengan teman – temannya. Siapa lagi kalo bukan 3serangkai, sedangkan aku hanya mengundang hyuna n jiyeon, karena pernikahan ini harus dirahasiakan dari teman – temanku n sang il dikampus
Mimpi terburukku baru saja dimulai……..
Semuanya sudah pulang…tinggal beberapa orang saja dirumahku…
“sepertinya kalian berdua sangat lelah..istirahalah. nikmati malam kalian…” kata appaku
“ ne..” jawab kami lalu masuk kamar
“ hah..dasar pengantin baru, maunya buru2..” ujar ommaku disambut tawa orang2 disitu, tapi kami udah gak peduli….aku cape banget..pengen mandi n tidur..
Didalam kamar
“ ya! Eh tunggu..dikamar ini Cuma ada 1 ranjang. Lalu aku tidur dimana?” Tanya sang il
“ tu…” kataku menunjuk kearah sofa…
“ mwo…? Aku gak mau..kamu saja..” kata sang il
“ ini adalah kamarku,kalo kamu tidak mau tidur disofa, tidur saja dilantai..” kataku lalu mengambil bantal n selimut lalu memberikannya pada sangil
“ ya..!” panggil sang il
“ aku mau mandi..” kataku gak peduliin oelan sang il
½ jam kemudian aku selesai mandi…dengan masih berhanduk ria dikepala. Aku keluar kamar…
“ kamu tu lama banget si mandinya….” Kata sang il berjalan kearahku. Aku melihatnya sebentar lalu berteriak..
“ kyaaaaaaaa……” teriakku
“ ya…! Kamu kenapa…?” Tanya sang il bingung n panic
“ kamu mau apa? Kenapa tidak pake baju…?” teriakku
“ hah…? Oh..hahaha..aku kan mau mandi…” kata sang il meraih sebuah handuk lalu masuk kamar mandi
“ hah..apa2an itu tadi..? aku benar2 bisa gila jika hidup bersamanya…” kataku meredakan debur jantungku….
Aku baru saja selesai menyisir rambutku ketika sang il selesai mandi n keluar hanya dengan memakai handuk….
“ kyaaaaaaaaaa…….”
“ ya! Kenapa kamu gak pake baju se….” teriakku, tapi dengan tenangnya sang il justru mendekatiku
“ bukannya seperti ini malah seksi….” Katanya
“ eh..jangan mendekat ya…..” kataku mengacungkan hairdryerku…
“ kita kan sudah menikah….jadi kamu bisa…..” tiba2 sang il menarik handuk yang dipakenya, sontak aja aku langsung shock n nutup mataku
“ sang il-ya………apa kamu sudah gila……..” teriakku
Sang il malah tertawa terbahak2 sambil guling2 gak jelas……
Ternyata tu anak sudah pake celana pendek…dia benar2 mengerjaiku….

-----------
Hari berikutnya aku n sang il gak masuk kuliah ortu kami mengirim kami ke Bali untuk merayakan bulan madu kami. Tapi bukannya menikmati bulan madu, kami malah sibuk bertengkar setiap hari. Bahkan makanpun kami selalu sendiri2, jalan juga sendiri2….
Dasar sang il playboy cap kacang, udah tau punya istri tapi tetep ja tebar2 pesona..heran dah ma cewek2 yang ngejar2 sang il..apanya si yang mereka lihat dari kutu kupret galak macam dia
1minggu kemudian kami kembali kekorea. Ternyata Kedua orangtua kami sudah menyiapkan sebuah rumah buat aku n sang il
“sang il-ya...ini bukan berarti kita akan tinggal berdua kan?”, tanya ku sedikit berbisik membayangkan harus serumah berdua dengan makhluk aneh bernama sang il
“Tentu saja....itu maksud kami...”, kali ini Appa’nya Sang Il yang menjawab.
Aku langsung bergidik. Aku melirik kearah sang il
“apa tak terlalu cepat menempatkan mereka dalam satu rumah?” Tanya ommaku
“ani... Kupikir justru ini akan membuat mereka tambah dekat. Itu bagus kan? Lagi pula aku menginginkan cucu..”, jawab Appaku
“ mwo….?” Teriakku n Sang Il bareng
“appa…aku masih 19th. Aku belum ingin punya anak” kataku ngeri membayangkan punya anak dari sang il..
“ ya..! sang….eh..oppa, benar kan…?” tanyaku kearah sang il, disambut anggukan kuat darinya
“ye..ara..ara…..tenang saja!! Terserah kalian berdua saja...”, kata ommanya sang il


----------------------------

aku belum juga masuk kelas. Masih pindahan. Hyuna sedikit prihatin denganku. Selain harus menikah secara paksa, kini malah harus hidup serumah dengan orang yang tidak ku cintai itu.
“Apa yang mereka perbuat malam ini ya?”, Hyuna menangkap suara itu dari kumpulan anak bangsawan itu. Kan, Yoon n Inseok yang sedang berkumpul.
“Hahaha..tampaknya akan menyenangkan...iya kan?”, seru Kan
“Sayang sekali kita tidak bisa membantu mereka pindahan..”, kata Yoon menimpali.
“Sssshhh...kurasa kita jangan membicarakan hal itu disini. Kalian tahu kan ini rahasia. Setidaknya begitulah kata sang il”, jelas Inseok setengah berbisik apda teman – temannya.
“ye..araseo! kamu tenang saja...jangan terlalu dipikirkan.”, seru Yoon lagi.
hyuna n jiyeon saling pandang mereka merasa aneh sendiri saat melihat inseok, yoon n Kan bergosip ria. Mereka itu cowok tapi senang bergosip. Hyuna dan jiyeon memutuskan untuk beranjak dari tempat itu. Rasanya perpus bukan tempat yang buruk untuk saat ini.
Jiyeon masih mencari sebuah buku, ketika tiba – tiba seseorang menarik lengannya.
“anyeong Jiyeon-na...”, sapanya.
Jiyeon kaget karena ternyata itu Inseok.
“Ngapain kamu disini?!”, bentak Jiyeon setengah berbisik. Siapapun tau tak ada yang mau ribut di Perpus
“mencari pacarku saja...”, jawab inseok tenang.
“Dengar ya! Aku....”, Jiyeon tak sempat meneruskan kata – katanya karena tangan Inseok sudah menempel pada bibirnya.
“Ssshtt...dengarin aku....kamu sudah setuju untuk menjadi pacarku...ingatkan?”, kata Inseok
Jiyeon hanya terdiam. Ya...mereka memang sudah jadian. Inseok berkali – kali meminta Jiyeon menjadi kekasihnya. Walaupun ini sifatnya rahasia, jadi tak ada yang tahu kecuali mereka berdua.

--------------------------------
aku bingung. Hari pertama aku pindah ke rumah ini, rasanya sangat canggung ditambah lagi dengan keberadaan sang il disekelilingku
Hari ini eomeoni mengajakku n sang il berkunjung kerumah tetangga sebelah untuk mengucapakn salam…
Keluarga itu sangat ramah…mereka juga punya anak perempuan yang sepertinya seusia denganku…anaknya sangat cantik n baik…namanya Hyunjae…
Dia terlihat bahagia dengan kehidupannya…keluarganya juga terlihat harmonis. Ditambah lagi dia punya seorang adik, jadi dia tidak akan merasa kesepian saat kedua orang tuanya tidak ada dirumah. Aku sungguh iri dengannya.
Sepertinya dia sedikit heran kenapa aku sudah menikah diusia semuda itu…

Sore harinya….
“ aku pulang dulu ya..kalian baik2 dirumah…jaga kesehatan kalian…araseo..” kata ommanya sang il
“ ye eomeoni….” Jawabku sambil mengantar mertuaku kedepan rumah dimana sopir telah menunggunya
“ sang il-ya, jaga istrimu baik2. Jangan manja…” pesan ommanya
“ ne omma….” Jawab sang il
“ kalian berdua masuklah…” kata omma’nya sang il,lalu menyuruh sopirnya segera berangkat
Saat mobil yang membawa Ommanya sang il sudah menghilang ditikungan..langsung saja aku lepasin genggaman tangan sang il
“ ya..sekali lagi kamu megang2 aku… jangan berharap besok pagi kamu masih bisa menghirup udara…” kataku lalu masuk kedalam rumah
“kenapa dia begitu galak…benar2 membuatku gila…” kata sang il
“ ya! Siapa juga yang mau megang2 kamu….tanganmu kan sangat kasar seperti tangan seorang kuli bangunan…” teriak sang il
“ mwo….? Kuli…?” kataku mendelik kearah sang il
“ apa..? memang tanganmu kasar seperti kuli….” Kata sang il lagi langsung masuk kekamarnya…
“ hah,,cih…dasar manusia kupret…” kataku “ aish…kenapa aku harus hidup dengannya…” kataku lagi

--------------------

Di sebuah kafe, terlihat seorang cowok sedang duduk melihat keluar jendela dengan gelisah,sesekali dia melihat kearah jam yang digunakannya. Beberapa waktu kemudian seorang cewek muncul.
“ oppa, sudah lama menunggu? Jeongmal mianhe tadi ada tetangga baru yang maen kerumah..” kata cewek itu yang ternyata adalah Hyunjae
“ ne…gwaenchana..” jawab cowok itu sambil tersenyum n menarikkan kursi untuk hyunjae
“ oppa ada apa? Kenapa tiba2 mengajakku bertemu..?” Tanya Hyunjae
“ aku hanya ingin memberikanmu ini..” kata cowok itu..namanya Jang Geun suk
“ ini apa?” Tanya Hyunjae
“ bukalah….” Kata geunsuk, terlihat raut mukanya mengeras
Dengan perlahan Hyunjae membuka kertas yang disodorkan geunsuk padanya…
“ deg….”
“ undangan pernikahan…??” tanyanya kaget
“ Minhyuk oppa dan Minjee….?” Tanya Hyunjae, Geunsuk mengangguk lemah
“ aku tidak tau bagaimana harus menyampaikan hal ini padamu…tapi aku harap kamu baik2 saja..kalo ada apa2 hubungi aku, aku akan selalu bersamamu” kata geunsuk, membuat Hyunjae heran
“ maksud oppa?” Tanya Hyunjae heran
“ oh..ani…” jawab geunsuk “ sebaiknya aku kembali kestudio sekarang..semuanya pasti menungguku…kamu mau aku antar pulang?” kata geunsuk, hyunjae menggeleng
“ aku bawa sopir kok..oppa duluan saja..” kata hyunjae
“ baiklah kalo begitu aku duluan ya….” Kata geunsuk lalu keluar dari kafe itu
Hyunjae terus melihat kearah geunsuk, kemudian dia menunduk melihat kearah undangan yang dipegangnya….hyunjae tidak sadar geunsuk melihat dia.
“ apa dia akan baik2 saja?” Tanya geunsuk dalam hati lalu masuk kemobilnya
Hyunjae keluar dari kafe lalu masuk kemobilnya….
Didalam mobil hyunjae kembali melihat undangan pernikahan itu..tiba2 senyum mengembang diwajahnya….



jrenk..jrenk...
gimana nasib mereka selanjutnya n da pa dengan hyunjae....???
lanjut besok lagi ya..
hehehehe

to be continue

Senin, 25 Oktober 2010

JUST MARRIAGE Part 4

Cast tambahan
Miranda Jung MInjee (Mondy )
Kang Minhyuk CN Blue


mian lama banget lanjutanya..lagi ribet dengan urusan laen neh.....
tapi mohon tetep dibaca n koment ya...hehehe


Dirumahku…
Hari ini Sang Il datang bersama ortunya untuk menjengukku. Setelah berbincang2 ringan akhirnya tiba juga percakapan yang membuat aku n sang il ga tenang…
“appa,ga menyangka kalian secepat itu berkencan....appa sangat senang...” kata appa’nya sang il padaku. Sementara aku n sang il hanya bisa menunduk
“ajusshi...maksud kami...” aku mencoba menjelaskan.
“ya..sudahlah..kami mengerti,tampaknya kalian ingin segera menikah?” potong appa ku cepat sambil tersenyum kearah appanya sang il yang mengangguk2
aku mengigit bibir bawahku sampai rasanya sakit banget
“ kenapa semua malah jadi seperti ini…” kataku dalam hati. Aku lihat sang il melihat kearahku
“ grrrrr….semua ini gara2 cowok bodo itu…” kataku dalam hati sambil melotot kearah sang il yang duduk didepanku
“ baiklah….pesta pernikahan kalian sedang dalam proses..n untuk sementara waktu kalian ga boleh bertemu dulu…” kata omma q
“ ye…???” teriakku n sang il bareng
“ aigoo…aigoo…lihat kalian berdua ini,sudah segitu sukanyakah sampai ga bisa jika dipisahkan sebentar” kata omma’nya sang il tersenyum senang
“ bukan gitu maksudku….bagaimana dengan kuliah kami..?” Tanya sang il
“ kami kan harus kuliah,kami 1 kelas..gimana mungkin kami ga bertemu” kataku sebenarnya dalam hati aku seneng banget ga akan bertemu dengan kutu kupret itu
“ ye…ara..ara..kalian boleh bertemu dikampus aja..” jawab ommaku
“kali ini aku mati..” kataku dalam hati lagi
Setelah percakapan itu ortu q n ortu sang il keluar dari kamarku..
“ ya…! Sekarang kita musti bagaimana..?’ Tanya sang il, aku angkat bahu
“ molla…!” jawab ku acuh
“semua ni karna kebodohanmu…ngapain se kamu musti ngantar aku pulang…” kataku
“ ya..waktu itu badanmu panas banget…pake acara pingsan segala…tentu saja aku panic..” jawab sang il
Aku diam..
“ pokoknya aku ga mau nikah ma kamu..”kataku
“ siapa juga yang mau nikah dengan gadis pemalas,tukang tidur n gak peduli ma orang lain seperti kamu..” balas sang il
“ mwo..? apa kamu bilang..? aku pemalas, tukang tidur n ga peduli ma orang…?” kataku
“ memang kenyataannya seperti itu kan…” jawab sang il ringan
Aku kesel banget dikatain seperti itu meski pada kenyataannya mang gitu se..tapi aq ga terima aja…
“ hah..yang penting aku tu ga rese,suka menindas,suka dandan,sok kecakepan….” Balasku
“bukannya kamu yang ga pernah mempedulikan perasaan orang lain. Aku dengar dikampus lamamu kamu selalu menindas teman2mu yg lain. Kamu pikir aku ga tau apa…kalo saja kamu bukan anak penyumbang terbesar dikampus itu,kamu pasti sudah dikeluarkan.." lanjutku dengan sengitnya
“ mwo..??”
“ apa? Ga terima…?’ kataku
Sang il berdiri..aku turun dari tempat tidur ku n berdiri tepat didepannya
“ apa…?” teriakku lagi “ kamu mo marah? Ga terima….??” Teriakku, sementara sang il diam saja
“ heh….kamu pikir kamu tu hebat apa bisa…” lom selesai aku bicara tiba2 sang il menarik pinggangku n sebelum aku mengelak..semuanya sudah terjadi…….
“ cup………”
Sang il mencium bibirku sekilas….
“ aku rasa aku akan setuju menikah denganmu…” bisik sang il sambil tersenyum aneh, sementara aku belum sadar sepenuhnya dengan apa yang terjadi
“ ya! Apa yang kamu lakukan….” Teriakku sambil menoleh kesana kemari…ternyata sang il sudah keluar dari kamarku
Aku terduduk lemah diatas tempat tidurku..
“ apa yang baru saja terjadi…” aku berusaha menenangkan suasana hatiku yang bergemuruh ga karuan
“ first kiss q….” aku sentuh bibirku
“ arghhhhhh..tidak…..first kiss ku dicuri cowok brengsek itu….kenapa harus dia…”


----------------------------------
siang hari dikampus waktu istirahat
“ Haecha…kuraeyo?” Tanya Kan tiba2 saat kami bertemu dikantin. Aku sedikit heran, gak biasanya dia kekantin sendirian
“ mwoya…?” tanyaku
“ itu….aku dengar pernikahan kalian akan dipercepat” Tanya Kan lagi, aku tertunduk lemah n mengangguk
“aish…kamu yang sabar ya. Tenang saja, aku kenal baik dengan sang il, dia adalah pemuda yang baik..” kata Kan
“ mwo? Baik katamu…?” kataku sambil geleng2
aku beranjak dari tempat dudukku,
“ kamu mau kemana?” Tanya Kan
“ aku mau cari Hyuna n Jyeon” jawabku
“ aku duluan ya…” aku jalan meninggalkan Kan sendiri
setelah muter2 seluruh kampus aku menemukan Hyuna sedang ngorol bareng dengan Yoon
sepertinya mereka asik banget ngobrolnya…aku mengurungkan niatku memanggil hyuna…
aku balik badan meninggalkan tempat itu…
“ lebih baik aku cari Jiyeon” aku jalan menuju kekelas. Saat melewati ruang “BERISIK TELINGA” (ruang music maksudnya) aku mendengar suara2 berisik
“Dengar ya!! Kamu tidak bisa sembarangan denganku!”, bentak seseorang. Aku hapal betul suara itu, itu suara Jiyeon. Dengan berjingkat bak maling professional, aku jalan mendekati ruang “BERISIK TELINGA”
sedikit mengintip pembicaraan mereka dari balik tembok. Aku lihat Jiyeon n Inseok sedang bertengkar
“ sedang apa kamu….?’ Tanya seseorang yang tiba2 muncul disampingku
“ astaga…kamu membuatku kaget aja” bisikku pada sang il, aku nunjuk kearah inseok n jiyeon
“ mereka kenapa? Sepertinya jiyeon menangis?” Tanya sang il, aku menggeleng
“ molla…” jawabku
“Dengar!! Aku bersungguh – sungguh...karena kamu bilang aku telah merebut ciuman pertamamu...bagaimana kalau kita berpacaran saja?!”
“ duerrrrrrr…” aku n sang il terkejut dengan adegan itu…inseok nembak jiyeon….
Tiba2..

PLAK!!
Sebuah tamparan mendarat lagi dipipi inseok (kasihan banget se inseok…author kejam cowok imut2 ditablok mulu)
Kali ini aku n sang il lebih terkejut..ga sadar aku megang tangan sang il
“Kayaknya mulut kamu itu perlu disekolahin deh! Gak perbuatan, gak omongan!! Gak ada yang bagus dari kamu!” teriak jiyeon emosi.
Inseok terdiam, menatap Jiyeon, “Kenapa kamu begitu membenciku?!...” kata Inseok lalu mendekat ke jiyeon
“ bukankah aku sudah minta maaf…” kata inseok sambil memegang tangan jiyeon….
Jiyeon mengibaskan tangan inseok….
“ apa aku menyakiti hatimu….” Tanya inseok mendekatkan wajahnya kearah wajah jiyeon
jiyeon menjauhkan wajah Inseok yang mendekat
“Kenapa kamu begitu jahat padaku?!!” kini air mata jiyeon sudah tumpah, ia pun berlari dan mendapati aku n sang il tengah melihat adegan tersebut.
“oh....jiyeon-na aku....aku...tak sengaja melihatnya...” kataku gugup. Aku takut jiyeon marah
Bukannya marah, jiyeon malah memelukku, menumpahkan tangisnya
“Ada yang ingin kamu ceritakan padaku?”, tanyaku pada jiyeon ketika dia sudah ga menangis. Sang il memberikan sapu tangannya pada jiyeon n duduk disebelahku
“ gomawo….” Jawab jiyeon
Jiyeon menceritakan semuanya. Saat jiyeon nyebut stolen kissu aku langsung melihat kearah Sang il yang bersikap pura2 ga denger or apa
“ aish..dasar..” umpatku dalam hati
“Aku tak mau cerita karena kamu juga sedang banyak masalah...”, ujar Jiyeon sambil menyeka air matanya.
“Sejak kapan aku tak punya waktu untukmu n hyuna? Lalu sekarang, kamu mau bagaimana dengan Inseok?” tanyaku pada jiyeon
jiyeon menggeleng
“ molla….! aku sedikit takut padanya..” ujar jiyeon lirih
Aku bingung mo ngomong apa….aku melihat kearah sang il, dia hanya angkat bahu…
“dasar manusia ga punya hati..” teriak hatiku


__________
Diperpustakaan
“ minjee-ya….” Bisik seseorang
Cewek yang dipanggil minjee tu meletakkan buku yang dibacanya…namanya Miranda Jung Min jee
“ mwoya…?’ tanyanya minjee
“ aniya….” Jawab orang yang manggil
“ sarap..” kata minjee lagi, atpi orang itu Cuma tersenyum
1jam kemudian..
“ oppa,hari ini ga latihan…?” Tanya minjee kearah minhyuk, minhyuk menggeleng
“ hari ini aku ingin menghabiskan waktu bersamamu..” jawab minhyuk
“ ye??” Tanya minjee
“ aniya..kajja…” ajak minhyuk
“ kemana..?” Tanya minjee lagi
“ aku ingin mengajakmu kesuatu tempat….” Kata minhyuk sambil membuka pintu mobil
Sampai disuatu tempat..
“ oppa, ini dimana? Kenapa mataku harus ditutup?” Tanya minjee
“ sebentar lagi kita sampai..” jawab Minhyuk sambil memapah minjee…
“ sekarang bukalah mata kamu….” Kata minhyuk
Dengan perlahan2 minjee membuka penutp matanya….untuk sesaat dia mengerjap2kan matanya karna silau….
adegan selanjutnya membuat dia tercengang….
“ surprise……”
Teriak beberapa orang disitu…
Ditempatnya berdiri sekarang adalah disuatu tempat yang penuh bunga…hamparan sawah yang mulai menguning terhampar didepannya…benar2 pemandangan yang indah….
Tapi yang paling membuatnya terkejut adalah kemunculan teman2nya dengan sepanduk besar ditangan mereka bertuliskan
“Minjee,will u marry me”
Minhyuk jongkok didepan minjee…
“ minjje-ya,menikahlah denganku…” kata minhyuk
“ o..oppa…” minjee terlihat tersenyum..
“ will u?” Tanya minhyuk lagi
“ na…..ye…I will” jawab minjee mantap
Terdengar sorakan dari temen2 mereka….



_________
Dikampus…
“ ya haecha…kamu habis ngapain se? lihat rambut kamu acak2an seperti itu….?” Tanya hyuna, aku pegang rambutku tapi lantas membiarkannya begitu saja…
Aku malah menelungkup dikursiku..
“ hah..kumat lagi ni anak…” kata hyuna. Hyuna lantas diam…
Tiba2..
“ ya..hyuna….” panggilku
“ mwo?” Tanya hyuna kaget
“ apa yang kamu lakukan dengan yoon tadi siang…?” tanyaku
“ kamu menyukai dia ya…?” tanyaku sambil melihat hyuna
“ ani..”
“ ani…?” tanyaku heran “ lalu…apa yang kalian lakukan…?” tanyaku
“ kami membicarakan kamu n sang il…tentang pernikahan kalian..” kata hyuna
“mwo…??” tanyaku kaget
“ tadi pagi Sang Il menemuiku n mengatakan bahwa dia sudah siap menjadi suamimu…katanya dia sudah tidak bisa melepaskanmu lagi” kata Hyuna
“ mwo..??”
“ ya..aku bingung, kenapa dia tiba2 ngomong seperti itu…Ya! Haecha…saat kalian kabur apa terjadi sesuatu…? Tanya Hyuna
“ ye?? Ah..aniya…tidak terjadi apa2 ko” jawabku tersenyum aneh
“ aneh sekali..” kata hyuna


Waktu nunjukkin jam 14.00, waktunya pulang….
“ haecha, hari ini kita pulang bareng ya…”kata sang il tersenyum manis. Membuat Kan, Inseok,Yoon, Hyuna n Jiyeon heran
“ gak mau” jawabku ketus
“ tu anak habis nelen apaan ya jadi manis kayak gtu?” Tanya Hyuna pada Yoon yang hanya menggeleng
“ entahlah..padahal semalam masih uring2an sendiri dirumahnya..” kata Yoon
“ gimana…?” Tanya Sang il mendekatkan wajahnya, kontan aja aku menjauhkan diri
“ a..a…andwae..” teriakku sambil menutup wajahku…hening. Tidak terjadi apa2..
“ haecha…kamu kenapa?” Tanya inseok
aku buka mataku. Aku lihat sang il tersenyum licik didepanku…Ternyata dia hanya membukakan pintu mobil…sang il kemudian membungkuk n membisikan sesuatu
“ kamu pasti masih ingat yang semalam kan…?” goda sang il, wajahku rasanya panas….
“ kalo tidak mau ada yang tahu, lbih baik masuk sekarang” kata sang il
“ No….?” aku kepalkan tanganku
“ mwoya…?cepet masuk” kata sang il lagi, mau gak mau aku menuruti kemauannya
Didalam mobil…
“ ohya satu lagi….mulai sekarang panggil aku OPPA…” kata sang il sambil monyong2in bibirnya
“ mwo….o.o.o” teriakku

Kira2 apa yang akan terjadi dengan haecha selanjutnya…?? Tunggu lanjutannya ya….


TBC

Minggu, 24 Oktober 2010

JUST MARRIAGE Part 3

Cast
Lee Haecha (Aq)
Hyuna (4minute)
Hwang Inseok (SHU-I)
Park Sang IL ( Ex R-eal)
Ahn Soon Yoon (B2Y)
Kim Young Hak a.k.a Kan ( F.Cuz)
Jiyeon (T-ara)


Ralat..
di part sebelum2nya usia Haecha ku tulis 20th...yang bener usia Haecha 19th
sang il tetep 20th


mulai lagi.....
cerita sebelumnya Haecha n Sang Il makan malam bersama sesuai kemauan ortu mereka...
namun tentu saja makan malam itu kacau balau..berantakan..
mereka terus bertengkar sampai makan malam selesai n mereka kembali ketempat masing2...


keesokan harinya dikampus

“HUAAAAAAA!!!Hyuna...it’s immposible…. aku harus menikah dengan orang aneh itu...hikz..” ucapku terisak2
“Aneh bagaimana maksudmu?” tanya Hyuna bingung
“Ya aneh...dia tu sok cool, sok kecakepan,sok playboy, dan yang jelas dia hobi marah – marah!! Matilah aku kalau benar – benar jadi istrinya...” keluh q panjang lebar sambil mengambil segelas coklat hangat di depanku
Hyuna diam mendengarkan ocehan panjang lebar dariku
" aku ga punya ide" jawab hyuna akhirnya
“ya..haecha...gimana kalo kamu kabur?” kata cewek yang duduk disebelah Hyuna, namanya Jiyeon
“ kabur? Maksud kamu?”tanyaku n hyuna bareng
“ yah..ng..ga masuk akal ya?? mang tak ada kemungkinan kalian kabur lalu tidak jadi menikah?” tanya Jiyeon lagi mencoba memberi saran.
Aku diam sejenak..kemudian dengan mata berbinar2 bak lampu sorot (gubrak…) aku melihat kearah Jiyeon n megang tangannya
“ Jiyeon-na….” Panggilku
“ mwo…kamu kenapa melihat aku seperti itu? Tanya Jiyeon sambil agak menjauh
” ya..q rasa ide kamu tadi sangat brilliant” kataku sambil melepaskan tangan Jiyeon
“ mungkin jika aku kabur..ortu ku akan mengetahui kalo aku ga mau menikah dengan ‘cermin berjalan’ itu” kataku lagi
“ mwo? Cermin berjalan..?” Tanya Hyuna n Jiyeon sambil terkekeh, aku Cuma nyengir

Pulang kuliah
“aish..kenapa juga se kutu kupret hari ini pake acara ga masuk kuliah,padahal aku kan mau ngomong sesuatu yang penting ma dia” gerutuku didalam kamar
“ kata Shiwon Kangsanim (bener ga si dosen tu kangsanim?…hehehehe) dia lagi ada perlu di perusahaan appanya” jawab Hyuna
“ aish..alsan aja tuh orang..." jawabku sinis, hyuna cuma tersenyum
“ terus sekarang gimana ngomong kedia?” Tanya ku kearah Hyuna
“ telp aja…” jawab hyuna ringan sambil matanya ga lepas dari layar HP'nya
“ oh iya…” dengan semangat 45 aku ambil HPku diatas meja n langsung buka phonebookku, mencari nama kutu kupret itu, tapi ga ketemu2
“ ohmo…aku lupa..” teriakku tiba2 membuat Hyuna menoleh kearahku
“ mwo?”tanyanya
“ aku kan ga punya no dia…(gubrakkkk)” kataku lagi
“ mwo….?” Teriak hyuna balik
“ oh iya…sepertinya tadi malam sebelum pulang dia memberiku no HPnya..” kataku langsung ngubek2 isi tas yang semalam aku pake, tapi ga ketemu
“ aish..dimana aku meletakannya ya…” aku berusaha mengingat2 dimana aku meletakan catatan no sang il
“ hah…sampah..” teriakku langsung lari kesudut kamarku
“ sampah…?” hyuna melihatku bingung
“ iya..semalam waktu pulang aku langsung membuang catatan itu…kupikir aku ga akan pernah memerlukannya” kataku sambil melihat kearah tempat sampah, kosong
“ aish..kamu ni….coba Tanya bibi…” saran hyuna, aku langsung turun kebawah
“ bi, sampah yang dikamarku dimana?’ tanyaku
“ sudah dibuang non, baru saja..” jawab pelayan dirumahku heran, secara tiba2 aku menanyakan sampah
Aku langsung lari kedepan…aku lihat truk sampah dikejauhan menuju kearahku. Langsung saja aku ubek2 sampah itu, ga peduli badan kotor n bau…
“ ah..ketemu…” teriakku girang bak menemukan emas puluhan ton (lebay).
Aku kembali kekamar dengan tubuh penuh kotoran..
“ ya..haecha…badanmu kenapa kotor banget..” kata hyuna
“ lihat ini…aku menemukannya..” kataku memperlihatkan no HP itu pada Hyuna
“ mana HP ku..?” tanyaku, hyuna memberikan HP padaku dengan segera memencet nomor ponsel yang diberikan sang il
"haecha..mandi dulu aja..." kata hyuna
" aish tar aja..." jawabku
tak lama terdengar suara dari seberang
“Yoboseyo” kata orang diseberang
“ ya!..ini aku haecha” jawabku
“ oh kamu...ada apa calon istriku ini tiba2 menelpon?” jawab sang il judes sepertinya dia masih kesal denganku gara2 makan malam semalam
“Aku punya ide bagus...” jawabku ceria tanpa mempedulikan perkataannya
“ide bagus apa?” Tanya sang il masih ketus
Aku diam sejenak
“gimana kalo Kita kabur saja....” kataku
“Mwooooo?Kamu Bercanda?”teriak Sang Il, keliahatannya dia kaget.
“ ya…! Ga perlu norak gitu deh kagetnya..biasa aja kenapa se. aku belum tuli jadi ga usah teriak2” semprotku gara2 teriakan Sang il tadi membuat telingaku sakit n terpaksa menjauhkan HP dari telingaku
“ya…! Apanya yang ide bagus…Itu se namanya ide gila!” Bentak Sang il, namun kali ini terdengar lebih halus.
“Ne.aku tau...” jawabku ringan
“Tapi kamu ga mau menjalani pernikahan tanpa cinta kan? Sadar ga se kalo aku baru 19th... hidupku masih panjang...” kataku sok bijak (padahal usia segitu kan dah pantes menikah hehehe)
sepi, ga ada jawaban dari seberang, sepertinya sang il sedang memikirkan hal itu
“ ya…? Kamu dengerin aku ga se?” tanya ku mulai ga sabar.
“Hmmm...kamu berencana kabur kemana?” tanyanya.
“ oh…iya, ga kepikiran mau kemana” jawabku polos disambut gerutuan kecil diseberang. aq lihat hyuna juga terkekeh
“gini aja deh…pokoknya kita kabur dulu baru mikirin mau kemana” kataku lagi
“ baiklah…” jawab sang il " kapan?” tanyanya lagi
aku nyaris saja berteriak mendengar jawaban sang il
“besok sepulang kuliah...bagaimana?” tanyaku lagi.
Sang Il terdiam sebentar
“baiklah...besok...” jawab sang il
Aku segera mematikan hp ku n mulai menari2 ga jelas membuat hyuna bingung….

---------------
Keesokan harinya sepulang kuliah, ditaman belakang.
“ hah..akhirnya bisa juga kabur dari pengawal2 bodoh itu” kataku
“ya…! Kamu yakin mau kabur?” tanya Sang Il
“Kamu ne bawel n cerewet sekali!” kataku menarik tangan Sang Il yang berada tepat dibelakangku
di halte bus
“ kajja..” kataku
“ ya! Kita mau kemana?” Tanya sang il lagi
“ kemana saja…yang penting jauh dari sini” jawabku lagi satelah kami naik bus

Sementara itu dikampus
“Hah…mereka berdua merepotkan sekali...” keluh Inseok sambil memandang ke bawah, dimana supir pribadiku n Sang Il terlihat sedang menunggu kami berdua yang tidak muncul – muncul

Tiba – tiba terdengar teriakan, Sang Il berbalik dan mendapati seorang cewek sedang mencoba mengumpulkan buku yang berserakan.
“Kamu ini ceroboh sekali...” kata Sang Il sambil membantu cewek itu memunguti bukunya yang berjatuhan.
“Ini salah Haecha n Hyuna! Harusnya mereka yang mengantar buku2 ini ke perpustakaan! Tapi mereka malah menghilang entah kemana…!” keluh cewek itu panjang lebar.
Inseok tertawa tertahan
“Kamu ini cerewet sekali ya!” kata Inseok tersenyum n membantu cewek itu
Cewek itu terdiam, memandang Inseok dengan wajah memerah karena malu
“Gomawo...” katanya seraya mencoba berdiri
Inseok mengulurkan tangannya
“gomawo...” kata cewek itu lagi hendak jalan
“ iremi moeyo?” Tanya Inseok menanyakan nama cewek itu
“ Jiyeon imnida...” jawabnya masih tersipu, menyadari kelakuannya yang berbicara panjang lebar itu sedikit memalukan.
Inseok masih memandangi Jiyeon, ketika Inseok tiba2 mencium bibir Jiyeon tanpa babibu…..
Keadaan terasa sedikit melambat, Jiyeon merasakan jantungnya hampir keluar dari tempatnya
“hah..mianhe…” Inseok jadi salah tingkah dengan perbuatannya sendiri. apalagi ketika melihat wajah Jiyeon memerah, terlihat penuh amarah

PLAK!!

Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat tepat di pipi mulus Inseok.
“cowok kurang ajar!!” teriak Jiyeon sambil berlari keluar, air matanya tak dapat terbendung lagi.
Sementara Inseok hanya diam mematung…sepertinya dia sendiri kaget dengan perbuatannya barusan…
"apa yang sudah aku lakukan tadi....." kata inseok dalam hati sambil memegangi pipinya yang terasa seperti terbakar

------------------
kembali ke Haecha n Sang Il

“ya…orang bodoh macam apa yang kabur ke taman bermain!!” protes Sang il
aku pura2 tidak mendengar omelannya…aku terus saja jalan sambil memakan es krim coklat favoritku. Sementara sang Il terus saja mengoceh dibelakangku
“ ya! Cewek setan! Aku bertanya padamu!” seru sang il lalu menarik kasar tanganku.
“Ya! Sakit taux” teriakku..es krim yang q pegang terjatuh
“Kamu tahu...di Taman Bermain kita tak akan bosan...jadi ga usah cerewet!” seruku.
Sang Il terlihat mencibir. Mungkin dia berfikir kalau aku memang sangat kekanak – kanakan, manja dan sama sekali tidak berfikir kalau di tempat ramai seperti ini resiko tertangkap tentunya lebih besar. sang il mengepalkan tangannya menahan emosi...
“Huaaaa!!!Bianglala!!!” seruku tiba – tiba
“Naik itu ya?ya?” rengekku sambil menarik tangan Sang Il dengan ‘sedikit’ paksaan
" ya...!." teriak sang il berusaha menolak, tapi aku terus memaksa
akhirnya Sang Il hanya pasrah saja mengikuti kemauanku. Antrian untuk naik ke bianglala ini sungguh panjang, Sang Il bahkan tidak heran jika mereka akan kebagian malam hari. Sekarang saja sudah hampir jam 6 sore, langit sudah mulai gelap.
“Antriannya panjang sekali...” keluhku.
Sang Il tersenyum mengejek
“Bodoh banget se…! Kincir seperti ini memang selalu penuh..apalagi diakhir pekan seperti ini” cibir sang il
“Huuuffft...” desahku ga peduliin cibiran sang il

Sambil menunggu antrian, sang il terus memperhatikan sekitar, ketika matanya menangkap seorang pria dengan setelan jas yang ia kenal sebagai salah satu pengawalnya. Tampaknya dia mencari sesuatu di keramaian sambil sesekali berbicara dengan airphonenya. Tanpa pikir panjang,sang il menarik lenganku.
“wae?Kita mau kemana??!!” seruku yang ga rela karena harus gagal naik Bianglala. Padahal tinggal nunggu 1menit lagi aku udah bisa naik wahana itu
“Ga usah cerewet!! Ikut saja!!” bentak Sang Il terus berlari menggenggam tanganku,sampai akhirnya keluar dari arena Taman Bermain.
Kami terus berlari, nafasku tampak sudah tak beraturan
“Berhenti!!! Aku cape!!!” teriakku sambil mengibaskan tangan sang il yang akhirnya ikut berhenti pula
“Kenapa...kita...lari..??” tanyaku masih berusaha mengumpulkan nafas
“Pengawalku...aku melihat pengawalku...” kata sang il sedikit tersengal. Kelihatan sekali dia kelelahan
aku duduk disebuah ayunan yang ada disitu. Sang il duduk diayunan sebelahnya
kami diam untuk beberapa saat
“Ya! Sudah malam...kita akan menginap dimana?” tanyaku sambil melihat kearah sang il
" aku ga bawa uang..." kataku lagi
Sang il mengeluarkan ponselnya, beberapa detik kemudian dia terbelalak melihat ponselnya mati, “aish!! Kenapa HP ku mati saat penting seperti ini....pinjam HPmu..” minta Sang Il padaku.
aku menggeleng
“Aku tidak bawa Hp” jawabku
“mwo…?? Bagaimana ini!! Aku harus menelepon Kan, tapi aku gak hapal no dia!! Sial!!” seru Sang Il kesal.
Hening..kami berdua saling berdiam diri
Tiba2 aku merasakan tetesan air..
“ hah..?? hujan….” teriakku
kami berdua kalang kabut mencari tempat berteduh…..lantas ditempat itu kami menemukan sebuah tempat berteduh…sebuah "rumah jamur"…kami berteduh didalamnya
“Kenapa harus hujaaaann..” keluh Sang Il
“Bawel!! Hujan ya hujan!” bentakku sambil mencoba mengeringkan rambutku yang basah,bajuku juga basah, aku mencoba menepuk – nepuknya, berharap akan kering.
“Tampaknya kita harus bermalam disini” gumam sang il
“Iya...!!” jawabku sambil menahan dingin aku memang tak tahan cuaca dingin
Sang Il melemparkan jaketnya
“Pakai ini!” perintahnya padaku aku membuang muka tidak menghiraukan jaket itu.
Dengan kesal sang il meraih jaket itu n memakaikan jaket itu menutupi badanku yang menggigil kedinginan. Mata kami bertemu…
Tiba2 dia memelukku..membuatku sangat terkejut n berusaha melepaskan diri
“diam…” bentaknya
“aku cuma ga mau disalahkan jika kamu sampai jatuh sakit!” katanya ketus, aku langsung terdiam…ternyata dia punya hati juga

____________

“ehm..sepertinya semalam aku ketiduran…”kataku berusaha membuka mataku. Tapi saat kubuka mataku betapa terkejutnya aku menyadari dimana aku berada
“ kamu sudah sadar,sayang..” kata seorang wanita
“ omma….aku dimana?” tanyaku
“ loh ini kan dikamar kamu.” Kata ommaku
“ dikamar? Bukannya kemaren aku n Sang il…hah..omma, sang il dimana?” tanyaku pada ommaku yang langsung tersenyum
“ waeyo? Tiba2 menanyakan calon suamimu itu” goda ommaku
“ ye?? Ah aniyo…” jawabku
Setelah makan omma lantas menceritakan semua padaku
Ternyata aku sakit n ga sadarkan diri selama 2hari,malam saat aku tertidur itu sang il mengantarku pulang, karna badanku panas
“ apa yang dilakukan anak itu..bodoh banget. Susah payah kabur malah diantar pulang” gumamku
“ wae?” Tanya ommaku
“ oh..ani…” jawabku tersenyum

------------------
Hyuna memandang bangku sebelahnya yang kosong
“ udah 3 hari haecha ga masuk” kata Jiyeon “ aku kangen padanya” lanjut jiyeon,disambut anggukan kepala Hyuna
“ aku dengar dia jatuh sakit gara2 kehujanan waktu kabur itu” kata Hyuna
“ dasar bodoh…udah tau ga bisa kena ujan..masih aja maen ujan” omel jiyeon, hyuna hanya tersenyum dengan ulah temennya itu
“ mereka sudah ga apa2.” Kata seseorang pada Jiyeon, yang ternyata Inseok
Jiyeon tiba2 teringat kejadian stolen kissu sore itu.
“Apa maksudmu?” tanya Jiyeon, mukanya memerah.
“ jadi mereka berdua sudah sembuh?” Tanya Hyuna " kenapa haecha ga menghubungiku.." kata hyuna lagi
Inseok mengangguk n tersenyum
“Iya...mereka sudah sembuh sekarang, tapi tampaknya rencana pernikahan ini malah akan dipercepat.” Kata Inseok
" mwo..??" teriak hyuna n jiyeon
"mereka berdua kabur ketaman bermain....tapi karna kehujanan,haecha demam. sang il lantas memutuskan kabur dibatalkan. jadi dia mengantar haecha pulang" kata inseok sambil melihat kearah Jiyeon yang mukanya langsung memerah,hyuna heran melihat hal itu
“ mian aku mau ketoilet” kata jiyeon
“ mau kuantar…?” Tanya Hyuna, jiyeon menggeleng n langsung keluar
“ hyuna, aku keluar dulu ya…” kata inseok
“ oh..ne..” jawab hyuna
Ternyata inseok mengejar jiyeon yang ga niat ketoilet tapi kearah belakang kampus
“ jiyeon-na..” panggil inseok memegang tangan jiyeon
“ lepasin..” teriak jiyeon yang tiba2 teringat kejadian sore itu lagi
“ jiyeon-na, jeongmal mianhe…waktu itu aku ga berniat untuk menciummu. Tapi saat melihatmu tiba2 aku….”

PLAK!

Inseok belum selesai berbicara sebuah tamparan kembali mendarat di pipinya (Poor..Inseok...hehehe)

To Be Continue

Jumat, 22 Oktober 2010

JUST MARRIAGE Part 2

supaya g lupa jadi aku tulis lagi cast'nya
Lee Haecha (Aq)
Hyuna (4minute)
Hwang Inseok (SHU-I)
Park Sang IL ( Ex R-eal)
Ahn Soon Yoon (B2Y)
Kim Young Hak a.k.a Kan ( F.Cuz)



lanjut yukkkkk.........


cerita sebelumnya.......

“Bisakah kalian mendengarkan aku?” kata Sang Il yang tampangnya sangat depresi
“oh ne..mianhe...apa yang kau maksud bencana?” tanya Kan pada Sang Il
“ mwoya?” Tanya Inseok yang gak ngerti ada masalah apa karna dia baru datang
Sang Il menutup wajahnya, tampak menyesal dengan segala yang terjadi, “Dia mengerikan...”
“Nugu?” Tanya Yoon mulai tak sabar.
“Calon istriku....” jawab Sang Il lirih
“MWOOOOOO???” Semuanya serempak berteriak kaget, sementara Sang Il terlihat sangat tidak bersemangat

“Sebentar...tadi kamu bilang calon istri? Apa maksudmu?” tanya Yoon setelah berhasil menghilangkan rasa keterkejutannya
“Alasan appa menyuruh aku pindah kesini, adalah untuk mengenal n lebih dekat dengan calon istriku...” kata sang il
“Uhuk….!” Kan yang berusaha menghilangkan keterkejutannya dengan minum tampak tersedak
“Tapi kamu kan baru 20th!” kata Kan
“Aku tahu... Tapi ini sudah direncanakan ortuku sejak aku masih belum lahir” jawab sang il
“rencana bodoh...” kata Inseok
“ jaman sekarang kenapa masih ada hal seperti itu” lanjut inseok
“Iya! Aku juga mengaggap itu adalah hal terbodoh yang pernah kudengar...” kata Kan sambil geleng2.
“Lalu apa rencanamu sekarang?” tanya Yoon yang memang pemikirannya paling dewasa diantara mereka ber4
“ molla….” Jawab Sang Il sambil angkat bahu
“ aku benar2 bingung” sambungnya.
Semuanya diam
“ya! Ngomong2...siapa calon istrimu?” Tanya Inseok memecah keheningan

Sang Il mengeluarkan foto dari sakunya
Semuanya serentak ingin melihat calon istri Sang Il.
“ ya, jadi foto perempuan yang kamu lihatinterus tadi pagi itu adalah foto calon istrimu?” Tanya inseok, Sang il mengangguk lemah
“jadi dia calon istrimu?” Tanya Kan (telmi banget se)
“ aku pikir ini calon “korban”mu selanjutnya” kata Kan lagi
"aish..." sang il memberengut
“kurasa dia lumayan cantik...” ujar Yoon sambil memandang foto itu. Sementara Sang il melotot kearah Yoon
“wae?” Tanya yoon kearah sang il
“ dia mang lumayan ko..benar kan guys?” Tanya yoon lagi kearah inseok n Kan yang langsung mengangguk
“dia jurusan apa n semester berapa?” tanya Kan
Sang Il menghembuskan nafas berat, “Dia satu jurusan n sekelas dengan kita...”
ketiga temen Sang Il terlihat berusaha mengingat2 semua cewek dikelas baru mereka, tapi tentu saja gagal secara mereka baru masuk hari ini
sang il memandang ketiga temannya dengan pandangan sedih “ namanya Haecha, Lee Haecha…cewek yang duduk dibelakang Yoon”
“ mwo….?? Cewek aneh itu…?” Yoon kelihatan terkejut dengan kata2 sang il, sang il mengangguk
“ dialah calon istriku..” jawab sang il, sementara Inseok n Kan Cuma bisa melongo..

-------------------
2 hari kemudian
kuliah sudah berakhir dengan langkah lesu aku berjalan menuju mobilku. Hyuna sudah pulang bareng Zia. Terpaksa aku pulang sendiri. aku tak sadar sejak tadi ada 2 orang mengikutiku
“ Sang il’ya,Kamu yakin mau menikahinya?” tanya Yoon menyetir mobil sambil melihat kearah moil didepannya (mobilku-red)
sang il yang ditanya hanya terdiam.
“Ia kelihatan aneh....” kata Yoon lagi
“ bukannya kamu bilang dia itu lumayan cantik” kata sang il sedikit tersenyum
“ ye..! dilihat dari wajahnya dia mang lumayan cantik…tapi sikapnya itu loh,duh ga banget dah. masak dia berani2nya nyuekin aq gitu aja waktu aq sapa …” kata Yoon membayangkan kejadian saat mereka masuk kekelasku pertama kali membuat sang il tertawa ngakak
“Sudahlah...kita ikuti dulu saja...” kata sang il

aku berhenti didepan sebuah rumah mewah,mengatur nafas, dan keluar dari mobil dengan senyum terkembang

“aku pulang” teriakku dengan anggun pada pelayan yang membukakan pintu mobilku *ciee….*, lalu aku pun berjalan layaknya seorang bangsawan.
Yoon melihat kearah sahabatnya yang sekarang mulutnya ternganga “ sang il’ya, sepertinya dia memang calon istrimu...” kata Yoon, sang il Cuma mengangguk2 gak jelas

didalam rumah
“nona sudah pulang....” kata sorang wanita paruh baya yang menyambut kedatanganku, wanita itu pun mengambil tasku
“gomawo...” kataku tersenyum lembut.
“oh iya, nona sudah ditunggu oleh ortu nona di ruang keluarga.” Kata pak kim, kepala pelayan dirumahku
“ oh..ne..” jawabku n jalan menuju ruang keluarga dimana appa n omma ku berada
“ appa, omma…katanya ingin bertemu denganku” kataku
“Haecha...masuk nak...” kata omma tersenyum lembut
aku masuk n duduk didepan ortuku
“haecha, apa kamu tau kenapa appa n omma ingin bicara padamu?” tanya Appa, aku menggeleng
“ molla..” jawabku
“ apa kamu masih ingat cerita omma tentang sahabat appa?” Tanya omma ku. Aku menunduk
Aku tau pada akhirnya hari ini akan datang juga,sudah bertahun – tahun aku berharap akan mati sebelum usiaku mencapai 20 tahun
“kami sudah mempersiapkan semuanya...bulan depan kamu tepat berusia 20th. jadi semuanya kami rasa sudah siap...termasuk tanggal pernikahan yang baik...” kata Appa
“ tapi appa…haecha…” aku hendak membantah
“ haecha, jangan kecewakan appa saat ini” kata appa
“ kita sudah sering membicarakan hal ini bukan? Pernikahanmu dengan putra mereka sangat penting bagi kelangsungan bisnis keluarga kita” kata appa lagi.
Aku Cuma bisa menunduk, air mataku nyaris saja meluncur deras. Tapi aku tahan mati2an
kami semua diam untuk beberapa saat, rasanya sangat gak adil bagiku. Aku ngerasa ortuku telah menjualku demi bisnis
“Ne..araseo...." jawabku lemas
" tapi sebelumnya, bolehkah aku tahu siapa yang akan menjadi calon suamiku?” tanyaku pasrah. Omma n appa ku tersenyum, appa memberikan kode pada omma yang lantas berdiri n memberiku sebuah foto
aku lihat foto itu..
" namanya Sang Il...omma rasa kamu sudah bertemu dengannya" kata omma q

------------------
didalam kamar
Aku menangis sesenggukan. Aku merasa masa depanku benar – benar akan hancur, aku tak lagi akan bisa seperti remaja lainnya, setelah pernikahan itu, maka aku akan terikat pada pria yang ada di foto itu yang bahkan aku belum pernah mengenal dia sama sekali. Aku Cuma tau bahwa ketika usiaku genap 20th, maka aku akan dinikahkan dengan seseorang
aku lihat foto cowok yang akan segera jadi suamiku…
“Kenapa seperti pernah melihat dia..?” kataku dalam hati. Aku ambil spidol, aku coret2 foto cowok itu…

------------------

Dirumah sang il
“Jadi...bagaimana menurutmu?” Tanya Sang Il kearah temen2nya
“molla….” Jawab Yoon bingung
“ dia seakan punya dua kepribadian...dikampus dia terlihat kucel,masa bodoh n cuek...tadi dirumahnya dia terlihat begitu manis..” kata Yoon disambut pelototan teman2nya
“ ya! Kalian jangan melihatku seperti itu..tadi sewaktu keluar dari mobilnya dia terlihat begitu anggun, senyumnya juga manis..benar kan Sang Il?” Tanya Yoon melihat kearah Sang Il yang hanya mengangguk2
“ so?” Tanya Kan minta kejelasan
“Jadi menurutku kamu gak usah cemas,melihat keadaannya tadi, aku rasa pasti dia sesuai harapan ortumu...” jelas Yoon melihat Sang Il

TOK!TOK!TOK!

“ ye??”
“tuan muda...bolehkah saya masuk?” tanya orang diluar.
“Masuklah Bi!” teriak sang il
seorang wanita masuk
“ mwoya?” Tanya sang il saat perempuan paruh baya itu masuk kekamarnya
“bibi hanya ingin mengingatkan bahwa malam ini anda ada makan malam dengan calon
istri anda...jadi jangan terlambat..” kata pelayan tadi
“ ne….gomawo” jawab sang il. Perempuan paruh baya itu keluar dari kamar sang il. Sang il melihat kearah Yoon
“see..? hufp….” Sang il menghela nafas
“ ya…kapan kalian nikah?” Tanya Inseok
“tanggal 13 bulan depan” jawab Sang il
“MWOOOOOOOO?”
“ secepat itukah??” Tanya semuanya kaget. Sang il hanya bisa mengangguk

---------------------
“omma,aku rasa baju ini terlalu terbuka, aku tidak suka!” kataku saat memakai gaun pink pilihan omma q
“ gak terlalu terbuka ko…lihat gaun ini begitu manis dibadanmu” kata omma tersenyum
Aku lihat omma ku
“ omma, apa omma juga setuju dengan semua ini?” tanyaku lirih
“haecha...omma tau ini pasti sangat berat n sangat tidak adil buatmu..tapi omma benar2 tidak berdaya. Ini keputusan appamu” jelas Ibuku
“ omma..”
“ heem..sudah selesai..kamu benar2 cantik…ayo segera turun” kata omma
“ omma…” rengekku
Omma memelukku
“ haecha….omma juga pernah mengalami apa yang kamu rasakan saat ini, karna sebagai anak tunggal ommapun dijodohkan. Tapi Akhirnya omma bisa mencintai appa. Jadi omma harap kamu jangan merengek lagi” kata omma
Kami segera berangkat

-------------------
Sang Il ternyata sudah sampai di Restaurant “KEKENYANGAN” yang sudah disiapkan oleh appanya. Suasana restouran itu benar2 sepi. Wajar saja kan sudah di boking. Sang il dipersilahkan ke ruang Privat. Disitu hanya ada satu meja, dengan dua kursi yang saling berhadapan, suasananya pun romantis dengan penerangan seadanya dan lilin – lilin di sekeliling ruangan itu. Sehingga ruangan kurang jelas tapi begitu romantis
“ ruangan ini norak banget se…” kata sang il dalam hati saat melihat dekorasi ruangan itu
Tak lama aku sampai direstouran
“ mian aku terlambat” kataku sedikit menundukkan kepala
“ ne…gwencana” jawab sang il tersenyum
“ ya..! kamu kan…??” teriakku saat melihat siapa orang yang akan jadi suamiku
“ wae?” tanya sang il sedikit terkejut melihat sikapku
“ kamu kan…mahasiswa baru dikampusku….jadi kamu?” aku benar2 kaget mengetahui siapa calon suamiku. Akhirnya aku duduk n minum air…
tak lama makanan datang..kami berdua makan dengan diam
Selesai makan
“ ya..Jangan pikir aku mau datang kesini karena aku tertarik denganmu!!” kataku tiba – tiba
“Aku juga!!!aku hanya melaksanankan apa yang appa ku perintah!” teriak sang il tak kalah sinis
"aish..kenapa juga appa menjodohkan aku dengan cowok "pesolek" seperti dirimu.." kataku
" mwo? cowok pesolek katamu....?" kata sang il sewot
"kenapa? kenyataannya memang kamu senang berdandan kan?" kataku lagi
Semalaman itupun kami bertengkar, hingga makan malam selesai
tapi tentu saja pada saat pulang, kami bersikap manis sekali tak terlihat seperti orang habis bertengakar
“Malam ini menyenangkan sekali, sang il ssi. gomawo.” Kataku lalu membungkuk sopan.
“gak perlu sungkan...” balas Sang il dengan membungkuk juga. senyum pahit tersungging dibibirnya saat melepas kepergianku
" dasar cewek setan...." umpatnya lantas msauk kemobil...
lagu Are You A Good Girl milik DBSK mengalun kears didalam mobil sang il yang langsung tancap gas....


To Be Continue.......